SUKABUMIUPDATE.com - Anda ingin berkurban sapi tahun ini? Sebelum anda membelinya, anda perlu mengetahui beberapa hal berikut agar sapi benar-benar layak dan berusia cukup untuk hewan kurban.
BACA JUGA: Kebutuhan Hewan Kurban di Kota Sukabumi Tahun Ini Diprediksi Naik
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Kardina Karsoedi menyebut, salah satu ciri sapi yang sehat adalah sapi yang memiliki gigi yang sudah tanggal.
"Sapi yang sehat itu dilihat dari giginya, bila giginya sudah ada yang tanggal, berarti usianya itu sudah diatas dua tahun. Secara syariat islam memang itu yang harus menjadi hewan kurban," ungkap Kardina Karsoedi kepada sukabumiupdate.com, Senin (5/8/2019).
BACA JUGA: Warga Sukabumi Mau Beli Hewan Kurban? Perhatikan Hal Ini
Lanjut Kardina, selain dilihat dari giginya, kondisi kesehatan sapi juga dapat dilihat dari kondisi hidungnya. Bila kondisi hidung berair, berarti sapi tersebut dalam kondisi sehat.
"Hingga hari ini belum ada temuan sapi yang tidak sehat, makanya kami memasangkan kalung sehat pada hewan kurban yang sudah diperiksa dan dinyatakan sehat," jelasnya.
BACA JUGA: Kambing Kurban Kepanasan di Pinggir Jalan Kota Sukabumi, Layak Dijual Atau Tidak?
Kardina juga mengatakan, bila ditemukan ada hewan kurban yang tidak sehat, secara otomatis pihaknya tidak akan memberikan kalung sehat, dan tidak direkomendasikan untuk dijual, karena hewan tersebut harus disehatkan terlebih dahulu.
"Biasanya suka diberikan obat-obatan terlebih dahulu. Untuk ancaman penyakit belum ada, karena pengiriman sapi berasal dari daerah yang tidak terjangkit antraks. Untuk sapi betina yang produktif tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai hewan kurban," tandasnya.
BACA JUGA: Seluruh Hewan Ternak di Sukabumi Akan Diperiksa, 14 Kecamatan jadi Sorotan
Sementara itu, pedagang hewan kurban asal Pabuaran Kota Sukabumi, Yopi Muhammad Taufiq mengaku senang ada pemantauan dari pihak pemerintah. Menurutnya hal itu sebagai upaya untuk meminimalisir penyakit yang menyerang hewan kurban.
"Saya pengirimannya dari Klaten, Solo dan Lampung. Untuk harga sendiri mengalami kenaikan Rp 1 juta dari tahun kemarin. Tahun kemarin harganya sekitar Rp 16-30 juta, sekarang Rp 17-35 juta untuk yang besar. Dan untuk perawatan kita datangkan pekerja dari luar Sukabumi yang bisa merawat hewan dengan baik," pungkas Yopi.