Komunitas Reptil di Sukabumi Ini Berbagi Tips, Cara Antisipasi Saat Bertemu Ular Berbisa

Jumat 06 November 2020, 00:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - King Cobra (Ophiophagus hannah) ditemukan warga Kampung Sumurpompa RT 01/02 Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi pada Selasa (3/11/2020) lalu.

Salah satu ular paling berbisa di dunia itu ditemukan di salah satu kebun milik warga. Bukan hanya berbisa, King Cobra yang kerap memangsa sesamanya itu juga dikenal agresif. Bahkan saat warga Sumurpompa hendak mengusirnya, ular itu menyerang balik.

Hal itu sekaligus mengungkap bahwa ternyata di Sukabumi tak jarang ditemui ular King Cobra. Gery Ramdan Gumelar, dari komunitas Snake Shelter Sukabumi mengatakan, sekitar empat bulan yang lalu, ia dan kawan-kawan dari komunitasnya sempat mengevakuasi ular King Cobra di daerah Pangleseran, Kabupaten Sukabumi.

BACA JUGA: Diusir Malah Balik Menyerang, King Cobra Muncul di Kebun Warga Mandrajaya Sukabumi

"Populasi King Cobra di Sukabumi cukup banyak, karena habitatnya cukup mendukung. Tapi memang sangat jarang ditemukan oleh masyarakat. Di daerah Pangleseran kami sempat melakukan resque ular King Cobra kurang lebih 1,5 meter," kata Gery saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Kamis (5/11/2020) melalui sambungan telepon.

"Jadi si ular King Cobra itu bukan berarti menghindar, tapi memang sangat jarang di Sukabumi ada kasus manusia berinteraksi dengan King Cobra di alam liar. Tapi memang kebanyakan yang menemukan ular itu yang kurang begitu paham tentang reptil, khususnya ular," lanjutnya.

Gery menjelaskan, seringkali ia bersama komunitasnya melakukan hunting dan herping, yaitu aktivitas meneliti kebiasaan reptil atau ular di alam liar tanpa mengganggu keseimbangan alam.

BACA JUGA: King Cobra Gunung Kencana Jinak di Tangan Komunitas Dadali Pati Sukalarang

"Kalau King Cobra itu lebih sering bersarang di semak-semak bambu. Sama seperti cobra biasa. Dan memang di perkebunan juga ada. Di rumah juga bisa ada. Kenapa? Karena si ular itu mencari tempat yang lembap," jelasnya.

"Saya beri contoh, misal di rumah barang-barang tak terpakai menumpuk, terus jadi sarang tikus. Tikus itu jadi makanan ular. Nah, jadi si ular masuk ke rumah. Kalau tidak mau ular masuk ke rumah, ya rumah dirapikan. Terus juga supaya ular tidak masuk ke rumah bukan harus ditaburi garam, itu tidak efektif. Harusnya bebauan, seperti belerang, karbol, dan sebagainya. Ular itu bersisik, bukan berlendir," imbuhnya.

Lalu, bagaimana jika kita secara tak sengaja bertemu dengan ular, khususnya ular berbisa seperti ular Gibug atau ular tanah, ular Cobra, ular King Cobra, atau jenis ular berbisa lainnya? Pertama-tama, Gery menyarankan sebaiknya jangan panik.

BACA JUGA: King Cobra dan Weling, Buruan Utama Pawang yang Tewas di Sukabumi

"Kita, ketemu sama ular, kalau kita diam, si ular itu lewat ya tetap lewat. Kalau kita panik, si ular pun pasti panik. Ular itu bisa menangkap reflek gerakan kita. Terus perilaku ular itu, kalau kita lari, si ular pun pasti lari mengikuti gerakan kita. Makanya sering disebut kalau ular itu ngikutin kita, padahal ular cuma mengikuti sensor saja," katanya lagi.

