SUKABUMIUPDATE.com - Tanggal 14 Agustus diperingati sebagai hari Pramuka, hari Pramuka sendiri adalah hari yang diperingati setiap tahunnya sebagai hari lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia.
Mengutip dari Tempo.co, menurut laman pramukadiy.or.id, pramuka atau scouting diperkenalkan oleh Lord Baden Powell pada 1907 sebagai cara untuk membina remaja di Inggris yang terlibat dalam kekerasan dan tindak kejahatan. Ia melakukan pramuka secara intensif kepada 21 orang pemuda dengan cara berkemah di pulai Brownsea selama 8 hari.
Dilansir dari pramukababel.or.id, di Indonesia sendiri gerakan pramuka telah dimulai sejak 1923 dimana didirikannya Nationale Padvinderij Organisatie atau NPO oleh pemerintah kolonial Belanda di Bandung, Jawa Barat.
Selain itu, pemerintah kolonial Belanda juga mendirikan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie atau JIPO di Jakarta. Selanjutnya, pada 1926 kedua organisasi ini meleburkan diri menjadi satu, bernama Inonesische Nationale Padvinderij Organisatie atau INPO di Bandung.
Kemudian, setelah Indonesia mencapai proklamasi kemerdekaan, beberapa tokoh kepanduan berkumpul di Yogyakarta untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai sebuah panitia yang bekerja untuk pembentukan satu wadah organisasi kepanduan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Pada 27 hingga 29 Desember 1945 di Surakarta, kongres tersebut berhasil dilaksanakan dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia.
Lalu, pemerintah Indonesia mengakui organisasi ini sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditetapkan dengan keputusan Mentri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan No. 93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
Mengacu pada Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960 pada 3 Desember 1960 tentang Rencana Pembangunan Nasional Semesta Berencana, di dalam Pasal 330 huruf C menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila, kemudian di Pasal 741 juga menyatakan tentang penertiban kepanduan dan pada Pasal 349 Ayat 30 menyatakan bahwa pendidikan kepanduan agar diintensifkan dan mendirikan organisasi Pramuka.
Dilansir dari pramukababel.or.id, kemudian pada 9 Maret 1961 Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh kepanduan di Istana Negara untuk memperbaharui dan mengganti seluruh metode dan aktivitas kepanduan dan meleburkannya menjadi satu sebagai organisasi Pramuka.
Presiden Soekarno menunjuk Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr. A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi.
Gerakan Pramuka Indonesia resmi diperkenalkan kepada khalayak pada 14 Agustus 1961 setelah Presiden Republik Indonesia, Soekarno menganugerahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 448 Tahun 1961. Sejak saat itu, gerakan pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus di Indonesia.
Makna dari Logo Pramuka Indonesia
Selanjutnya, mengenai logo pramuka sendiri tertuang pada Anggaran Dasar Gerakan Pramuka pada Pasal 48 dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bab VII Pasal 120 yang menyatakan bahwa lambang dari Gerakan Pramuka adalah tunas kelapa.
Penjabaran makna dari logo pramuka tertuang dalam Surat Keputusan Kwartir Nasional No. 06/KN/72 yang memiliki 6 makna kiasan.
Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Sehingga lambang buah Nyiur yang tumbuh tersebut mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang tersebut mengkiaskan, bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rokhaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya dan upayanya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya.
Yang dapat dimaknai bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
Nyiur bertumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Sehingga dapat dimaknai bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus yang mulia dan jujur dan tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
Akar Nyiur yang bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan bahwa tekad dan keyakinan tiap Pramuka mempunyai dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Sehingga itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
SUMBER: TEMPO.CO/MUHAMMAD SYAIFULLOH