SUKABUMIUPDATE.com - Gelombang di perairan Sukabumi - Cianjur pada Kamis, 9 September 2021, pukul 07.00 hingga 19.00 WIB, diprakirakan mencapai 4-6 meter atau kategori sangat tinggi dengan kecepatan angin 8-25 knot dari timur ke tenggara. Itu tertuang dalam prakiraan cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung - Cilacap.
Prakiraan tersebut selaras dengan rilis prakiran gelombang tinggi yang diterbitkan BMKG Stasiun Geofisika Bandung untuk perairan selatan Jawa Barat yang akan terjadi dalam sepekan ke depan. Data perkiraan ini dimulai sejak 8 hingga 14 September 2021.
Tinggi gelombang pada 9 September 2021 (2,5-3,5 meter) dan 10 September (2,5-4 meter). Prakiraan itu akan terjadi hingga 10 September pukul 07.00 WIB. Prakirawan BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Yan Firdaus, mengatakan potensi ketinggian gelombang di perairan tersebut maksimum bisa mencapai 5 hingga 6 meter.
"Selama dua hari itu dan kondisi riil di lapangan, ketinggian gelombang bisa berpotensi lebih tinggi dari prakiraan model dan pantauan data satelit," kata Yan, Kamis, 9 September 2021. "Sedangkan pada 11 hingga 14 September, gelomang diprakirakan mencapai 2,5-3,5 meter," imbuh Yan Firdaus kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga :
Yan menyebut gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Barat dipicu angin kencang hingga 30 knot (56 kilometer/jam), yang merupakan pengaruh dari pertumbuhan TC Chantu dan Conson di wilayah Filipina. Berdasarkan skala Beaufort, angin sekencang itu dapat menyebabkan gelombang laut tinggi atau gale.
"Angin kencang yang melanda perairan selatan Jawa Barat juga disebabkan menguatnya kembali Monsoon Australia selama tiga hari terakhir," kata Yan.
Angin kencang tersebut juga, sambung Yan, disebabkan aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial yang terpantau aktif sejak 6 September 2021 dan diprakirakan akan berakhir pada pertengahan dasarian II September 2021. "Kombinasi TC Chantu dan Conson, angin Monsoon Australia, serta Rossby Ekuatorial menjadi penyebab utama angin kencang dan gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Barat," ujar dia.
Masyarakat yang tinggal di pesisir selatan Jawa Barat pun diimbau selalu waspada karena potensi gelombang tinggi masih mungkin terjadi hingga pertengahan dasarian II September. Selain itu, perlu juga diwaspadai potensi abrasi dan kerusakan infrastruktur pantai yang disebabkan gelombang tinggi dan angin kencang.
"Terus perhatikan imbauan dan informasi dari sumber yang valid dan otoritas berwenang, seperti BMKG, BPBD, Basarnas, dan lembaga lainnya," kata Yan Firdaus.