SUKABUMIUPDATE.com - Ada satu permainan, permainan unik sekali. Orang naik kuda tapi kuda bohongan itu lah kuda lumping. Demikian lirik lagu yang menceritakan keunikan dari sebuah kesenian tradisional yang menampikan penari menaiki seekor kuda.
Adapun kuda yang digunakan dalam pertunjukan kuda lumping bukan kuda sebenarnya. Kuda yang dipakai terbuat dari anyaman bambu. Tepatnya di Kampung Cisaar, RT 06/01, Desa Padasenang, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, terdapat perajin anyaman kuda lumping milik Suranto. Namun kuda lumping yang dibuat Suranto ini bukan untuk pementasan kuda lumping melainkan mainan anak-anak.
BACA JUGA: Menelisik Jejak Kuda Lumping di Ujunggenteng Sukabumi
"Saya membuat kerajinan ini di tahun 2018, masih baru sebetulnya. Saya juga belum terlalu ahli seperti pengrajin lain karena saya hanya belajar otodidak, hanya melihat lalu saya belajar bikin sendiri juga belum terlalu banyak yang saya buat karena belum terlalu banyak yang membelinya" ujar Suranto kepada sukabumiupdate.com, Selasa (30/7/2019).
Suranto mengungkapkan, ada motivasi dibalik pembuatan kuda lumping tersebut yaitu merupakan usaha untuk menghidupkan kembali semangat perajin anyaman bambu di kampung tersebut.
"Walaupun saya belum terlalu ahli namun setidaknya saya berusaha," ujarnya.
Pembuat anyaman kuda lumping ini membutuhkan waktu dua hari apabila dikerjakankan terus-terusan. Proses awal pembuatan kuda lumping ini yaitu mengambil bambu kemudian dibelah dan dan diserut tipis untuk memudahkan proses penganyaman. Saat melakukan penyerutan harus hati-hati karena bambu tipis sangat tajam. Sebelum memulai dianyam, bambu yang sudah diserut tipis harus dijemur agar kering. Hal yang diperhatikan dalam membuat kuda lumping adalah kerapihanya.
BACA JUGA: Usaha Anyaman Bambu Warga Cikembar Sukabumi Bertahan di Tengah Perabot Serba Plastik
Pembuatan kuda lumping ini menyesuaikan dengan pesanan saja. dalam sebulan sekitar 4-5 kuda lumping yang dibuat. Namun dalam sebulan terkadang sama sekali tak ada yang pesan. Biasanya yang memesan kuda lumping ini masih dari daerah Cidadap. Untuk harga kuda lumping ini biasa saya jual Rp 75 ribu saja. Sedangkan motif kuda lumping disesuaikan keinginan pemesan.
Kendati masih sedikit yang membeli, kebutuhan Suranto tertutupi dengan usaha pangkas rambutnya.
"Saya kedepannya berkeinginan agar kerajinan yang saya buat ini bisa lebih terkenal dan bertambahnya pemesan agar bisa jadi semangat juga bagi saya. Bukan anyaman kuda lumping saja yang saya buat tetapi kerajinan anyaman-anyaman lainnya demi memajukan kerajinan-kerajinan di daerah saya ini," pungkasnya.