SUKABUMIUPDATE.com - Persepsi publik (perokok, red) banyak memandang bahwa merokok tembakau iris biasanya hanya dikonsumsi orang tua. Namun, di Kota Sukabumi, kini mulai marak beberapa kaum muda mengkonsumsi tembakau iris namun dengan cara yang berbeda.
Paguyuban Perokok Kawung yang disingkat Paperka, berhasil mencuri perhatian kalangan muda. Menurut salah seorang pemilik produsen tembakau tersebut, Putra Moerad (28 tahun), Paperka selalu mengkampanyekan dan memberi edukasi bahwa nge-bako (kegiatan merokok dengan melinting langsung tembakau, red) sudah menjadi tradisi turun temurun.
“Melalui Paperka ini, kita ingin mewariskan kearifan lokal pada generasi penerus agar mereka mengetahui tradisi nenek moyang sebelumnya. Ngebako sudah jadi kebiasaan nenek moyang sejak zaman dulu,” jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (29/12/18).
BACA JUGA: Musim Hujan, Produksi Kerupuk di Sindangsari Sukabumi Menurun
Tembakau yang dijual olehnya memiliki cita rasa yang berbeda dengan tembakau iris biasanya. Kemasannya dibuat semenarik mungkin hingga menjadi daya tarik tersendiri bagi produk tembakau kekinian ini.
“Kemasannya kita sesuaikan dengan perkembangan zaman agar menarik konsumen,” ujarnya.
Rasa orisinil tembakau yang sebelumnya melekat di kalangan para orang tua, kini mulai menjelma menjadi tren di kalangan muda. Tampil dengan berbagai varian rasa, salah satu produsen tembakau ini mengemas dengan tampilan yang lebih trendi. Adapun variannya selain rasa orisinil, ada mint strawberry, milk blueberry, mix fruit, banana, dan lain-lain.
“Tiap aroma rasa memiliki ciri khas yang berbeda dan melekat tanpa menghilangkan ciri khas tembakaunya itu sendiri,” terangnya.
Harga satu bungkus tembakau Paperka dijual dengan harga Rp 35 ribu, isi 50 gram , dan sudah termasuk dengan kertas lintingnya. Putra menambahkan, sekira 60 bungkus per tiga hari stok selalu ada.
BACA JUGA: Renyahnya Usaha Kerupuk Lelom di Desa Citanglar Sukabumi
“Kita dapet kirimannya langsung dari Bandung, ada pusatnya di sana,” tambahnya.
Paperka Sukabumi menjual produk di tokonya yang berada di Gang Ajid 1 Nomor 11, Jalan R.E Martadinata, Kota Sukabumi. Juga bisa dipesan dengan cara Cash On Delivery (COD).
“Sehari kita bisa jual 20 bungkus laku, yang beli anak muda, orang tua juga ada yg suka. Dan tentunya tidak kita jual untuk yang usia masih di bawah 18 tahun,” pungkasnya.