SUKABUMIUPDATE.com - NASA melalui mesin penjelajahnya Curiosity menemukan sejumlah senyawa organik yang diduga merupakan tanda-tanda kehidupan kuno di Mars.
Menurut peneliti NASA, sejumlah sampel batuan yang ditemukan Curiosity bertahun-tahun mengandung bahan organik kaya karbon yang berkaitan dengan kehidupan di Bumi.
Namun, tim ilmuwan menilai masih terlalu dini untuk mengetahui apa sebenarnya senyawa organik tersebut.
"Kami benar-benar membutuhkan lebih banyak bukti untuk mengatakan bahwa kami telah mengidentifikasi kehidupan," kata Paul Mahaffy, peneliti utama laboratorium kimia Sample Analysis at Mars (SAM), dikutip dari suara.com
Curiosity mendarat pertama kali di Mars pada Agustus 2012. Tujuan Curiosity di Mars adalah untuk mencari bukti-bukti pendukung kehidupan.
Tim penjelajah menentukan bahwa Kawah Gale yang menjadi tempat Curiosity mendarat pertama kali adalah lingkungan yang berpotensi layak huni miliaran tahun lalu, menyimpan sistem danau dan aliran yang kemungkinan bertahan selama jutaan tahun pada suatu waktu.
Dalam studi baru yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences, tim peneliti melihat dua lusin sampel batuan yang dikumpulkan Curiosity dari berbagai lokasi antara Agustus 2012 dan Juli 2021.
Penjelajah memasukkan bahan ini ke dalam SAM, yang dapat mengidentifikasi dan mengkarakterisasi organik atau molekul yang mengandung karbon dan merupakan bahan penyusun kehidupan di Bumi.
Para ilmuwan menemukan bahwa hampir setengah dari sampel ini diperkaya dengan karbon-12, yang lebih ringan dari dua isotop karbon stabil, dibandingkan dengan pengukuran meteorit Mars dan atmosfer Mars sebelumnya.
Sampel karbon-12 ini berasal dari lima lokasi berbeda di dalam Kawah Gale. Di Bumi, organisme cenderung menggunakan karbon-12 untuk proses metabolisme, sehingga umumnya ditafsirkan sebagai sinyal kimia biotik.
Namun siklus karbon di Mars belum dipahami dengan baik untuk membuat asumsi serupa. Para ilmuwan berspekulasi proses ini melibatkan mikroba Mars untuk memproduksi metana. Kemudian diubah menjadi molekul organik yang lebih kompleks setelah berinteraksi dengan sinar ultraviolet (UV) di udara Planet Merah.
Senyawa organik yang lebih besar ini kemudian jatuh kembali ke tanah dan ditemukan dalam batuan yang diambil Curiosity. Penjelasan lainnya adalah reaksi yang terjadi akibat sinar UV dan karbon dioksida non-biologis.
Tim ilmuwan saat ini membutuhkan lebih banyak data untuk mengonfirmasi temuan tersebut. Diharapkan penjelajah NASA lainnya, Perseverance, dapat memberi jawaban tersebut.
Penjelajah itu kini sedang memburu tanda-tanda kehidupan Mars kuno dan mengumpulkan lusinan sampel yang akan dikembalikan ke Bumi untuk dianalisis secara langsung pada awal 2031.
SUMBER: SUARA.COM