SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Bidang Penanaman Modal Dinas Penamaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi Nina Widiawati mengungkapkan, realisasi investasi untuk periode semester I, Januari-Juni 2019 mencapai Rp. 457,1 miliar.
BACA JUGA: Realisasi Investasi PMDN di Sukabumi pada Triwulan Pertama 2019 Meningkat
Realisasi investasi di Kabupaten Sukabumi itu, terdiri dari investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp.116,1 Milyar dan investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 341 miliar.
"Investasi PMDN periode semester pertama ini mengalami kenaikan 33,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018 Rp 86.8 miliar. Sedangkan PMA menurun 21,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 388,7 milyar. Dengan total penyerapan tenaga kerja mencapai 12.529 tenaga kerja Indonesia yang terserap," katanya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (26/9/2019).
Mengacu data sampai dengan semester I tahun 2019 ini, kata Nina terjadi tren hasil yang cukup baik, walaupun PMA menurun, namun dapat didukung melalui PMDN, yang tumbuh dengan trend positif.
"Kami melihat tren positif ini akan berlanjut pada masa mendatang, apalagi didukung dengan tekad kuat pemerintah yang akan melanjutkan reformasi di bidang ekonomi, pemanfaatan Online Single Submission (OSS) yang lebih baik, serta intensifikasi pengawalan investasi oleh berbagai instansi pemerintah terkait baik di daerah, provinsi dan pusat," paparnya.
BACA JUGA: Realisasi Investasi Penanaman Modal Asing di Sukabumi Tembus Rp 309.838.543.134,59
Ke depan, lanjut Nina DPMPTSP Kabupaten Sukabumi akan meningkatkan pemantauan atas realisasi perizinan berusaha melalui system OSS dan Sistem Informasi Pelayanan Perizinan Terpadu (SIPINTER) termasuk memfasilitasi permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha dalam merealisasikan investasinya
Realisasi Investasi periode Januari-Juni tahun 2019 ini, sambung Nina untuk PMDN didominasi sektor Industri Kimia dan Farmasi sebesar Rp.59,9 miliar, 59,9 persen, Tanaman Pangan dan Perkebunan sebesar Rp.47,6 miliar, 40,97 persen, kemudian Perdagangan dan Refarasi sebesar Rp.5,6 miliar, 4,8 persen.
"Sedangkan untuk PMA didominasi sektor Industri barang dari kulit dan alas kaki sebesar Rp.295,1 miliar, 86,54 persen, Industri Makan dan Minuman sebesar Rp.14,1 miliar, 4,14 persen, dan Industri Tekstil sebesar Rp.12,1 miliar, 3,55 persen," terangnya.
Untuk tiga kecamatan teratas dengan realisasi investasi terbesar semester I 2019 untuk PMDN, yaitu Cikembar Rp.59,9 miliar, 51,59 persen, Nyalindung Rp.47,6 miliar, 40,97 persen dan Cisaat Rp.5,6 miliar, 4,82 persen.
"Sedangkan untuk PMA Sukalarang Rp.295,1 miliar, 51,59 persen, Cicurug Rp.26,1 miliar, 7,66 persen dan Simpenan Rp.7 Milyar, 2,06 persen," tandasnya.