SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman meninjau latihan latihan menembak senjata berat (latbakjatrat) terpadu di Lapang Cipaku, Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jumat (13/5/2022). Tak hanya meninjau, Dudung juga menembakan roket Astros.
Roket Astros sendiri menjadi salah satu dari empat alutsista (alat utama sistem senjata) yang digunakan berlatih di Ujunggenteng Sukabumi.
Astros menjadi salah satu senjata andalan TNI AD dan Astros yang digunakan merupakan Roket Astros II MK6.
Baca Juga :
Melansir dari indomiliter.com, roket Astros II MK 6 merupakan alutsista buatan Avibrás Aerospacial, sebuah perusahaan manufaktur alutsista asal Brasil.
Astros sendiri menjadi alutsista yang masuk dalam kelas MLRS (Multiple Launch Rocket System).
Alutsista ini mampu menembakkan roket multi laras dengan kaliber 127mm hingga 300 mm. Senjata ini mampu menjangkau sasaran sejauh 300 km.
Astros II MK6 pada hakikatnya merupakan sebuah sistem lengkap yang terdiri dari komponen kendaraan peluncur yang disebut sebagai AV-LMU (Universal Multiple Launcher).
Kemudian ditunjang dengan kendaraan pembawa/re-supply amunisi atau AV-RMD, dimana AV-RMD mempunyai kapasitas angkut sebanyak dua kali untuk pengisian tiap AV-LMU.
Sedangkan untuk elemen pengendali tembakkan, dipercayakan kepada varian ranpur (kendaraan tempur) komando AV-VCC yang dilengkapi peralatan komunikasi untuk mengkoordinasikan sampai tiga baterai Astros II.
View this post on Instagram
Dalam satu baterai Astros II, terdiri dari 13 kendaraan, yakni enam unit kendaraan peluncur roket, enam unit truk pembawa roket, dan satu unit kendaraan yang dilengkapi radar dan sistem kontrol peluncuran/penembakkan.
Astros II MK6 memiliki mobilitas tinggi karena selain dapat bergerak sendiri, senhata ini juga dapat dengan mudah dimuat di pesawat seperti C-130 Hercules milik TNI AU sehingga sangat mudah dipindah-pindahkan kapan saja.
Selain itu, amunisi senjata ini juga dilengkapi dengan hulu ledak submunisi yang dinilai mampu menembus baja setebal 20 centimeter sehingga sangat efektif untuk menghancurkan kendaraan lapis baja seperti MBT (Main Battle Tank)