Perusahaan Ini Uji Coba Teknologi Pemulung Sampah Luar Angkasa

Sabtu 20 Maret 2021, 06:08 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Astroscale, sebuah perusahaan pemulung sampah luar angkasa meluncurkan uji coba perangkat teknologi baru yang akan memulung limbah antariksa dan menjatuhkannya ke atmosfer Bumi.

Perangkat teknologi dengan berat 175 kilogram ini terdiri dari satelit seberat 17 kilogram dan pesawat luar angkasa. Keduanya dibawa roket Soyuz 2 pada Sabtu, 20 Maret 2021.

Setelah lepas dari atmosfer, perangkat dan satelit ini terpisah. Satelit mendeteksi sampah dan memandu pesawat untuk memulung; menarik bangkai satelit dan membawanya ke atmosfer Bumi dan terbakar.

Sampah luar angkasa ini pun bisa berupa puing-puing satelit yang bertabrakan dan roket pendorong.

Mengutip laporan CNN, uji coba akan berlangsung selama berbulan-bulan dan berisiko tinggi. Misi diperkirakan berakhir pada September atau Oktober tahun ini, namun tidak disebutkan berapa target sampah yang bisa dibawa ke atmosfer.

Astroscale mengatakan peluncuran uji coba berfokus pada kemampuan pesawat luar angkasa menangkap bangkai satelit dan menjatuhkannya ke atmosfer dengan kecepatan 17.500 mil per jam -- beberapa kali kecepatan peluru.

Pesawat membawa pelat magnetik untuk mengunci bangkai satelit. Pengujian di laboratorium membuktikan pelat bekerja dengan baik. Namun belum diketahui apakah pelat magnetik mampu menyergap bangkai satelit yang bergerak dengan kecepatan tinggi.

Jika pelat bekerja dengan baik, maka seluruh bangkai ruang angkasa akan bisa dipulung dan dilempar ke atmosfer Bumi. Tidak hanya sampah yang dipulung, Astroscale juga mengincar satelit-satelit yang akan mengakhiri masa tugasnya di luar angkasa.

"Sekarang adalah waktunya menangani ancaman sampah luar angkasa secara serius," kata John Auburn, direktur pengelola Astroscale. "Kami berkomitmen pada program memulung puing dan mempersiapkan pemindahan satelit yang akan mati."

Tujuan jangka panjang Astroscale adalah menghindari tabrakan dahsyat satelit aktif dengan bangkai, membantu melindungi ekosistem luar angkasa, dan memastikan semua orbit terus berkembang berkelanjutan untuk generasi mendatang.

photoSampah luar angkasa - (newscientist.com)

Sampah Luar Angkasa

Sejak manusia berlomba ke luar angkasa, langit di atas kepala kita jadi penuh oleh sampah. Setidaknya, terdapat 9.000 ton sampah luar angkasa -- setara dengan 720 bus sekolah -- melayang-layang di atas kepala kita.

Sampah itu terdiri dari satelit dan tabung roket mati. Jika kebetulan melayang turun dan masuk atmosfer, sampah akan terbakar dan hanya serpihan kecil yang jatuh ke Bumi.

Kini, sampah luar angkasa menimbulkan risiko bagi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), mengancam sesuatu yang kita anggap remeh yaitu prakiraan cuaca, Global Positioning System (GPS), dan telekomunikasi.

Masalah akan semakin parah jika perusahaan seperti SpaceX milik Elon Musk setiap tahun meluncurkan ratusan satelit dan Jeff Bezos dengan Blue Origin-nya bertindak agresif dengan meluncurkan banyak wahana luar angkasa.

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memperkirakan terdapat 26 ribu keping sampah antariksa yang mengorbit Bumi. Ukurannya beragam, dari sebesar bola softball hingga seukuran satelit.

Puing logam sebesar bola softball dapat menghancurkan satelit jika bertabrakan dan mengubahnya menjadi 500 ribu keping ukuran marmer. Jika menabrak luar angkasa, kepingan yang dihasilkan bisa mencapai 100 juta seukuran butir garam. Butiran itu bisa menembus pakaian antariksa yang dikenakan astronot.

Laporan terbaru NASA menyebutkan sampah luar angkasa paling berbahaya bagi satelit justru bukan yang terbesar, tapi yang terkecil. Sebab, sampah kecil sulit dideteksi dan operator tidak bisa bermanuver menghindari tabrakan.

Bukan Satu-satunya

Astroscale bukan satu-satunya perusahaan pemulung sampah luar angkasa. Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) juga tengah meluncurkan proyek pembersihan sampah luar angkasa pertamanya.

ClearSpace 1, misi Badan Antariksa Eropa pun meluncurkan program buang sampah antariksa dari orbit. Rencananya, misi meluncur 2025 dengan membawa empat lengan robot untuk menangkap sampah antariksa yang berada di orbit.

