SUKABUMIUPDATE.com - Petugas dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) membuka hasil rekaman kamera trap yang dipasang dilokasi kemunculan macan tutul di Kampung Cibutun, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.
Berdasarkan hasil dari kamera yang dipasang sejak 1 November 2019 sampai dengan 6 November 2019 tidak terekam kemunculan macan tutul di wilayah tersebut.
BACA JUGA: Air Jadi Pemicu Macan Tutul Keluar dari Habitatnya di Cibutun Sukabumi
"Kamera hanya merekam keberadaan anjing kampung, berang-berang, kucing kampung dan manusia,"ujar Lana Sari, Kepala Bidang KSDA Jabar Wilayah 1 Bogor melalui siaran pers yang diterima sukabumiupdate.com, Rabu (20/11/2019).
Dengan tidak terekamnya macan tutul di lokasi ini, Lana menduga bahwa macan tutul yang terlihat masyarakat sedang melintas itu hanya berpindah dari satu petak hutan menuju petak hutan lainnya yang saling terpisah oleh jalan, kebun atau pemukiman.
BACA JUGA: Lima Kamera Trap untuk Buktikan Keberadaan Macan Tutul Cibutun Sukabumi
Lana menduga faktor yang menyebabkan kemunculan macan tutul di wilayah Simpenan beberapa waktu lalu disebabkan kondisi cuaca panas yang mengakibatkan sumber air di dalam hutan mengering sehingga macan ini terpaksa mengakses sumber air terdekat yang menjadi milik masyarakat sekitar Kampung Cibutun, Simpenan.
Hal itu diperkuat dengan tidak adanya penyerangan terhadap ternak milik warga. Dengan demikian, dipastikan macan tutul turun dari hutan untuk mencari air.
"Disamping itu tidak adanya laporan penyerangan tehadap hewan ternak milik masyarakat juga mengindikasikan bahwa macan tutul tidak bertujuan untuk mencari pakan di luar habitatnya," jelasnya.
BACA JUGA: Rencana BBKSDA soal Macan Tutul di Cibutun Sukabumi, Ditangkap Atau Diusir
Dengan demikian, BBKSDA menghimbau masyarakat untuk tetap tenang. "Oleh karena itu, kami menghimbau agar masyarakat tidak perlu resah atau khawatir dengan kejadian munculnya macan tutul pada akhir bulan lalu," jelas Lana.
Lana menjelaskan, meskipun macan tutul tergolong sebagai satwa pemangsa taoi berdasarkan pengalaman BBKSDA, macan tutul cukup kharismatik dan tidak memiliki kecenderungan mengganggu manusia.
"Kecuali jika mereka merasa dipojokkan atau terprovokasi oleh manusia, tetapi kewaspadaan tetap diperlukan dan informasi secepatnya ke petugas kami jika ada kemunculan macan tutul lagi tetap diperlukan," tandasnya.