SUKABUMIUPDATE.com - Listrik merupakan salah satu jenis energi yang menjadi kebutuhan pokok Manusia pada zaman modern saat ini. Listrik berperan penting untuk menggerakkan berbagai mesin dan berbagai alat-alat elektronik yang berkaitan langsung dengan kehidupan Manusia sehari-hari.
Selain itu, Listrik dapat dengan mudah ditemukan kapanpun dan dimanapun, selama terdapat sumber Listrik. Namun, Listrik saat ini banyak memanfaatkan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu bara yang suatu saat bisa habis. Jika hal itu terjadi, maka terjadilah krisis energi.
Ada beberapa sumber energi alternatif yang dapat digunakan Manusia untuk membangkitkan Listrik guna mencegah terjadinya krisis energi, berikut daftarnya:
1. Air
Air menjadi salah satu sumber alternatif untuk menghasilkan Listrik. Air adalah sumber energi pertama yang digunakan untuk pembangkit Listrik.
Listrik dapat dibangkitkan dengan memanfaatkan pergerakan air. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) biasanya dibangun di dekat sumber air, semisal sungai dan air terjun.
Air untuk membangkitkan Listrik pun dipengaruhi oleh volume, kekuatan arus dan tinggi permukaan. Secara umum, semakin besar kekuatan arus air dan semakin tinggi permukaan air, maka Listrik yang dihasilkan pun akan semakin besar.
Pada PLTA, air mengalir melalui pipa atau penstock, kemudian laju air mendorong baling-baling untuk memutar generator untuk menghasilkan Listrik.
Dilansir dari eia.gov, Sistem pada PLTA konvensional terbagi menjadi dua jenis. Yang pertama, Run of The River, sistem ini akan membendung arus air agar air melaju ke arah turbin secara terus-menerus.
Sistem lainnya adalah Storage, dengan sistem ini air akan ditampung pada sebuah bendungan, lalu bendungan akan dibuka sesuai dengan kebutuhan Listrik.
2. Angin
Angin secara fisika masuk ke dalam wujud gas. Wujud gas sendiri bergerak bebas kemanapun. Karena sifatnya tersebut, angin bisa dimanfaatkan sebagai sumber alternatif untuk membangkitkan Listrik.
Dikutip dari eia.gov, angin tercipta oleh adanya pemanasan di permukaan Bumi yang tidak merata oleh Matahari. Ini dikarenakan permukaan Bumi terdiri dari tanah dan air. Selain itu, angin juga tercipta akibat rotasi Bumi.
Bagaimana Angin bisa menghasilkan Listrik? Angin akan meniup baling-baling pada windmill hingga berputar. Jika angin sangat kencang, maka baling-baling akan berputar seperti helikopter. Putaran pada baling-baling tersebut menyebabkan generator menghasilkan Listrik.
Listrik yang dihasilkan dipengaruhi oleh kecepatan angin dan besarnya windmill. Semakin kencang angin dan semakin besar windmill, maka Listrik yang dihasilkan pun semakin besar.
3. Nuklir
Nuklir merupakan energi yang dihasilkan dari inti atom. Nuklir sudah mulai digunakan sebagai pembangkit Listrik utama di sejumlah negara maju.
Nuklir dikenal sebagai sumber alternatif pembangkit Listrik yang ramah lingkungan. Negara maju seperti Jepang banyak memanfaatkan Nuklir sebagai pembangkit Listrik.
Nuklir akan melakukan Fisi, yakni proses pelepasan energi di dalam Reaktor Nuklir. Reaktor tersebut digerakan oleh Uranium sebagai bahan bakar penghasil utama Nuklir.
Uranium kemudian ditumpuk di dalam reaktor nuklir menjadi bentuk batangan. Lebih dari ratusan batang Uranium kemudian dirakit dalam satu rakitan. Inti reaktor nuklir terdiri dari ratusan rakitan batang Uranium.
Di dalam reaktor, batang Uranium direndam oleh air yang berfungsi sebagai pendingin dan moderator. Moderator membantu memperlambat zat neutron (hasil dari proses fisi, red) untuk melakukan reaksi.
