SUKABUMIUPDATE.com - Mungkin sebagian orang bertanya-tanya bagaimana Astronot atau wahana tanpa awak yang dikirim ke luar angkasa, dapat mengirimkan data berupa gambar dan video ke Bumi? Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA baru saja menciptakan sebuah teknologi komunikasi baru menggunakan Laser, agar segala arus data yang melalui luar angkasa dapat diterima dan dikirim lebih cepat daripada teknologi sebelumnya yang menggunakan frekuensi radio.
Sejak tahun 1950-an atau ketika manusia pertama kali mengirim wahana ke luar angkasa, NASA masih menggunakan frekuensi radio untuk melakukan pengiriman dan penerimaan data ke Bumi.
Rusia dan negara-negara lain yang meluncurkan wahana ke luar angkasa, juga menggunakan teknologi yang sama karena pada saat itu, frekuensi radio menjadi teknologi media komunikasi yang paling banyak digunakan di Bumi.
Baca Juga :
Misi ke luar angkasa seringkali memerlukan pengambilan data definisi tinggi seperti video atau gambar berkualitas 4K. Jika masih menggunakan frekuensi radio, mungkin diperlukan sekira sembilan minggu untuk mengirim peta lengkap planet Mars ke Bumi. Bahkan, wahana luar angkasa yang dikirim ke Jupiter yakni Galileo, mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk dapat mengirim semua data planet Jupiter ke Bumi.
Seiring berjalannya waktu, NASA mencoba mengatasi masalah tersebut dengan memperkenalkan Laser Communications Relay Demonstrations (LCRD), untuk menggantikan komunikasi frekuensi radio. Rencananya, LCRD akan diluncurkan pada 23 Juni 2021 mendatang.
Komunikasi LCRD memungkinkan pengiriman data 10 hingga 100 kali lebih banyak dan lebih cepat ke Bumi, serta akan membuka pintu ke berbagai penemuan baru.
Melansir dari New York Post, pengiriman data menggunakan LCRD membutuhkan sedikit volume, berat dan daya, serta memberikan lebih banyak instrumen sains dan tidak menguras sistem tenaga wahana luar angkasa.
"LCRD memungkinkan kami belajar bagaimana menggunakan wahana luar angkasa dengan baik. Kelak, kita bisa menerapkan komunikasi LCRD pada lebih banyak misi, menjadikannya standar mengirim dan menerima data," kata David Israel, peneliti utama di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA.
Baca Juga :
Simulasi awal LCRD akan dilakukan di Bumi, tepatnya di California dan Hawaii, NASA akan mempelajari berbagai gangguan atmosfer pada laser tersebut. Teknologi ini kelak akan digunakan untuk mendukung misi luar angkasa sebenarnya.
Terminal Penguat dan Modem Pengguna Orbit Bumi Rendah Terpadu (ILLUMA-T) NASA, akan diluncurkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada tahun 2022, teknologi ini akan menjadi perangkat pendukung LCRD yang pertama di luar angkasa.