Mengenal Sesar Garsela, Pemicu Gempa Selatan Jabar Minggu Kemarin

Senin 02 November 2020, 04:04 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya gempa tektonik yang mengguncang wilayah Kabupaten Bandung dan Garut, Jawa Barat pada Minggu (1/11/2020) kemarin. Gempa tersebut terjadi akibat adanya aktivitas Sesar Garut Selatan (Garsela). 

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa yang terjadi pada pukul 21.34.09 WIB dengan kekuatan magnitudo 4.0 itu memiliki episenter yang terletak pada titik koordinat 7.20 LS - 107.60 BT, tepatnya di darat pada jarak 21 kilometer arah Tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman 5 kilometer.

"Gempa ini dirasakan di Pengalengan dengan intensitas III MMI, di mana guncangan dirasakan seakan-akan ada truk berlalu. Beberapa warga di Pengalengan sempat lari berhamburan keluar rumah karena terkejut akibat adanya guncangan yang terjadi secara tiba-tiba," kata Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima sukabumiupdate.com.

BACA JUGA: Mengenal Cipamingkis Sesar Lainnya di Sukabumi, Tadi Pagi Gempa 2.3 Magnitudo

Daryono berujar, guncangan juga dirasakan di wilayah Ciparay, Majalaya, Baleendah, Soreang dan Parompong dengan intensitas II MMI, di mana membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas Sesar Garut Selatan (Garsela)," katanya.

Daryono membeberkan sejumlah fakta ihwal Sesar Garsela tersebut. Pertama, dalam catatan BMKG sejak 2008 mengungkap adanya klaster aktivitas kegempaan atau seismisitas di zona sesar ini yang mengindikasikan bahwa Sesar Garsela merupakan sesar aktif.

Jalur Sesar Garsela (Dr. Pepen Supendi, 2018)

Kedua, di zona Sesar Garsela memang sering terjadi aktivitas gempa, tetapi tidak pernah ada yang magnitudonya melebihi 5.0. Rata-rata gempa di zona ini kekuatannya kecil, tetapi karena sangat dangkal membuat guncangannya dirasakan oleh masyarakat.

Ketiga, satu hal yang patut diwaspadai bahwa meskipun magnitudonya kecil, tetapi karena sangat dangkal maka dapat merusak. Banyak kasus gempa kekuatan di bawah 5.0 dan menimbulkan kerusakan.

Keempat, gempa yang berpusat di Sesar Garsela pernah memicu kerusakan, yaitu Gempa Rancaekek dan Nagreg pada 18 Juli 2017 silam. Selain itu beberapa rumah di Kecamatan Ibun dan Kertasari juga mengalami kerusakan. Kerusakan akibat gempa juga terjadi pada bangunan Control Room Kamojang 4 milik Pertamina Geothermal Energy.

BACA JUGA: Gempa ke 7 di Laut Selatan Sukabumi, BMKG: Diduga Sesar Cipamingkis? Aktivitasnya Meningkat

Kelima, jika mengamati klaster gempa-gempa di Garut Selatan, tampak polanya berarah Barat Daya - Timur Laut. Struktur Sesar Garsela jalurnya memanjang dari Selatan Garut ke Selatan Bandung. Aktivitas gempa yang terjadi di zona ini dominan memiliki mekanisme sumber sesar geser (strike slip).

Keenam, bila ditarik garis lurus, panjangnya sekitar 42 kilometer. Zona Sesar Garsela sendiri terbagi dalam dua segmen, yaitu segmen Rakutai dan Segmen Kencana. Kedua segmen ini sama aktifnya.

Ketujuh, hingga saat ini belum diketahui laju pergeseran sesar tersebut dan berapa magnitudo tertargetnya yang dapat dilepaskan oleh Sesar Garsela. Untuk itu, Sesar Garsela menjadi tantangan bagi para ahli geologi gempa dan geodesi untuk mengungkapnya.

Kedelapan, Dr Pepen Supendi adalah peneliti BMKG yang pertama kali mengkaji aktivitas Sesar Garsela dengan pendekatan geofisika dan menggunakan data gempa produk jaringan sensor gempa InaTEWS.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat21 Februari 2025, 21:00 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tanda-tandanya biasanya tidak kentara, namun terkadang, Anda dapat melihat gejala Kolesterol tinggi pada kulit.
Ilustrasi cara mengatasi gejala kolesterol tinggi pada kulit (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 20:48 WIB

Aksi Indonesia Gelap di Sukabumi, Mahasiswa Kritisi Efisiensi Anggaran hingga MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Rojab Asyari menilai semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa cukup realistis dan sesuai dengan keadaan di masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap di Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD, Jumat (21/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi21 Februari 2025, 20:18 WIB

Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya adaptasi teknologi, termasuk AI, bagi media lokal
LMC Talk
Sehat21 Februari 2025, 20:16 WIB

Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Gejala kolesterol tinggi pada kulit bukan hanya masalah kosmetik, tetapi juga dapat menjadi indikator masalah kardiovaskular.
Ilustrasi gejala kolesterol pada kulit (Sumber: Freepik/@krakenimages.com)
Film21 Februari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA

Drama korea Undercover High School memiliki cerita unik mengenai seorang agensi badan intelijen nasional yang harus menyamar sebagai siswa Sekolah Menengah Atas untuk menjalankan sebuah misi.
Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA (Sumber : Instagram/@mbcdrama_wow)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:50 WIB

Hasil Kesepakatan Emak-emak dan Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi soal Wabah Lalat

Berikut hasil kesepakatan pasca emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi karena resah dengan lalat yang mewabah.
Kapolsek Cidahu AKP Endang Slamet dan jajaran saat mendengar aspirasi puluhan emak-emak yang protes soal wabah lalat ke peternakan ayam. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:48 WIB

Sempat Duel, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Tewas Diamuk Massa

Tubuh Samson tergeletak bersimbah darah penuh luka, tersiar kabar pria yang dijuluki preman ini dihabisi oleh massa.
Tubuh Suherlan alias Samson warga Simpenan Sukabumi tergeletak di pinggir jalan (Sumber: SU/Ilyas)
Kecantikan21 Februari 2025, 19:42 WIB

Terapkan 11 Tips Mudah untuk Membuat Kuku Tumbuh Cepat, Sehat dan Cantik

Wanita sering kali ingin memamerkan kuku panjang yang sehat dan cantik. Dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan kuku, Anda dapat memperoleh kuku yang panjang dan indah tanpa banyak usaha.
Ilustrasi cara mudah merawat kuku agar tumbuh cepat, sehat dan cantik (Sumber: pexels.com/@The Glorious Studio)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:29 WIB

Generasi Muda Sukabumi yang Terkunci Darah dan Senjata

Tawuran adalah cara mempertahankan marwah dan harga diri sekolah.
Tawuran pelajar di Lapang Merdeka Kota Sukabumi. | Foto: Istimewa/Warganet