SUKABUMIUPDATE.com - Ketika sakit, dokter biasanya akan memberikan setumpuk obat yang harus diminum. Salah satunya adalah antibiotik yang diresepkan untuk dihabiskan.
Kira-kira kenapa ya antibiotik harus dihabiskan?
Tapi sebelum pada penjelasan diatas, baiknya kita kenalan dulu yuk sama antibiotik!
Antibiotik Adalah senyawa yang digunakan sebagai obat untuk menghambat (Bacteriostatic) atau menghentikan pertumbuhan bakteri (Bacteriocidal)
Antibiotik dapat disintesis secara kimiawi atau dapat juga terbentuk secara alamiah pada fungi (Jamur).
Bagaimana cara kerja antibiotik?
1. Antibiotik Bacteriostatic yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri bekerja dengan mengganggu proses perbanyakan diri (replikasi) bakteri, tepatnya pada proses:
Replikasi DNA
Aktivitas Enzim Metabolisme
Sintesis Protein
Contoh Antibiotik ini seperti: Tetracycline dan Streptogramin
2. Sedangkan Antibiotik Bacteriocidal yang berfungsi menghentikan pertumbuhan bakteri bekerja dengan cara menghancurkan dinding sel bakteri, sehingga bakteri-bakteri tersebut akan mati.
Contoh Antibioti ini Seperti: Penicillin dan Amoxcillin
Antibiotik Harus Dihabiskan Karena:
Meski kamu merasakan kondisi tubuh sudah membaik atau infeksi oleh bakteri telah berhenti, akan tetapi terdapat kemungkinan jika bakteri ini belum sepenuhnya mati.
Sehingga bakteri dapat bermutasi ulang dan menginfeksi kembali dalam keadaan sudah kebal terhadap antibiotik atau resisten.
Berdasarkan teori Darwin tentang seleksi alam, karena bakteri merupakan bagian dari makhluk hidup, maka bakteri dapat melakukan evolusi.
Bentuk evolusi yang terjadi yakni suatu kemampuan untuk dapat bertahan hidup dan menyesuaikan terhadap lingkungan.
Selain itu, bakteri dapat bermutasi pada DNA yang dimilikinya dengan cara konjugasi. Konjugasi bakteri merupakan proses transfer materi genetik dari bakteri satu ke bakteri yang lainnya.
Transfer materi genetik ini dapat terjadi antar sesama bakteri hidup atau dari bakteri yang sudah mati ke bakteri ke bakteri yang masih hidup.
Melalui evolusi dan mutasi ini, bakteri dapat menjadi kebal terhadap antibiotik atau disebut juga antibiotik resistance.
Itulah mengapa penggunaan antibiotik pada tubuh yang terinfeksi bakteri harus dihabiskan.