SUKABUMIUPDATE.com - Forkopimda Kota Sukabumi kompak mengenakan pakaian Batik Lokatmala, bermotif Pakwan dalam perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-40 tingkat Kota Sukabumi.
Perajin batik sekaligus pemilik merk Lokatmala khas Sukabumi, Fonna Melania, mengapresiasi instansi-instansi pemerintah yang sudah menggunakan hasil produk lokal. Menurut dia, itu menjadi support terhadap produk lokal.
BACA JUGA: Hari Batik Nasional, Curhatan Orang Tua Siswa dan Pengrajin Batik di Sukabumi
"Makanya saya selalu campaign, Local Hero By Local Produk. Untuk menjadi lokal hero itu gampang, salah satunya dengan membeli produk lokal, itu juga akan meningkatkan Pendapan Asli Daerah (PAD), karena uangnya juga muter di Sukabumi," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (23/10/2019).
Dengan menggunakan batik lokal, kata Fonna berarti sudah menghargai karya lokal Sukabumi. "Semoga lebih banyak lagi lokal hero yang membeli lokal produk dan bukan hanya di batik saja tetapi produk-produk Sukabumi. Terima kasih pak Wali Kota, Wakil Wali Kota Sukabumi, dan pak Asda 2 Cecep Mansur sudah support local fashion. Semoga menjadi berkah berkelanjutan," tuturnya.
Fonna memaparkan, Batik Lokatmala Pakwan memiliki filosofi. Terinspirasi dari tanaman pakis yang banyak tumbuh di Sukabumi, sebagai penanda daerah kawasan rain forest.
Asda 2 Kota Sukabumi, Cecep Mansur|(Istimewa).
"Bentuk pohon pakis dan daunnya yang bergelung melingkar ke dalam memiliki estetika dinamis, yang melambangkan perjalanan proses hidup manusia," jelasnya.
Lanjut Fonna, proses mengenal jati dirinya dulu sebelum kemudian berinteraksi secara seimbang dengan sesamanya, alamnya dan sang Pencipta. Yang senantiasa melingkar ke dalam terlebih dahulu, menginstropeksi dan mengkoreksi dirinya sendiri sebelum mengevaluasi dan memberi solusi pada orang lain.
BACA JUGA: Perkenalkan Batik Lokatmala, JDIH Pemkot Sukabumi Raih Juara Nasional
"Pohon Pakis yang bertumbuh terus ke atas tetapi daunnya makin merunduk, seperti seharusnya manusia yang tidak lupa asal dan manusia yang lainnya dalam mencapai tujuan," tandasnya.
Sementara itu, Asda 2 Kota Sukabumi, Cecep Mansur mengaku, sengaja menggunakan pakaian batik lokatmala untuk memperkenalkan batik khas dan karya warga Sukabumi. Apalagi menurut dia kualitasnya cukup bagus, dibuat atau didesain sendiri oleh lokatmala sendiri.
"Batik Lokatmala bukan cetakan, jadi hasilnya juga bagus. Warna gambar atau motifnya seperti apa, bisa dipilih sesuai dengan keinginan sendiri, tidak kalah dengan produk lainnya. Selain itu, bikinnya cepat," imbuhnya.
Lanjut Cecep, Batik Lokatmala merupakan Icon Sukabumi. Jadi harus bangga dengan buatan lokal. "Masa kita pakai batik lokal sementara Sukabumi juga punya icon sendiri. Intinya kami sangat mendukung prodak lokal dan menjadi kebanggaan," pungkasnya.