SUKABUMIUPDATE.com - Indonesia menjadi salah satu wilayah dengan hutan tropis terbesar di dunia, sehingga tak heran jika di Indonesia terdapat banyak flora dan fauna endemik, salah satunya burung Ekek Geling Jawa.
Burung Ekek Geling dengan nama latin Cissa thalassina ini merupakan burung endemik pulau Jawa.
Burung ini kadang juga disebut sebagai Javan Green Magpie. Menurut IUCN Red List of Threatened Species, burung Ekek Geling termasuk hewan berstatus kritis yang artinya jumlah burung ini sangat sedikit di alam dan termasuk jenis fauna yang dilindungi oleh pemerinta.
Menurut National Geographic Indonesia, populasi burung endemik Pulau Jawa ini terancam akibat habitat alaminya dari burung tersebut telah rusak dan maraknya perburuan Ekek Geling Jawa untuk dijadikan sebagai burung peliharaan.
Ciri-ciri Burung Ekek Geling Jawa
Dalam alam National Geographic Indonesia, burung ini memiliki ukuran sekitar 32 sentimeter, memiliki warna hijau hampir di seluruh tubuhnya dengan paruh berwarna merah, bersetrip mata hitam dengan iris coklat.
Makanan utama burung ini yaitu berbagai serangga di hutan. Memiliki suara nyaring namun cukup sulit terlihat di alam karena warna bulunya yang mirip dengan lingkungan sekitar yang didominasi warna hijau
Burung Ekek Geling Jawa hidup di daerah dengan ketinggian antara 500 hingga 2.000 mdpl.
Saat ini hanya empat lokasi yang menjadi habitat burung langka ini yaitu di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Taman Nasional Gunung Halimun Salak TNGHS), Taman Nasional Gunung Gede Pangrango TNGGP) dan hutan di kawasan Parahyangan bagian selatan.
Ekek Geling sendiri sebenarnya terdapat dua jenis yaitu Ekek Geling Jawa dan Ekek Geling Kalimantan atau lebih dikenal dengan sebutan Ekek Geling Borneo.
Yang membedakan kedua jenis burung Ekek Geling ini yaitu terlihat dari warna yang mengelilingi kornea matanya.
Jika Ekek Geling Borneo memiliki iris mata berwarna putih sedangkan Ekek Geling Jawa memiliki warna coklat kemerah-merahan.
Selain warna dekat kornea matanya, Ekek Geling Jawa juga memiliki paruh lebih panjang. Tak sampai disitu, suara kedua burung ini juga ternyata memiliki suara kicau berbeda pula.
Selain perbedaan tersebut, kedua burung ini memiliki nasib yang jauh berbeda, dimana Ekek Geling Jawa saat ini statusnya kritis di alam berbeda dengan Ekek Geling Borneo.
Jumlah Ekek Geling Borneo di alam cukup banyak, burung ini banyak ditemukan di daerah Sabah, Malaysia dan Brunei.