SUKABUMIUPDATE.com - Pasta gigi merupakan pasta yang digunakan untuk merawat kesehatan gigi dan mulut kita.
Banyak masalah kesehatan gigi yang muncul jika tidak dibersihkan menggunakan perlindungan yang tepat.
Berbagai masalah gigi muncul, seperti karies gigi. Karies gigi merupakan salah satu gangguan pada kesehatan gigi.
Karies gigi terbentuk karena sisa makanan yang menempel pada gigi kemudian mengalami proses fermentasi oleh bakteri yang berada pada mulut.
Hal Ini juga akan membentuk plak pada gigi. Karies gigi juga dapat menyebabkan pengapuran gigi sehingga gigi menjadi keropos, berlubang bahkan patah.
Perlindungan gigi dari penyebab karies gigi membutuhkan pasta gigi yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen pada mulut seperti Streptococcus mutans.
Seperti Pasta gigi yang mengandung herbal. Pasta gigi herbal dapat menghambat pertumbuhan bakteri dibandingkan dengan pasta gigi yang non herbal.
Beberapa kandungan dalam pasta gigi yang dapat membantu kita merawat kesehatan gigi. Kandungan dalam pasta gigi sebagai berikut:
Secara umum, kandungan pasta gigi adalah
1. Bahan abrasif
Bahan ini merupakan bahan utama pada pasta gigi, menyusun 30-40% kandungan pasta gigi. Bahan abrasif berfungsi untuk membersihkan dan memoles permukaan gigi tanpa merusak email.
Bahan yang sering digunakan antara lain Natrium bikarbonat, Kalsium karbonat dan Kalsium sulfat.
2. Bahan pelembab
Bahan pelembab berfungsi mempertahankan kelembaban pasta. Bahan yang sering digunakan antara lain gliserin, sorbitol, dan air.
Bahan pelembab ini menyusun 10-30% kandungan pasta gigi.
3. Air
Air dalam pasta gigi berfungsi sebagai pelarut pada sebagian bahan dan mempertahankan konsistensi dari pasta gigi.
4. Bahan pemberi rasa
Bahan ini berfungsi sebagai penutup rasa bahan-bahan lain dan memenuhi selera pengguna. Bahan yang sering digunakan antara lain peppermint, menthol, eucalyptus dan sakarin.
Daun mint biasanya digunakan dalam bentuk minyak atsiri yang sering disebut dengan minyak permen yang berbau khas.
Minyak permen mempunyai aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri patogen pada mulut seperti Streptococcus mutans. Daun mint (Mentha piperita L.) mempunyai aroma wangi dan cita rasa dingin menyegarkan.
Aroma wangi daun mint disebabkan kandungan minyak atsiri berupa minyak menthol. Daun peppermint mengandung vitamin C, provitamin A, fosfor, zat besi, kalsium dan potassium. Serat, klorofil dan fitonutrien juga banyak terkandung didalam daun peppermint.
Baca Juga :
Daun peppermint dapat menyegarkan mulut dan merawat kesehatan gigi. Ekstraksi adalah metode pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan dengan bantuan pelarut.
Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik komponen kimia yang terdapat dalam bahan alam baik dari tumbuhan, hewan dan biota laut dengan pelarut organik tertentu.
Pelarut yang paling banyak digunakan dalam proses ekstraksi adalah pelarut cair, karena tidak mahal, tidak reaktif dan setelah melarutkan zat padat organik bila dilakukan penguapan akan lebih mudah memperolehnya kembali.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih pelarut yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Pelarut tidak hanya bereaksi dengan zat yang akan dilarutkan.
2. Pelarut hanya dapat melarutkan zat yang akan dimurnikan dan tidak melarutkan zat pencemarnya.
3. Titik didih pelarut harus rendah, hal ini akan mempermudah pengeringan kristal yang terbentuk.
4. Titik didih harus lebih rendah dari titik leleh zat yang akan dimurnikan agar zat tersebut tidak terurai.
Ada beberapa cara ekstraksi, salah satunya adalah maserasi. Maserasi merupakan metode sederhana yang paling banyak digunakan.
Metode ini dilakukan dengan memasukkan serbuk tanaman dan pelarut yang sesuai ke dalam wadah inert yang tertutup rapat pada suhu kamar.
Proses ekstraksi dihentikan ketika tercapai kesetimbangan antara konsentrasi senyawa dalam pelarut dengan konsentrasi dalam sel tanaman.
Setelah proses ekstraksi, pelarut dipisahkan dari sampel dengan penyaringan, metode maserasi dapat menghindari rusaknya senyawa-senyawa yang bersifat termolabil.
Proses pembuatan pasta gigi dengan campuran ekstrak daun mint
Pembuatan ekstrak daun mint dengan metode Maserasi
1. Masukan bahan ke dalam wadah
2. Tambahkan etanol sebanyak ¼ gelas berukuran 200 ml (50 ml etanol)
3. Aduklah agar serbuk daun mint dapat terendam
4. Tutup wadah dengan rapi.
5. Diamkan selama lima hari, dan aduk bahan sehari sekali.
6. Jika sudah memasuki hari terakhir, saringlah bahan dengan ditampung dalam wadah. Kemudian ditutup bahan dengan kain, dan dibiarkan saja dalam suhu ruangan.
Pembuatan pasta gigi dari ekstrak daun mint
1. Masukkan bahan ke mangkuk sebanyak lima sendok.
2. Tambahkan air secara berkala hingga bahan mengental.
3. Tambahkan garam dapur secukupnya
4. Tambahkan lima tetes ekstrak daun mint
5. Masukkan bahan – bahan ke dalam toples jar
Setelah itu pasta gigi alami dari campuran ekstrak daun mintnya sudah siap digunakan