SUKABUMIUPDATE.com - Saat mendengar suara hujan, sebagian orang sering kali terserang rasa ngantuk. Biasanya orang menganggap jika hal tersebut dikarenakan oleh adanya perubahan suhu, namun ternyata ada penjelasan ilmiahnya lho.
Melansir dari tempo.co, menurut sains hal tersebut dikarenakan suara air hujan yang jatuh dalam volume yang wajah diterjemahkan oleh otak sebagai sesuatu yang sangat menenangkan.
"Suara yang lamban dan teratur adalah jenis bunyi yang tidak mengancam. Itulah mengapa jenis suara seperti ini menenangkan," kata Orfeu Buxton, ahli perilaku biologis dari University of Pennsylvania, seperti dikutip dari Live Science.
Buxton menjelaskan, jenis kebisingan suara juga menentukan kenyamanan tidur. Itu karena tergantung tingkatannya, suara akan diproses berbeda oleh otak.
Mengutip situs web University of Melbourne, suasana hujan berefek membuat seseorang mengantuk. Mengapa begitu?
Hujan meningkatkan ion negatif di udara
Kandungan ion negatif di udara meningkat saat hujan. Hal ini disebabkan oleh petir. Gesekan antara hujan dan udara menghasilkan sejumlah besar ion negatif.
Adapun ion negatif meningkatkan sistem saraf, jantung, pembuluh darah dan pernapasan. Itu yang menyebabkan orang akan merasakan kenyamanan atau mudah tertidur saat hujan, karena ion negatif memiliki efek menenangkan dan hipnosis.
Berefek meditatif
Ahli perilaku kesehatan tidur Shelby Harris menjelaskan, suara hujan membantu menidurkan otak. Itu karena, suaranya menghalangi bunyi yang lain, sehingga mengandung unsur meditatif untuk relaksasi.
Suara hujan acap dianggap white noise. Tapi, menurut Harris, suara hujan termasuk kategori pink noise.
Ia menjelaskan, white noise terdiri atas spektrum besar dari semua frekuensi yang didengar telinga manusia.
“Sebaliknya, pink noise memiliki frekuensi yang tidak lebih tinggi. Pada dasarnya, itu lebih dalam daripada white noise," kata Harris, dikutip dari Vogue.
Penurunan kadar oksigen
Tubuh merasa segar dan stimulasi otak yang baik dipengaruhi pasokan oksigen yang cukup. Saat hujan, udara didominasi uap air sehingga tekanan udara dan kadar oksigen menurun. Saat hujan, otak mulai tidak peka dalam stimulasi dan timbul rasa kantuk.
Memicu produksi melatonin
Kamar yang minim pencahayaan akan membuat tidur lebih cepat. Gambaran yang sama juga saat hujan, karena langit menjadi gelap.
Saat awan menutup pancaran sinar matahari, itu akan merangsang otak melepas melatonin yang menimbulkan rasa kantuk.
Tidak banyak hal yang bisa dilakukan
Udara yang dingin saat hujan menyebabkan seseorang ingin berselimut. Tubuh ingin mendapat kenyamanan dari tidur.
Tapi, tak selalu tidur akan berkualitas saat hujan. Sebab, oksigen di udara agak sedikit.
Terkadang seseorang masih mengantuk atau masih ingin tidur saat sudah bangun. Itu sebabnya sebagian orang merasa memerlukan waktu yang lama untuk beranjak dari kasur.
source: tempo.co