SUKABUMIUPDATE.com - Dalam Psikologi, mimpi merupakan aktivitas yang terjadi pada alam bawah sadar seseorang yang muncul ketika seseorang sedang tidur. Aktivitas tersebut biasanya bersifat emosional seperti amarah, rasa benci dan kecewa serta keinginan yang terpendam.
Ada sebuah keterkaitan mimpi dengan keadaan psikologis seseorang, mimpi merupakan sebuah manifestasi keinginan alam bawah sadar.
Menurut beberapa penelitian, mimpi tidak memiliki tujuan khusus. Namun ada juga penelitian yang menyatakan mimpi memiliki tujuan tersendiri yang berkaitan dengan kondisi psikologis seseorang yang mengalami mimpi tersebut.
Baca Juga :
1. Sigmund Freud
Tokoh dan pakar psikologi yakni Sigmund Freud menjelaskan, mimpi adalah pemenuhan keinginan yang terpendam. Freud juga dalam bukunya yang berjudul 'The Interpretation of Dreams' mengatakan, bahwa mimpi merupakan bentuk perwakilan dari keinginan, pikiran dan motivasi yang tidak disadari.
Ada dua jenis komponen gambaran mimpi yang dijelaskeun Freud, Pertama adalah konten manifes yang terdiri dari gambar, pikiran dan konten aktual yang terkandung dalam mimpi.
Dan yang kedua adalah Konten Laten adalah konten yang mewakili makna psikologis tersembunyi dari mimpi tersebut.
2. Allan Hobson
Menurut Allan Hobson, mimpi berasal dari otak yang mensintesis dan menafsirkan aktivitas internal dan berupaya menemukan makna sinyal yang dihasilkan.
Hobson mengatakan, mimpi sudah jelas ada artinya, model seperti ini menunjukan bahwa mimpi adalah interpretasi subjektif dari sinyal yang dihasilkan oleh otak selama tidur.
"Mimpi adalah keadaan kita yang paling kreatif, dimana kekacauan rekombinasi elemen kognitif yang spontan menghasilkan konfigurasi baru," kata Hobson.