SUKABUMIUPDATE.com - Para peneliti di Brown University dan Universidad Nacional Autonoma de Mexico berhasil menciptakan RoboKrill, robot baru yang memiliki bentuk seperti hewan crustacea mirip udang, krill.
Melansir techxplore.com, RoboKrill pertama kali dikenalkan dalam makalah yang diterbitkan sebelumnya di arXiv. Robot ini mereplikasi kinematika renang krill untuk bergerak lancar di lingkungan bawah air.
"Sebelum proyek ini, saya melakukan penelitian berbeda yang bertujuan untuk memahami peran agregasi plankton di lautan," Monica M. Wilhelmus, salah satu peneliti yang berperan dalam terciptanya RoboKrill, dikutip dari techxplore.com
"Untuk tujuan ini, saya melakukan percobaan di mana saya mengontrol perilaku organisme menggunakan sinyal cahaya. Setelah itu, saya pikir ide yang baik adalah daripada mengontrol perilaku organisme secara eksternal lebih baik menggunakan sistem robot yang mirip seperti makhluk hidup di air," tambah Wilhelmus.
Baca Juga :
Awalnya, Wilhelmus hanya berencana untuk mengeksplorasi secara singkat kemungkinan pengembangan sistem robot yang mereplikasi kinematika renang krill. Namun, dia segera menyadari bahwa proyeknya memiliki banyak potensi, karena mengatasi kesenjangan yang ada dalam literatur.
"Dengan demikian saya menyadari peluang besar bahwa mengembangkan sistem 'perantara' seperti itu dapat terbuka, terutama untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit ditangani dengan sistem besar. Produk yang kami buat adalah dasar untuk mencapai tujuan ini." Wilhelmus menjelaskan potensi RoboKrill.
Saat mengembangkan desain RoboKrill, Wilhelmus dan rekan-rekannya menguji parameter yang berbeda secara independen di lab mereka. Selanjutnya, mereka mengoptimalkan parameter ini untuk mencapai kecepatan dan kinematika yang diinginkan.
Di masa depan, RoboKrill dapat digunakan oleh ahli biologi dan ilmuwan lingkungan untuk menjelajahi lingkungan laut dari jarak jauh dan mengumpulkan data berharga di bawah air.
Sementara itu, tim pencipta RoboKrill berencana untuk terus meningkatkan robot, sambil juga mengevaluasi kinerjanya di dunia nyata.
"Kami sekarang akan mempelajari efek fitur morfologi semi-kinematik dan interaksi dinamis RoboKrill," kata Wilhelmus.
Pada akhirnya, Wilhelmus dan rekan-rekannya berharap untuk mengembangkan segerombolan perenang buatan yang dapat digunakan di lingkungan laut nyata untuk mengumpulkan data penelitian tertentu, terutama tentang kehidupan di laut dalam.
Setelah perenang ini dikerahkan dalam pengaturan nyata, tim juga akan dapat menguji parameter yang berbeda lebih lanjut dan memperbaiki desain mereka, mengurangi ukurannya dalam skala sentimeter dan meningkatkan kemampuan berenangnya lebih lanjut.