SUKABUMIUPDATE.com - Pantai Gado Bangkong yang akan dijadikan taman dan alun-alun oleh pemerintah Provinsi Jabar mendapat dukungan dari salah satu tokoh masyarakat Palabuhanratu Asep Wahyu Nirwana Boestomi atau yang akrab disapa Bah Away.
Kepada sukabumiupdate.com, Abah Away menceritakan sejarah singkat nama Gado Bangkong berdasarkan cerita dari orang tuanya. Menurut dia, sebelum dikenal dengan nama Gado Bangkong, pada zaman belanda dulu tempat tersebut bernama Jembatan Apel. Saat itu, tempat tersebut merupakan dermaga untuk angkut dan bongkar barang dagangan hingga buah-buahan. Untuk memudahkan pekejaan tersebut dibuat lah jembatan yang disebut Jambatan Apel.
BACA JUGA: Dananya Rp 15 M, Kabar Terbaru Alun-alun Laut Gadobangkong Palabuhanratu
"Ketika dipergunakan oleh Belanda, menurut infomasi dari orang tua, (Gado Bangkong) itu dinamakan Jembatan Apel karena pada saat itu digunakan untuk mengangkut buah-buahan dan barang dagangan. Di atas jembatan itu ada lori semacam kereta api untuk mengangkat barang barang tadi," ujar, Jumat (21/2/2020).
Adapun nama Gado Bangkong sendiri berawal dari kebiasaan dari masyarakat saat itu yang jongkok sambil memegang dagu menunggu mengangkut barang atau nelayan di Jembatan Apel itu.
BACA JUGA: Kapan Alun-alun Gadobangkong Palabuhanratu Dibangun? Ini Jawaban Perkim Sukabumi
"Karena pada zaman dulu mereka orang-orang yang menunggu nelayan dayung pulang melaut atau menunggu mengangkut barang dagangan di pinggir Pantai berjongkok sambil memegang dagu (jongko nangeuy gado) jadi nama Jembatan Apel ini disebut Gado Bangkong dan menjadi ciri khas Palabuhanratu sampai sekarang," jelasnya.
Maka dari itu karena ada nilai historinya, Abah Away meminta nama Gado bangkong tidak dihilangkan saat taman dan alun-alun nantinya selesai dibangun. Alasannya nama tersebut yang membuat kawasan Gado Bangkong terkenal hingga saat ini.
BACA JUGA: Kang Emil Blak-blakan Soal Alun-alun Laut Gadobangkong Palabuhanratu
"Adapun rencana revitalisasi terhadap kawasan Gado Bangkong saya mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Provinsi Jabar khususnya (yang) mau menata kembali kawasan itu. Cuman saya berharap nama Gadobangkong jangan hilang. Nanti namanya Alun-alun Laut Gadobangkong Palabuhanratu," pungkasnya.