Pasukan Lalat Hitam Siap Atasi Masalah Sampah Organik di Kabupaten Sukabumi

Selasa 14 Januari 2020, 08:26 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Pemerintah Kabupaten Sukabumi mendukung keberadaan peternak maggot (Lalat Hitam) untuk membantu mengatasi masalah sampah organik. Budidaya lalat hitam atau maggot ini diharapkan  bisa berkembang cepat karena selain membantu masalah sampah juga berdampak ekonomis.

“Kita mengapresiasi ide anak muda untuk mengurai sampah organik lewat maggot. Ini sangat potensial dan ekonomis,” ujar Sekda Kabupaten Sukabumi Iyos Somantri usai memimpin rapat pembahasan program bank sampah maggot di Pendopo Sukabumi, Selasa (14/1/2020)

Dikutip dari akun resmi pemerintah Kabupaten Sukabumi, Maggot adalah belatung Black Soldier Fly (BSF) yang termasuk dalam keluarga lalat. Lalat pemakan sampah organik juga dimanfaatkan sebagai pakai ikan karena memiliki kandungan protein tinggi.

Proses penguraian sampah organik lewat maggot, diharapkan membantu Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang tengah berupaya mengurangi volume sampah hingga 30 persen di 2025. "Ini berkesinambungan dengan target kita. Termasuk target 2021 geopark bebas sampah plastik. Apalagi 45 persen sampah di Kabupaten Sukabumi berupa organik. Jadi maggot lebih memudahkan dalam penguraian sampah organik," tambah Sekda

Menurut Iyos, dinas terkait sudah ditugaskan supaya bekerjasama dengan peternak maggot di Kabupaten Sukabumi untuk pemberdayaan masyarakat desa. Sehingga, sampah rumah tangga bisa dikelola dengan baik.

Dalam pertemuan ini, peternak Maggot dari Incubi Farm, Solihin mengatakan larva lalat hitam atau maggok dapat mengurai sampah organik cukup banyak. Bahkan dalam satu kilogram maggot, bisa mengurai sebanyak dua kilogram sampah organik.

Rapat pembahasan program bank sampah maggot di Pendopo Sukabumi, Selasa (14/1/2020)

"Jadi perbandingan satu berbanding dua," terangnya.

Maggot memiliki dua dampak positif sekaligus, baik secara lingkungan maupun ekonomi. “Pada lingkungan bisa mengurai sampah organik, nilai ekonomisnya lewat penjualan maggot itu sendiri. Pasarnya pun sudah ada. Jadi tidak kesulitan dalam penjualannya," jelasnya.

BACA JUGA: Asal Sampah Plastik yang Kotori Pantai Kalapacondong Sukabumi, Ini Kata Nelayan

Lalat hitam (BSF) ini menurut Solihin tidak berbahaya seperti lalat pada umumnya. Sehingga keberadaannya cukup aman bagi lingkungan. 

"Maggot yang sudah dewasa akan menjadi lalat BSF. Waktu hidup lalat ini sekitar tujuh hari. Semasa hidupnya pun, lalat BSF ini lebih sering meminum air. Sehingga tidak menimbulkan penyakit," pungkasnya. 

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa