Perlu Penelitian, Menerawang Kisah Batu Pola Garis Beragam Bentuk di Gunungguruh Sukabumi

Rabu 16 September 2020, 23:10 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Keberadaan bebatuan dengan pola garis dan beragam bentuk di perbukitan Kampung Padaraang, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi menarik minat pelaku riset dan sejarah. Tahun 2016 dunia arkeolog juga pernah tertarik dengan batu bidak catur, dengan bentuk dan pola yang mirip yang ditemukan di perbukitan Kampung Oclang, Desa Girimukti Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi. Samakan kedua batu ini?

Kepala Riset Kesejarahan Yayasan Dapuran Kipahare Sukabumi, Irman Sufi Firmansyah coba "menerawang" kisah keberadaan batu pola garis yang ditemukan sejak 9 bulan silam oleh pemilik lahan di Kampung Padaraang, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi ini. Berbincang melalui pesan singkat dengan menganalisis foto foto yang dikirimkan sukabumiupdate, Irman menyebut proses alami diduga kuat menjadi pelaku terbentuknya pola dan bentuk dari batu-batu tersebut.

“Bisa karena air seperti batu bidak catur di Girimukti kawasan Ciletuh atau karena angin seperti bebatuan berpola di Australia,”  jelas Irman membuka analisanya dengan penegaskan bahwa perlu penelitian khusus dari para ahli arkeolog untuk memastikan hal tersebut.

Ia hanya akan mencoba menjelaskan keberadaan bebatuan tersebut dari kacamata kesejarahan dan kebudayaan warga di tanah sunda khususnya Sukabumi.  “Kaitan dengan manusia bisa saja terjadi misal dipakai utuk alat beribadah masa lalu atau fungsi ritual lainnya,” ungkap Irman.

Ia mencontohkan seperti bebatuan hezagonal di Gunung Padang Cianjur yang terbentuk dari proses alami kemudian digunakan oleh masyarakat untuk ritual peribadatan. “Kebudayaan prasejarah kita menggunakan batu-batuan yang ada dialam seperti juga menhir. Di gunung padang sama Palabuhanratu u ada columnar joint juga hampir mirip, di Ciletuh sama gunung guruh bisa jadi ada jenis batu bidak catur,” bebernya. 

Ia kemudian menjelaskan Gunung guruh adalah wilayah tua, karena sebelum kota (Gunung Parang) Gunung Guruh terlebih dahulu ada. Kunjungan scipio tahun 1687 justru ke gunung guruh karena sudah ada perkampungan disana, batu-batu di gunung guruh, karang para, dan karang apalagi tuh yg di Cisaat itu batu semburan gunung gede saat jaman dulu meletus,” ungkap pria yang menjadi salah seorang pencetus Gestival Soekaboemi Tempoe Doeloe ini lebih jauh.

Bebatuan ini ditemukan berserakan dilahan miring perbukitan, sebagian menyempul dan sebagian lagi harus digali (Foto; CRP8)

Irman akan menyempatkan untuk melihat dari dekat keberadaan batu-batu tersebut. Posisi batu berpola atau tersebar sembarangan menurutnya akan memberikan sedikit cerita tentang keberadaan bebatuan tersebut. “Karena masyarakat jaman dulu bisa jadi mengumpulkan bebatuan untuk dibuat tempat peribadatan atau sekedar tempat berkumpul (bermukim),” pungkasnya.

Kepada sukabumiupdate.com, Rabu pemilik lahan tempat bebatuan ini ditemukan, Ace mengaku akan terbuka dengan siapapun yang ingin melakukan penelitian. Di lokasi tersebut, Ace bercerita bahwa sembilan bulan yang lalu secara tak sengaja ia menemukan bebatuan itu muncul di atas permukaan tanah saat sedang membersihkan kebun.

BACA JUGA: Viral Batu Berpola Garis Beragam Bentuk di Gununguruh Sukabumi, Penemu Tunggu Penelitian

Saat digali, Ace kaget lantaran melihat struktur dan bentuk batu yang tak seperti biasanya. Selain itu, Ace menyebut untuk batu berukuran kecil saja beratnya tidak seperti batu biasa. Ia lanjut menggali dan menemukan puluhan bebatuan dengan bentuk yang sama.

Ia sempat bertanya kepada beberapa warga. Ace mendapat beragam tanggapan. Ada yang menyebut bahwa batu itu adalah batu bersejarah bekas reruntuhan kerajaan, sampai ada yang menyebut itu adalah situs megalit seperti Gunung Padang.

"Untuk informasi pastinya masih belum tahu. Sekarang masih mencari tahu. Ada yang bilang bahwa ini mitosnya adalah semacam patilasan Kerajaan Padjadjaran. Sempat posting di medsos untuk mencari informasi soal batu-batu ini. Kalau ada yang mau penelitian, silahkan saja," tandas pria murah senyum ini.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sehat22 November 2024, 10:00 WIB

7 Khasiat Belimbing untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Maag

Belimbing memang menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Buah yang satu ini memiliki rasa yang segar dan kandungan nutrisi yang cukup lengkap.
Ilustrasi - Belimbing, selain enak ternyata memiliki sejumlah manfaat kesehatan. | (Sumber : Pixabay.com/sarangib)
Internasional22 November 2024, 09:57 WIB

Prabowo Perpanjang Kunjungan Luar Negeri, Setelah dari Inggris ke Uni Emirat Arab

Awalnya, Inggris menjadi negara terakhir dalam rangkaian kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto yang dilakukan sejak 8 November 2024.
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri KTT G20 yang berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, 18 November 2024. (Sumber : Setneg RI)
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)