SUKABUMIUPDATE.com - Gempa magnitudo 7,4 di 147 Barat Daya Sumur Banten pada Jumat (2/9/2019) lalu sekitar pukul 19.03 WIB lalu, tidak mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan untuk bermalam di sejumlah hotel, di kawasan objek wisata Pantai Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Peringatan Tsunami Berakhir, Warga Pesisir Ujung Genteng Tinggalkan Pengungsian
Salah satunya Hotel Grand Inna Samudra Beach Hotel (GISBH) Palabuhanratu Jalan Raya Cisolok, Km 07, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Management GISBH Darmawel Chaniago, gempa bumi yang terjadi beberapa waktu lalu tidak terlalalu berdampak terhadap kunjungan ke hotel GISBH.
"Alhamdulillah, masih normal. Gempa Banten tidak berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisatawan untuk menginap ke sejumlah hotel, terutama di area pesisir pantai selatan Sukabumi ini," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Minggu (4/8/2019).
Menurutnya getaran Gempa di Banten cukup terasa di sejumlah wilayah Kabupaten Sukabumi teruma Palabuhanratu, bahkan berdasarkan laporan dari instansi terkait puluhan rumah mengalami kerusakan.
"Sebenarnya dari kemarin juga aman, di pesisir tidak terjadi apapun, bahkan saat gempa juga tamu sudah ada yang ke sini. Kami juga selalu update informasi tentang gempa dan kejadian bencana lainnya ke BMKG," jelasnya.
BACA JUGA: Dampak Gempa Banten, Bangunan di Cidahu Sukabumi Rusak Berserakan
Ia menegaskan setiap ada gempa yang getarannya dapat dirasakan di sejumlah wilayah Kabupaten Sukabumi, selalu aman dan tidak berdampak apapun terutama di kawasan pesisir pantai.
"Namun demikian tetap harus waspada, pihak berwenang juga gencar melakukan pernyataan, bahwa di Palabuhanratu aman," pungkasnya.
Sementara itu di hubungi terpisah, Manager Augusta Hotel Palabuhabratu Hedi Firmansyah mengatakan, secara umum saat kejadian semua memang merasa khawatir, akan tetapi setelah reda dan potensi tsunami dinyatakan berakhir, serta mendapatkan informasi langsung di lapangan, wisatawan yang sudah melakukan booking kamar hanya beberapa yang membatalkan.
"Para tamu terbagi tiga bagian, ada yang tetap merasa takut, ada yang menunggu perkembangan selanjutnya, ada juga yang menganggap gempa selesai dan tetap datang ke Palabuhanratu," ungkapnya.
"Kemarin malam di Augusta ini ada 19 room yang terisi, dan yang minta pulang hanya dua room saja. Dua rombongan ada cancel, satu rombongan sabanyak 10 room kegiatan diundur. Faktornya gempa yang berpotensi tsunami," tutupnya.