"Mau ngusir juga percuma, karena ular enggak punya indra pendengaran. Khusus untuk ular cobra yang sering menyemburkan bisa sampai dua meter seperti spray, sebaiknya kita mengatur jarak, jangan terlalu dekat. Berbahaya. Kalau ada kayu panjang atau bahasa sundanya gantar, bisa pakai itu saja sampai ularnya pergi. Terus, ular bakal menyerang ketika dia merasa terpojok. Kalau ada ruang buat si ular itu kabur, biarkan saja kabur," tandas Gerry.

Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Musik22 November 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes yang Viral di TikTok

Berikut Lirik Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes, cocok untuk playlist musik hari ini!
Official Video Lirik Lagu Thats The Dream Shawn Mendes. Foto: YouTube/Shawn Mendes
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:56 WIB

Iyos-Zainul: Komitmen Nyata untuk Sukabumi yang Lebih Baik, Bukan Sekadar Janji!

Iyos-Zainul hadir dengan komitmen nyata! Dari gizi balita, pasar murah, hingga 10 ribu lapangan kerja, mereka tawarkan solusi untuk Sukabumi yang sejahtera, agamis, dan inovatif. Yuk, kenali visi mereka!
Iyos-Zainul: Bersama Wujudkan Sukabumi yang Lebih Baik! Dari bantuan gizi hingga peluang kerja, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk Sukabumi. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:44 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Kata Kedua Paslon soal Isu Perikanan, Cold Storage Jadi Sorotan

Kata kedua Paslon soal isu perikanan dan kelautan dalam Debat Terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Suasana debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 membahas isu kelautan dan perikanan. (Sumber : YouTube Sukabumiupdate)
Sukabumi22 November 2024, 15:46 WIB

Sukabumi dalam Lingkaran Setan Judi Online

Sadbor merupakan fenomena gunung es kasus judi online di Sukabumi.
Foto ilustrasi tentang kasus judi online di Sukabumi. | Foto: SU
Food & Travel22 November 2024, 15:30 WIB

Curug Dengdeng, Surga Air Terjun Tersembunyi di Garut Selatan

Air Terjun Dengdeng adalah sebuah objek wisata alam tersembunyi yang terletak di bagian selatan Kota Intan, Garut.
Curug Dengdeng Garut Selatan. Foto: IG/curugdengdeng_grt
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:16 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Asep Japar-Andreas Sampaikan Kunci Wujudkan Sukabumi Mubarakah

Paslon nomor urut 2, Asep Japar-Andreas paparkan komitmen dan kunci dalam mewujudkan Kabupaten Sukabumi Mubarakah.
Paslon nomor urut 1 Asep Japar-Andreas saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:13 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Iyos-Zainul Sebut Solusi Masyarakat Sejahtera Tak Cukup Melanjutkan

Paslon Iyos-Zainul berkomitmen mengelola seluruh potensi demi mewujudkan Sukabumi yang Agamis, Sejahtera, Inovatif dan Kolaboratif.
Paslon nomor urut 1 Iyos-Zainul saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Inspirasi22 November 2024, 15:00 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:55 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Asep Japar - Andreas: Visi Misi

Ajang adu gagasan pasangan calon ini disiarkan secara langsung oleh stasiun tv nasional atau bisa diakses melalui kanal youtube sukabumiupdate.com.
Paslon 02 pilkada kabupaten sukabumi 2024, Asep Japar - Andreas (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Life22 November 2024, 14:39 WIB

Media Sosial: Senjata Baru dalam Kampanye Politik?

Media sosial mengubah kampanye politik: cepat, luas, dan interaktif. Namun, hoaks dan manipulasi jadi tantangan. Bagaimana memanfaatkan peluangnya tanpa terjebak risikonya? Simak ulasannya di sini!
Media sosial: alat kampanye politik yang efektif, tapi penuh tantangan. Bijaklah dalam menggunakan dan menerima informasi! (Sumber : freepik)