SUKABUMIUPDATE.com - Pasangan Fajar Nugraha dan Oktiviani Mudaliva menjadi juara dalam kompetisi Pasanggiri Wanoja Jajaka Budaya Kota Sukabumi 2018. Kedua pasangan berhasil menjadi Wanoja dan Jajaka Budaya Wakil Satu Kota Sukabumi 2018 setelah mengalahkan 10 pasangan Wanoja Jajaka lainnya.
Fajar mengatakan, sebuah pengalaman dan pencapaian yang luar biasa, bisa menjadi perwakilan Kota Sukabumi dalam kompetisi Mojang Jajaka Jawa Barat 2019 nanti.
“Ini tanggung jawab yang besar, saya makin termotivasi untuk turut mengembangkan potensi pariwisata dan kebudayaan di Kota Sukabumi,” ungkap Fajar kepada sukabumiupdate.com, Jumat (28/12/18).
Disamping itu, Oktiviani Mudaliva merasa terharu dan bangga bisa terpilih sebagai Wanoja Wakil Satu Sukabumi 2018. “Senang rasanya bisa menjadi wakil untuk Kota Sukabumi,” terangnya.
BACA JUGA: Ini Mojang Jajaka Pinilih Kota Sukabumi 2017
Selain Fajar dan Oktivinai yang sekarang menyandang Panilih Wanoja Jajaka Budaya Wakil Satu Kota Sukabumi 2018, peserta Salman Yunus dan Nurani Kartika Sari terpilih menjadi Wanoja Jajaka Budaya Wakil Dua Kota Sukabumi.
Duta Kesenian Sukabumi 2018 jatuh pada pasangan M Abdullah Azam dan Karisma Nur Fadila, dan Duta Museum Sukabumi 2018 jatuh pada Andika Krisna dan Adinda Gea.
Yang menjadi juri dalam kompetisi ini ada Bob Muslim, Ririn Erlina dan Folan Meliana.
BACA JUGA: Jadi Finalis Moka Kabupaten Sukabumi
Bob mengatakan, yang menjadi aspek penilaian tim juri menilai para peserta Wanoja dan Jajaka Kota Sukabumi antara lain pada aspek penampilan. Kemampuan berkomunikasi dalam hal ini bahasa Sunda, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, lalu ada Unjuk Kabisa yang mengetes para peserta untuk menampilkan bakat dan kemampuannya di bidang kesenian sunda.
“Aspek kepribadian dan ilmu pengetahuan menjadi pertimbangan penilaian kami juga,” ujar Bob kepada sukabumiupdate.com.
Di samping itu, dalam sambutannya di acara Grand Final Pasanggiri Wanoja Jajaka Budaya Kota Sukabumi 2018, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi, Adang Taufik, menjelaskan, kompetisi tahunan ini diselenggarakan untuk mencari talenta anak muda yang siap membantu pelestarian dan promosi budaya serta wisata di Kota Sukabumi.
BACA JUGA: Duet Kalapanunggal-Jampangkulon Jadi Pemenang Moka Kabupaten Sukabumi 2018
Lanjutnya, para finalis yang mengikuti kompetisi ini berusia dari mulai 18 - 24 tahun, selain itu para finalis harus memiliki tinggi badan yang ideal. Untuk pria minimal 165 cm sedangkan wanita 160 cm. Kemampuan bahasa pun turut diperhitungkan serta yang paling penting adalah menguasai bahasa Sunda dan bahasa Asing.
“Sebab kami ingin mencari anak muda Kota Sukabumi yang dapat mengedepankan dan memajukan kelestarian budaya Sukabumi,” ujarnya.
Adapun rentetan kegiatan dari kompetisi ini berawal dari pendaftaran awal yang dibuka pada 15 Oktober - 15 Desember 2018, Seleksi awal digelar pada 17 Desember 2018. Lanjutnya, proses pertama digelar pada tanggal 18 - 19 Desember 2018 dan karantina kedua digelar pada 21 - 23 Desember 2018. Grand Final digelar pada tanggal 28 Desember 2018.
“Pendaftar awal berjumlah 120 peserta, lalu setelah dilakukan seleksi menjadi 20 orang finalis yang terpilih. Terdiri dari 10 Wanoja dan 10 Jajaka lalu disaring kembali menjadi lima besar finalis dan akhirnya,” pungkasnya.