SUKABUMIUPDATE.com - Tsunami yang melanda Tonga (negara kepualauan di samudra pasifik, red) pada Sabtu (15/1/2022) diketahui dipicu oleh letusan gunung berapi yang berada di bawah laut.
Melansir suara.com, peristiwa ini menyebabkan penduduk Tonga dan sekitarnya mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Tsunami ini diketahui memiliki tinggi 4 kaki atau 1,2 meter dan menghantam ibukota Tonga, Nuku’alofa yang berjarak sekitar 65 kilometer dari pusat letusan gunung berapi bawah laut.
Baca Juga :
Hingga saat ini tidak ada laporan korban luka maupun korban jiwa karena komunikasi di Tonga terputus akibat letusan tersebut.
Namun seorang penduduk setempat mengatakan, dia sedang membuat makan malam di dalam rumah, sekitar pukul 7 malam waktu setempat ketika mendengar letusan tersebut.
“Itu sangat besar, tanah berguncang, rumah kami bergetar. Itu datang dalam gelombangm adik lelaki saya mengira bom meledak di dekatnya.” kata seorang penduduk dilansir dari suara.com.
Ledakan hebat tersebut berpotensi menimbulkan tsunami jauh dari sumbernya. Faktanya, peringatan tsunami berlaku untuk Hawaii dan Pantai Pasifik Amerika Serikat, dengan para pejabat menyarankan orang-orang untuk menghindari pantai.
Layanan Meteorologi Tonga mengeluarkan peringatan tsunami untuk Fiji, Samoa dan negara sekitar yang dekat dengan pusat letusan.
Pejabat setempat mengatakan, letusan bawah laut yang kuat memiliki radius 260 km dan mengirim abu, uap dan lebih dari 20 km ke udara.
Letusan itu tujuh kali lebih kuat daripada yang terbaru dari gunung berapi yang sama pada 20 Desember 2021.
“Ini adalah peristiwa yang cukup besar. Salah satu letusan paling signifikan dalam satu dekade terakhir.” ujar Shane Cronin, seorang ahli vulkanologi di University of Auckland.
SUMBER: SUARA.COM