Panas yang diciptakan oleh proses fisi mengubah air menjadi uap. Uap tersebut kemudian memutar turbin hingga menghasilkan Listrik bebas karbon.
4. Matahari
Matahari merupakan sumber alternatif yang dapat digunakan untuk menghasilkan Listrik. Energi dari Matahari sampai ke Bumi melalui sinarnya yang memancar secara radiatif.
Untuk memanfaatkan energi dari sinar Matahari, diperlukan panel surya untuk mengubahnya ke dalam bentuk Listrik.
Panel surya terdiri dari dua jenis semikonduktor, yakni Silikon dengan muatan positif dan muatan negatif, keduanya membentuk medan Listrik yang mengelilingi lapisan panel surya tersebut.
Ketika sinar Matahari menyentuh panel surya, elektron pada Silikon akan terlepas. Elektron yang terlepas digerakkan oleh Medan Listrik, gerakkan tersebut akan menghasilkan arus Listrik.
Namun, Listrik yang dihasilkan oleh panel surya berarus searah atau DC. Untuk pemakaian sehari-hari yang banyak menggunakan Listrik berarus bolak-balik atau AC, kamu bisa menggunakan inverter sebagai solusinya.
Baca Juga :
5. Panas Bumi
Dikutip dari greentumble.com, energi panas Bumi merupakan energi yang dihasilkan dari inti Bumi. Sumber energi alternatif ini tidak dipengaruhi oleh cuaca seperti sumber energi lain semacam angin dan Matahari.
Inti Bumi terletak di kedalaman kurang lebih 2.900 kilometer dari permukaan Bumi. Panas dari inti Bumi terus memancar menghangatkan batuan, air, gas dan material geologi lainnya.
Panas Bumi sering digunakan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Proses pengubahan panas Bumi menjadi Listrik terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Dry
PLTU yang menggunakan sistem ini mengandalkan sumber uap bawah tanah alami. Uap panas disalurkan langsung ke pembangkit Listrik. Uap panas tersebut digunakan untuk memutar generator hingga menghasilkan Listrik.
b. Flash
Sistem Flash memanfaatkan reservoir air panas Bumi dengan suhu lebih dari 182 celcius. Air panas tersebut mengalir melalui sumur-sumur di dalam tanah. Air panas tersebut memiliki tekanan yang rendah, sehingga menghasilkan uap panas dengan cepat.
Uap panas kemudian dipisahkan dengan air, lalu uap panas disalurkan ke generator untuk menghasilkan Listrik. Sedangkan, air yang tersisa dikembalikan ke dalam Bumi.
6. Pasang Surut Air (Tidal)
Tidal merupakan energi alternatif yang berpotensi besar menyediakan Listrik yang bersih. Tidal memanfaatkan fenomena alam alami pasang surut air laut dan air yang berada di muara sungai.
Konsep pembangkit listrik menggunakan tenaga Tidal cukup sederhana. Pada saat pasang surut, air akan berpindah dengan cepat dari satu titik ke titik lain. Perpindahan air inilah yang akan menggerakkan turbin atau generator agar berputar dan menghasilkan energi Listrik.
7. Biomassa
Biomassa dapat diubah menjadi Listrik dengan teknik Pembakaran dan Gasifikasi.Umumnya, Biomassa dengan teknik pembakaran berasal dari limbah kayu dan pertanian.
Bahan Biomassa dibakar dan panasnya akan dimanfaatkan untuk menguapkan air. Uap kemudian dikirim ke turbin untuk menghasilkan Listrik.
Pada teknik Gasifikasi, Biomassa yang digunakan adalah sampah organik, sisa makanan hingga kotoran hewan. Biomassa basah kemudian ditampung di dalam sebuah tangki. Di dalam tangki, bahan Biomassa basah tersebut akan difermentasi hingga menghasilkan gas metana (CH4).
Maka tidak heran, jika di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, kerap kali terjadi kebakaran akibat gas metana dari sampah organik tersebut. Gas metana hasil fermentasi sampah tadi kemudian dibakar untuk menghantarkan Listrik di turbin gas.