SUKABUMIUPDATE.com - Singkong jenis manggu, merupakan salah satu komoditi pertanian terbesar di wilayah Pajampangan, setelah padi. Saat ini harga singkong mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Salah satu petani, Ade (25 tahun), tampak bersyukur mendapati harga singkong yang membaik. Warga Kampung Citereup,Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, ini mengungkapkan harga singkong manggu sempat turun drastis hanya berkisar dari Rp. 200 - 300, pada pertengahan 2017.
BACA JUGA: HMI Sukabumi Kecam Pemerintah Soal Kenaikan Harga BBM
Ade katakan, saat harga berada dilevel Rp 200, petani di wilayahnya menanam singkong hampir ratusan hektar.
hampir ratusan hakter, "Pada pertengahan tahun 2017, singkong sangat berlimpah namun harga per kilogram tidak menguntungkan para petani," ujar Ade ditemui sukabumiupdate.com, Senin (29/10/2018).
Dia katakan, saat ini harga beli dari petani mencapai Rp1500 per kilogram, sangat jauh dibandingkan dengan harga bulan yang lalu."Sekarang harga naik, sudah hampir lima bulan. Namun persediaan barang di petani sangat langka, karena petani merasa kapok dengan harga singkong tahun kemarin," paparnya.
BACA JUGA: BBM Non Subsidi Naik Lagi, Warga Sukabumi Rindukan Premium
"Untuk harga jual dari pengepul ke bandar sebesar Rp 2.000 per kilogram, itupun diambil oleh bandar ke lokasi, mereka membawanya ke daerah Lampung dan daerah Jawa, " tambah Ade.
Namun, Ade sedikit menyesal karena menanam singkong dalam jumlah tidak terlalu banyak. Dalam sehari Ia bisa memanen sekitar 700 kilogram. Jauh lebih sedikit dibanding tahun lalu yang bisa mencapai 5 ton.