SUKABUMIUPDATE.com - Gurita memang binatang yang sangat unik. Selain punya tiga jantung, darah berwarna biru, dan otak paling besar di antara mahluk tak bertulang belakang, mahluk laut dengan delapan tentakel itu diduga bisa bermimpi saat tidur, sama seperti manusia.
Sidarta Ribeiro, pakar neurosains dari Universitas Federal Rio Grande do Norte, di Natal, Brasil menemukan bahwa gurita bermimpi saat dalam fase tidur aktif, demikian dilansir dari New Scientist pekan ini.
Dalam studinya, Ribeiro menemukan bahwa gurita memiliki dua fase tidur berbeda: aktif dan pasif. Itu diketahui dari penelitian atas empat ekor gurita dari spesies Octopus vulgaris di dalam laboratorium.
Dari pengamatan yang dilakukan pada siang hari, diketahui bahwa gurita tidur lebih dari separuh waktu siang.
"Saat tidur mereka berdiam dalam posisi yang sama dalam waktu lama - sangat tenang, mata tertutup - dan mereka bernafas secara teratur dalam kondisi yang sangat tenang," jelas Ribeiro.
Mayoritas dari waktu tidur itu adalah fase pasif, tetapi setiap 30 sampai 40 menit akan muncul fase tidur aktif yang berlansung selama 1 sampai 2 menit.
Dalam fase tidur aktif itu, warna dan tekstur tubuh gurita akan berubah. Mata dan tentakel-tentakelnya juga bergerak. Penghisap pada tentakel juga akan berkontraksi. "Ini jelas adalah fase aktif," jelas Ribeiro.
Dalam studi itu para peneliti menguji apakah gurita benar-benar tidur dalam fase aktif tadi. Ujian itu berupa menampilkan video kepiting di depan gurita.
"Saat dirangsang dengan umpan visual atau getaran, mereka tidak bereaksi," beber Ribeiro sembaru menjelaskan bahwa saat dalam kondisi bangun, gurita akan bereaksi saat melihat video serupa.
Pola tidur yang sama sebelumnya juga ditemukan pada burung dan reptil. Para peneliti menduga bahwa fase tidur aktif pada gurita bisa dianalogikan dengan fase tidur REM- rapid eye movement - pada mamalia.
Pada mamalia, termasuk manusia, REM adalah fase dalam tidur ketika mimpi berlangsung.
"Jika gurita bisa bermimpi, maka mimpi tersebut berlansung sangat cepat, sifatnya tidak naratif (seperti pada manusia)," ujar Ribeiro, "Akan sangat menarik jika kita bisa melihat apa yang terjadi pada otak mereka saat mereka beralih dari kondisi sadar, tidur pasif, dan tidur aktif."
Sumber: SUARA.COM