SUKABUMIUPDATE.com - Sekitar 130 dari 190 calon jemaah haji umroh yang akan berangkat melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Amin, mengikuti praktek manasik haji di komplek Pondok Pesantren Al-Amin di Kampung Karangsirna, Desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Lepas Keberangkatan, Ini Wejangan Bupati Sukabumi Untuk Jemaah Haji
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin, R Ahmad Danial Fahad, menjelaskan praktek tata cara pelaksanaan ibadah haji sebelum pemberangkatan ini, bertujuan agar jamaah bisa melaksanakan ibadah haji secara mandiri di tanah suci.
"Dengan memberikan manasik lebih awal dan lebih sering, jemaah lebih tahu apa yang akan mereka hadapi di tanah Suci. Dengan demikian, jemaah secara awal sudah bisa mengantisipasi segala kemungkinannya," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Minggu (7/4/2019).
Menurutnya, ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam kelima dan ibadah haji wajib bagi seluruh kaum muslimin yang memiliki kemampuan secara ekonomi maupun fisik. Maka persiapan menjelang pemberangkatan haji juga harus disiapkan demi lancarnya kegiatan ibadah.
"Salah satunya adalah praktek cara menggunakan pakaian Ikhram dan manasik haji yang dilakukan sebagai pembekalan, pemahaman, calon jemaah lebih paham dan bisa memahami tahapan ibadah secara lebih baik," paparnya.
Fahad juga menjelaskan jemaah Indonesia rata-rata masuknya ke Haji Tamattu (Mendahulukan umrah dari ibadah haji, red). Yaitu memakai ihram dari miqat dengan niat umrah pada musim haji, setelah tahallul, memakai ihram lagi dengan niat haji pada hari Tarawiah (8 Zulhijah).
"Bagi yang melaksanakan haji Tamattu diwajibkan membayar dam (dendaan), mudah-mudahan kita ke Madinah dulu, di Madinah kita melaksanakan shalat arbain (40,red) waktu, jadi selama 40 waktu kita berjamaah di sana," jelasnya.
Adapun rukun haji yang harus dilaksanakan jemaah, kata Fahad, seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW, adalah ihram, tawaf, sai, dan wukuf di Arafah.
