SUKABUMIUPDATE.com - Moon phase atau fase bulan adalah fenomena astronomi yang terjadi karena perubahan sudut Matahari, Bumi dan Bulan. Dengan begitu, penampakan Bulan di malam hari bisa berubah-rubah sesuai dengan fase waktunya.
Fenomena moon phase ini terjadi karena Bumi dan Bulan berputar mengelilingi Matahari. Selain itu, Bulan juga berputar mengelilingi Bumi, jadi Bulan akan tampak berbeda pada beberapa waktu.
Ada beberapa moon phase yang biasa kita lihat di malam hari, bahkan sudah diajarkan sejak masih duduk di bangku sekolah. Berikut daftarnya:
1. New Moon (Bulan Baru)
New moon merupakan awal dari moon phase. Pada fase ini Matahari dan Bulan akan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi.
Pada fase ini, kita yang tinggal di Bumi akan melihat Bulan sangat gelap. Oleh karenanya, fase ini memiliki nama lain yakni Bulan Mati.
Jika Bulan yang berada pada fase ini sejajar di antara Bumi dan Matahari, maka kemungkinan terjadinya Gerhana Matahari cukup tinggi.
2. Waxing Crescent (Bulan Sabit Awal)
Fase ini merupakan lanjutan dari Bulan Baru. Pada fase ini Bulan akan terlihat seperti senjata sabit, agak mirip huruf C. Bulan hanya akan terlihat tipis, karena sebagian besar permukaan bulan tidak tersinari Matahari.
Pada fase ini, Bulan akan terus berubah posisi hingga permukaannya sedikit demi sedikit tersinari oleh sinar Matahari. Biasanya kalender hijriah memulai awal Bulan pada fase ini.
3. First Quarter (Fase Kuartal Pertama Bulan)
Pada fase ini, Bulan sudah bergerak seperempat dari orbit yang harus diputarinya. Fase ini juga disebut dengan nama Bulan Setengah karena permukaan Bulan akan tampak hanya separuh di langit.
4. Waxing Gibbous (Bulan Cembung Awal)
Fase ini akan menampakkan tiga perempat Bulan. Selain Bulan Cembung, fase ini juga biasa disebut Bulan Bungkuk.
Karena seperempat bagian Bulan lainnya tidak terlihat, maka Bulan pada fase ini akan terlihat agak lonjong.
5. Full Moon (Bulan Penuh)
Ini adalah fase dimana Bulan secara penuh menampakkan wujudnya. Fase ini disebut Bulan Penuh atau Bulan Purnama.
Pada fase ini Bulan akan terlihat sangat terang, karena seluruh permukaan Bulan disinari cahaya Matahari.
Bila Bulan Purnama berada satu garis lurus dengan Bumi dan Matahari, maka potensi terjadinya Gerhana Bulan cukup tinggi.
6. Kembali ke Awal
Setelah Full Moon, Bulan akan kembali ke fase awal. Dimulai dengan fase Bulan Cembung Akhir, dilanjut fase Bulan Separuh Akhir dan kemudian fase Bulan Sabit Akhir.