SUKABUMIUPDATE.com - Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) yang diwakili oleh Teguh Eka Prahara dan Raisa Shofia, bertandang ke Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg Jerman.
Indonesian Trade Promotion Center Jerman ini, adalah lembaga resmi di bawah Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, yang menyediakan informasi penting untuk membantu pengusaha Indonesia memasuki pasar Uni Eropa, khususnya Jerman.
BACA JUGA: Berprestasi, FKDB Kirim Kepala SMA Doa Bangsa Sukabumi Kuliah di Jerman
Kedatangan kedua orang perwakilan dari FKDB ke ITPC Jerman, disambut langsung oleh Risnawaty selaku direktur dan Himawan Arif Prakoso, selaku Junior Project Manager dari ITPC Jerman. "Kami disambut dengan baik dan dijelaskan berbagai macam mengenai berbagai kegiatan dan peluang bisnis Indonesia yang ada di Jerman, khususnya kopi," ujar Teguh.
Menurut Teguh, pemasaran kopi ke negara Uni Eropa, khususnya Jerman merupakan sebuah peluang usaha yang luar biasa. Konsumsi kopi di Jerman cukup tinggi. "Pada tahun 2015 tercatat 534 ribu ton kopi hijau yang dikonsumsi oleh masyarakat Jerman dan selalu meningkat setiap tahunnya," papar Teguh.
Di sisi lain, tambah Teguh Indonesia merupakan negara yang kaya akan varian kopinya, khususnya specialty arabika yang sudah mendunia seperti gayo, toraja, java, dan lain-lain. "Oleh karena itu, FKDB mencoba mengambil peluang usaha ini dengan menembus pasar-pasar dunia, seperti Jerman.
Ketua Umum FKDB Ayep Zaki menegaskan, FKDB akan terus berkembang dan maju tanpa henti, demi tercapainya tujuan FKDB, yaitu menjadi lembaga yang berpartisipasi dalam mendukung program pemerintah, yaitu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.
BACA JUGA: FKDB: Aksi Nyata Ormas Membangun Masyarakat Melalui Program Sosial
"Untuk mencapai tujuan tersebut, FKDB tidak hanya akan melebarkan sayapnya di Indonesia, tetapi juga secara bertahap masuk ke pasar dunia," harapnya.
Sementara itu, Direktur ITCP Jerman Risnawaty menambahkan, Indonesia diberikan peluang yang luar biasa dalam hal ekspor kopi untuk Jerman, selain karena konsumsi kopi di Jerman berada di atas rata-rata negara Eropa lainnya, Indonesia mendapatkan peluang yang luar biasa dengan diturunkannya pajak impor kopi greenbean dari 7 persen menjadi 0 persen.
"Ini seharusnya menjadi penyemangat yang luar biasa bagi para peng-ekpor kopi dari Indonesia untuk meningkatkan kuota ekspornya ke Jerman," ungkap Risnawaty.