Sebelumnya, tahun 2018, misi serupa digelar tapi dengan teknologi tebar jaring. Eksperimen yang diberi nama Remove Debris itu dijalankan konsorsium perusahaan dan peneliti yang dipimpin Surrey Space Center Inggris.

Konsorsium terdiri dari Surrey Satellite Technology Ltd milik Airbus dan Grup Ariane Prancis. Keduanya juga mengembangkan metode tombak. Seperti memburu ikan dengan tombak, pesawat menunggu sampah lewat dan menombaknya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi25 November 2024, 23:54 WIB

Ribuan Warga Kabupaten Sukabumi Pindah Keluar Daerah di Tahun 2023

Pada tahun 2023, Kabupaten Sukabumi mencatatkan angka migrasi keluar daerah yang cukup signifikan, dengan sebanyak 25.484 warga tercatat pindah ke wilayah lain.
Ilustrasi - Ribuan Warga Kabupaten Sukabumi Pindah Keluar Daerah | Foto : Istimewa
Internasional25 November 2024, 23:00 WIB

Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei Serukan PM Israel Netanyahu Dihukum Mati

Pernyataan itu disampaikan Ali Khamenei saat menanggapi keputusan ICC untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan PM Israel Benjamin Netanyahu.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. (Sumber : press tv)
Sukabumi Memilih25 November 2024, 22:26 WIB

TPS Rawan di Pilkada 2024 Terpetakan, Ratusan Personel Polres Sukabumi Disiagakan

Polres Sukabumi menurunkan 900 personel polisi untuk mengamankan ribuan TPS Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi.
Apel Pergeseran Pasukan Pam TPS Ops Mantab Praja 2024 di halaman Mapolres Sukabumi, Senin (25/11/2024). (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih25 November 2024, 21:35 WIB

Jumlah Pemilih Tambahan Pilkada Kota Sukabumi 2024 Capai 1.719 Orang

1.719 orang DPTb Pilkada Kota Sukabumi 2024 tersebut merupakan total dari 926 pemilih pindah masuk dan 793 pemilih tambahan pindah keluar.
Ilustrasi pencoblosan. |Foto: Dok.SU
Nasional25 November 2024, 20:32 WIB

Menaker Yassierli Targetkan UMP 2025 Diumumkan Awal Desember

Menaker Yassierli mengatakan belum banyak yang bisa diomongkan dari hasil diskusinya dengan Presiden Prabowo Subianto soal UMP 2025.
Menaker Yassierli saat menerima aspirasi dan audiensi dari Forum Urun Rembug Nasional Serikat Pekerja & Serikat Buruh di Kantor Kemnaker. (Sumber : IG Yassierli)
Entertainment25 November 2024, 20:00 WIB

Jung Woo Sung Dikabarkan Sudah Punya Pacar Non Selebritis Saat Bersama Moon Gabi

Usai mengaku sebagai ayah dari anak dari Moon Gabi, muncul berita kalau Jung Woo Sung dikabarkan sudah lama mempunyai kekasih dari kalangan non selebriti.
Jung Woo Sung Dikabarkan Sudah Punya Pacar Non Selebritis Saat Bersama Moon Gabi (Sumber : Instagram/@tojws)
Sukabumi Memilih25 November 2024, 19:41 WIB

Daftar Pemilih Tambahan Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 Sebanyak 4.857 Orang

Menjelang pencoblosan Pilkada 2024, KPU Kabupaten Sukabumi sebut jumlah Daftar Pemilih Tambahan atau DPTb capai 4.857 Orang.
Ilustrasi pencoblosan. KPU sebut DPTb Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 sebanyak 4.857 orang. (Sumber : Dok. SU)
Sehat25 November 2024, 19:30 WIB

7 Bahan Herbal Rumahan untuk Menjaga Kesehatan Jantung

Ada beberapa herbal yang dikenal memiliki manfaat untuk kesehatan jantung dan dapat membantu mengatasi masalah jantung secara alami.
Ilustrasi. Bahan Herbal Rumahan untuk Menjaga Kesehatan Jantung (Sumber : Freepik/@KamranAydinov)
Food & Travel25 November 2024, 19:00 WIB

Wisata Jawa Barat Taman Begonia Lembang, HTM Murah Cuma Rp25 Ribuan!

Di Wisata Lembang ini, selain begonia, Anda juga bisa menemukan berbagai jenis bunga lainnya seperti mawar, lavender, hydrangea, dan bunga matahari.
Taman Begonia Lembang terkenal dengan hamparan bunga begonia yang indah dan beraneka warna. Foto: Instagram/@kebunbegonia
Sehat25 November 2024, 18:30 WIB

Gagal Jantung: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan yang Dapat Dilakukan

Pengobatan gagal jantung meliputi kombinasi obat-obatan, perubahan gaya hidup sehat, dan dalam beberapa kasus, operasi atau transplantasi jantung.
Ilustrasi. Gagal Jantung: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan yang Dapat Dilakukan (Sumber : Freepik/@freepik)