SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini potensi hujan lebat untuk wilayah Jawa Barat (Jabar) khususnya Kota dan Kabupaten Sukabumi serta Cianjur pada 24 hingga 25 Februari 2021. Hujan Super lebat diprediksi terjadi di wilayah tersebut dengan potensi banjir, pergerakan tanah dan longsor sebagai dampaknya.
Dalam siaran pers BMKG melalui pesan digital hari ini, Selasa (23/2/2021), prakiraan potensi hujan super lebat ini mulai berlaku mulai 24 Februari 2021 pukul 07.00 hingga 25 Februari 2021 pukul 07.00 WIB. "#Potensi Dampak Hujan Lebat untuk Dampak Banjir/Bandang dapat terjadi di Jawa Barat," tulis Prakirawan BMKG Jakarta dalam rilisnya.
Dalam daftar sebarannya, Kota dan Kabupaten Sukabumi bersama Cianjur berstatus siaga atau zona orange untuk potensi dampak. Sementara 9 daerah lainnya di Jawa Barat berstatus waspada (zona kuning), antara lain; Bogor, Garut, Bandung Barat, Bandung, Kota Bogor, Karawang, Bekasi, Kota Bekasi dan Kota Depok.
Dalam aplikasi BMKG signature, Sukabumi dan Cianjur berpotensi terjadi hujan lebat dengan kategori 6. Potensi bencana dampak hujan super lebat ini meliputi 35 kecamatan, yaitu;
- Sukabumi: Simpenan, Ciemas, Ciracap, Waluran, Surade, Jampang Kulon, Cibitung, Tegal Buled, Cidolog, Cidadap, Pabuaran, Sagaranten, Purabaya, Curugkembar, Jampang Tengah, Lengkong, Cimanggu, Warungkiara, Palabuhanratu, Bantargadungf, Cikembar, Cikidang, Cibadak, Cicantayan, Nagrak, Gununguruh, Nyalindung dan Gegerbitung.
- Kota Sukabumi: Warudoyong, Lembursitu dan Baros
- Cianjur: Takokak dan Sukanagara
Menanggapi peringatan dini dari BMKG ini, Plt Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Sukabumi, Anita Mulyani minta warga waspada dengan segala kemungkinan bencana. "Baik itu longsor, banjir, dan tanah bergerak, segera lakukan penyelamatan minimal untuk diri sendiri dan keluarga terdekat apabila tempatnya terancam bencana, siapkan kepentingan darurat dalam satu tas,bisa pakaian, baju dalam dan obat pribadi.. tetap tenang dan jangan panik," tegas Anita melalui pesan singkat, Selasa.
"BMKG sudah dari berapa hari yang lalu juga menyampaikan Sukabumi dalam kondisi siaga," pungkasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Kalak BPBD Kota Sukabumi, Imran Wardani meminta warga Kota Sukabumi untuk memahami dan mempraktikkan perilaku saat potensi bencana terjadi terutama akibat hujan deras. "Kami sarankan saat hujan intensitas tinggi itu terjadi hindari berada di tempat terbuka seperti jalan, jangan dibawah pohon atau reklame. lebih baik berlindung dulu dibangunan," ungkapnya melalui rekaman suara.
Ia juga meminta warga yang tingkat di bantaran sungai untuk ekstra waspada. "Selalu cek debit air, jika mulai membesar lebih baik mengungsi dan meninggalkan hunian pinggir sungai," pungkasnya.
Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan covid-19 di setiap kegiatan.