SUKABUMIUPDATE.com - Kalender hijriah kini telah memasuki bulan Rajab, dengan begitu waktu menuju Ramadhan tinggal dua bulan lagi.
Kebanyakan dari kita mungkin tidak terlalu memperhatikan kalender hijriah, sehingga tiba-tiba bulan Ramadhan sudah dekat.
Lalu seperti sistem pada kalender hijriah? untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan berikut ini.
Baca Juga :
Mengenal kalender hijriah
Kalender hijriah adalah sistem penanggalan yang didasarkan pada waktu revolusi Bulan terhadap Bumi. Berbeda dengan kalender masehi yang merujuk pada revolusi Bumi terhadap Matahari.
Waktu revolusi Bulan terhadap Bumi sekitar 29,5 hari. Oleh karenanya, bulan pada kalender hijriah berjumlah 29 atau 30 hari.
Namun, bila pada bulan berjumlah 29 hari, di hari terakhirnya tidak terlihat hilal, maka bisa digenapkan menjadi 30 hari. Hal ini pernah terjadi ketika akan melakukan penetapan bulan syawal, sehingga bulan Ramadhan digenapkan menjadi 30 hari.
Karena jumlah hari setiap bulannya hanya 29 atau 30 hari, maka satu tahun kalender hijriah berjumlah 354 atau 355 hari, lebih sedikit dari kalender masehi.
Alhasil, waktu dimulainya bulan Ramadhan setiap tahunnya akan semakin cepat. Bahkan diperkirakan di tahun 2030, waktu dimulainya bulan Ramadhan akan terjadi dua kali di awal dan akhir tahun masehi.
Kalender hijriah pertama kali ditentukan saat Rasulullah SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah. Namun, penerapannya dimulai pada masa khalifah Umar bin Khattab. Hingga saat ini, kalender hijriah telah memasuki tahun 1443.
Bulan-bulan di kalender hijriah
Disebutkan sebelumnya jika kalender hijriah, memiliki jumlah 12 bulan dalam satu tahunnya. Penamaan bulan pada kalender hijriah juga didasarkan pada beberapa kondisi/peristiwa. Berikut ini daftar nama bulan di kalender hijriah.
1. Muharram
Muharram merupakan bulan pertama di kalender hijriah. Pada saat awal penggunaan kalender hijriah, orang-orang di jazirah Arab dilarang melakukan peperangan. Pada tahun 1443 ini, Muharram berjumlah 29 hari.
2. Shafar
Shafar merupakan bulan kedua di kalender hijriah. Shafar juga diartikan sebagai menguningnya tanaman. Di Indonesia terdapat mitos larangan melangsungkan pernikahan di bulan Shafar karena akan membawa sial atau petaka.
3. Rabiul Awal
Rabiul Awal merupakan bulan ketiga di kalender hijriah. Pada bulan ini pula, Rasulullah SAW lahir. Meskipun penanggalan kalender hijriah dimulai pada hijrahnya Rasulullah, namun tanggal lahirnya disesuaikan.
Di masyarakat Sunda, biasanya bulan ini disebut dengan Mulud karena bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW. Rabiul awal memiliki arti musim gugur pertama, karena setelah menguning, dedaunan berguguran.
4. Rabiul Akhir
Selanjutnya, Rabiul Akhir yang merupakan bulan keempat di kalender hijriah. Bulan ini memiliki arti musim gugur terakhir. Oleh masyarakat sunda, bulan ini dikenal dengan Silih Mulud.
5. Jumadil Awal
Jumadil Awal adalah bulan kelima di kalender hijriah. Di bulan ini saat penetapan kalender hijriah, bertepatan dengan awal musim dingin.
6. Jumadil Akhir
Jumadil Awal adalah bulan keenam di kalender hijriah. Di bulan ini saat penetapan kalender hijriah, bertepatan dengan puncak/akhir musim dingin.
7. Rajab
Rajab merupakan bulan ketujuh di kalender hijriah. Hari ini, 2 Februari 2022 bertepatan dengan 1 Rajab 1443. Rajab memiliki arti mencair, karena musim dingin telah berakhir dan es mulai mencair. Di bulan ini pula terjadi peristiwa Isra Miraj.
8. Sya’ban
Syaban adalah bulan kedekapan di kalender hijriah. Masyarakat sunda biasa menyebut bulan ini dengan nama Ruwah.
Pada saat penetapan kalender hijriah, di bulan ini masyarakat di jazirah Arab mulai melakukan cocok tanam di ladang karena musim dingin telah usai.
9. Ramadhan
Ramadhan merupakan bulan kesembilan di kalender hijriah. Bulan ini paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat muslim. Pada bulan ini masyarakat muslim akan melakukan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Ramadhan memiliki arti pembakaran, sebab pada saat awal pembentukan kalender hijriah, pada bulan ini musim panas dimulai.
10. Syawal
Syawal adalah bulan ke-10 di kalender hijriah. Pada awal Syawal kita sering mengenal istilah Idul Fitri atau lebaran, dimana waktu puasa di bulan Ramadhan telah berakhir.
Secara bahasa, syawal memiliki arti peningkatan suhu karena pada saat penetapan kalender hijriah, puncak musim panas terjadi di bulan ini.
11. Dzulqa'dah
Dzulqa'dah merupakan bulan ke-11 di kalender hijriah. Masyarakat Sunda sering menyebut bulan ini dengan nama Hapit.
12. Dzulhijjah
Bulan terakhir di kalender hijriah adalah Dzulhijjah. Masyarakat Sunda menyebut bulan ini dengan nama Rayagung.
Pada bulan ini sejumlah masyarakat Muslim melakukan ibadah Haji. Selain itu, di bulan ini sejumlah masyarakat Muslim melakukan Kurban pada Idul Adha.