SUKABUMIUPDATE.com - Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) terus berupaya memperjuangkan anak yatim piatu dan mengajak semua pihak untuk bersinergi membantunya agar mendapatkan pendidikan dan hidup yang layak, sehingga kelak menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa.
BACA JUGA: Tumbuhkan Rasa Kepedulian, FKDB Selenggarakan Khitanan Massal di Kota Padang
Tak tanggung-tanggung FKDB, bahkan mengusulkan kepada pemerintah agar menetapkan hari yatim piatu nasional. Permintaan tersebut dilandasi atas dasar pengamalan Pancasila dan amanat Undang-Undang Dasar (UUD 1945).
"Kami mengusulkan kepada pemerintah agar tanggal 5 Mei dijadikan sebagai hari Yatim Piatu," ujar Ketua umum FKDB H Ayep Zaki didampingi Cucup Ruhiyat Ketua II FKDB yang membidangi masalah ekonomi dan Zaenal Mutaqin Direktur Bursa Tani Global Niaga kepada wartawan di RM Handayani Prima, Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Minggu (5/5/2019).
Kedepan, kemiskinan dan kebodohan tidak boleh lagi ada di Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya akan memberikan solusi kepada pemerintah agar kedua masalah itu bisa diselesaikan secara cepat.
"Solusi pertama adalah penguatan sektor pertanian. Hal ini dilakukan dengan pemberdayaan petani di berbagai tempat. Edukasi dan inovasi sektor pertanian harus bisa diterapkan sehingga penghasilan petani semakin meningkat," ungkapnya.
Kedua, fakir miskin dan yatim piatu, kata pria yang akrab disapa Aa Zaki ini, harus benar-benar diperhatikan. "Bahkan, anak yatim piatu bisa menjadi pemilik saham diberbagai perusahaan yang ada di Indonesia," paparnya.
BACA JUGA: Bentukan FKDB, Refleksi Kesehatan Haji Uhud Genjot Program Ekonomi Kerakyatan
Di sisi lain, untuk mewujudkan itu semua, FKDB tidak bisa sendirian dan harus bersinergi dengan berbagai pihak seperti swasta dan berbagai lembaga kemasyarakatan. Tokoh masyarakat, partai politik, pemerintah, dan semua elemen, harus bahu membahu menangani masalah itu. "Anak yatim itu harus diperhatikan bersama," jelasnya.
Sementara itu, Ketua II FKDB yang membidangi masalah ekonomi Cucup Ruhiyat mengatakan, sejak tahun 2005 hingga 2018 FKDB sudah membantu pemerintah dalam mengatasi masalah pengentasan kemisikinan dan anak yatim.
"Dari tahun 2005-2018 kami sudah membangun 244 unit usaha UMKM di Indonesia. FKBD juga sudah membangun 22 lembaga pendidikan dari PAUD hingga SMA. Sementara untuk anak asuh kita sudah mempunyai 1294 orang," kata Cucup Ruhiyat.
Selain itu, saat ini pihaknya tengah menggencarkan program Wirausaha Anak Yatim Fakir Miskin (Way Far) di seluruh Indonesia. Program ini, kata dia, sangat releven diterapkan kepada masyarakat.
BACA JUGA: Wujudkan Masyarakat Adil dan Makmur, Program H. A Zaki FKDB Kembangkan Produk Tempe
"Program Way Far dilatarbelakangi dari kesuksesan FKDB dari tahun 2005-2018. Jadi kita akan menampung dana dari para penyumbang atau donatur. Lantas, dana tersebut kita pergunakan dalam bentuk unit usaha. Baru, setelah itu kami salurkan kepada yang berhak menerima," jelasnya.
Cucup juga menjelaskan, Pengeloaan lembaganya memang berbeda dengan organisasi sudah ada di Indonesia. Dirinya juga mengaku, FKDB akan transparan dalam mengelola keuangan. "Kita tentu transparan semuanya. Kami menggunakan sistem yang update dan bisa diakses siapaun," pungkasnya.