SUKABUMIUPDATE.com - Dzoelfikri Setiawan (26 tahun), adalah sosok pemuda kreatif warga Kampung Cicau RT 04 RW 05, Desa Selaawi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Di usia yang masih muda, Fikri, sapaan Dzoelfikri, berhasil merintis usaha produksi kasur karpet (surpet) rumahan dengan omset mencapai Rp 200 juta per bulan.
Bisnis ini Fikri jalani selama satu tahun terakhir dengan modal awal Rp 10 juta. Ia pun tak menyangka bisnisnya bisa berkembang. Padahal awalnya hanya coba-coba.
"Awalnya cuma bikin beberapa karpet dan bantal bulu. Lalu saya jual ke teman dan saudaranya terdekat," kata Fikri ditemui sukabumiupdate.com di rumahnya, Sabtu (13/10/2018).
BACA JUGA: Cerita Dibalik Racikan Bisnis Sambal K-ucan yang Hits di Sukabumi, Modal Awal Rp 50 ribu
Buah kreatifitas pun terpasarkan dari mulut ke mulut. Hingga akhirnya banyak yang memesan.
"Alhamdulillah kurang dari setahun ini, hasil produksinya tambah meningkat dan omzet penjualan per bulannya antara Rp 100 - 200 juta," kata Fikri.
Fikri memproduksi Surpet dengan beragam motif. Ada yang bergambar tokoh kartun, logo tim sepakbola, dan ada pula desain warna polos.
BACA JUGA: RISD Super Bandrek, Bisnis Keluarga di Kota Sukabumi yang Eksis Sejak 1940
Surpet yang Ia produksi dibuat dari bahan baku bulu rafsur dan busa. Selain surpet, Dzikri memproduksi boneka, bantal, dan sofa untuk anak-anak.
Produknya juga dijual secara online dengan brand Adzkia 35 Shop. Saat ini, Fikri bisa mempekerjakan 17 orang karyawan dengan upah Rp 1-2 juta per orang setiap bulannya.
"Harganya variatif. Bantal Bulu per buahnya Rp 30 - 50 ribu. Sementara untuk ukuran bantal jumbo dan boneka dibandrol Rp.50 - 150 ribu. Kalau surpet ukuran 2 X 1.5 Mtr dijual dengan harga Rp 300- 750 Ribu," tutur Fikri.