SUKABUMIUPDATE.com - Produksi kerupuk rumahan di Jalan Sindangsari RT 2 RW 4, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi mengalami penurunan sampai 30 persen. Faktor cuaca mempengaruhi produksi kerupuk dan menyebabkan penurunan produksi itu.
Salah satu pengusaha kerupuk, Engkus Kuswara (49 Tahun), mengatakan penurunan jumlah produksi disebabkan oleh keterlambatan saat pengeringan. Cuaca hujan menyebabkan waktu pengeringan bertambah lama.
"Biasanya kalau dijemur dengan sinar matahari hanya sampai dua hari. Musim hujan begini, kadang hanya setengah hari lalu alternatifnya d keringkan di mesin," ungkap Engkus kepada sukabumiupdate.com, Jum'at (28/12/2018).
Meskipun memiliki mesin untuk pengeringan, Engkus mengatakan, butuh tiga buah tabung gas 12 kilogram untuk bisa mengeringkannya. Ongkos produksi pun bertambah.
"Ya kalau semisal dikeringkan di oven itu harus pakai lagi gas. Sampai tiga tabung gas biasanya saya pakai, jadi nambah lagi biaya," keluhnya.
Dalam satu hari di musim kemarau, pengrajin bisa memproduksi 3 kwintal kerupuk. Namun dalam beberapa bulan ini, hanya memproduksi sampai 2 kwintal. Kerupuk ini nantinya dijual ke sejumlah daerah di wilayah Sukabumi.
BACA JUGA: Renyahnya Usaha Kerupuk Lelom di Desa Citanglar Sukabumi
"Stok memang ada, tapi hanya tahan biasanya sampai dua hari kalau tidak cepat-cepat diolah lagi. Selain produksi jadi lambat pekerja yang masarin juga jarang masuk karena hujan," ujarnya.
"Produksi biasanya normal lagi kalau masuk musim kemarau," tukasnya.