SUKABUMIUPDATE.com - Tanaman Pisang milik warga Desa Cicantayan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, terjangkit penyakit. Dari luar, buah pisangnya nampak mulus namun daging Pisang itu mengeras dan timbul bercak hitam.
Selain buah, daun Pisang menjadi layu dan lama kelamaan pohon Pisang pun membusuk. Meski kondisi tersebut tidak menjangkit semua tanaman Pisang di Desa Cicantayan namun warga resah karena pisang menjadi salah satu sumber penghasilan.
Menurut Petugas Pengendali Organisme Tumbuhan (POPT) UPTD Pertanian Kecamatan Cicantayan, Supyanudin mengatakan jika dilihat dari gejalanya tanaman Pisang milik warga itu terkena penyakit darah.
Baca Juga :
Lalu apa sebenarnya penyakit darah itu, apa penyebabnya dan bagaimana cara menanganinya?
Mengenal Penyakit Darah
Menurut Badan Litbang Pertanian dalam laman resminya menjelaskan jika penyakit darah merupakan salah satu penyakit yang kerap menyerang tanaman pisang dan jadi penghambat dalam budidaya pisang.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri patogen tanaman yang disebut Ralstonia solanacearum ras 2, P. celebensis, atau Banana Blood Disease (BDB).
Ciri-ciri Tanaman Pisang Terkena Penyakit Darah
Gejala yang timbul akibat penyakit ini diantaranya terjadi penguningan pada daun yang telah membuka penuh, sementara pada tanaman dewasa pangkal daun ini akan patah sehingga daun menggantung di sekitar batang.
Jika pohon pisang sudah berbuah, jantung pisangnya akan tampak mengering dan mengkerut serta menghitam. Sedangkan pada anakan pohon pisang menunjukkan gejala layu, meskipun infeksinya tidak selalu sistemik.
Kemudian jika batang pohon dipotong akan tampak pada pembuluh vaskular adanya nekrosis yang berwarna merah kecoklatan.
Selain itu, dari bagian yang dipotong akan keluar lendir bakteri, umumnya berwarna putih sampai coklat kemerahan atau kehitaman.
Tanaman pisang yang terserang penyakit darah jika dilihat dari luar, buah pisang tampak sehat, namun jika dipotong buah pisang tersebut akan busuk dan berisi lendir bakteri yang berwarna kuning kemerahan ataupun merah kehitaman.
Cara Penyebaran Penyakit Darah
Penyakit ini bisa menyebar dengan beberapa cara, yaitu bisa secara tidak sengaja terbawa oleh manusia melalui bahan tanaman maupun buah yang diperoleh dari tanaman yang terinfeksi.
Lalu bisa juga melalui serangga penyerbuk yang singgah pada bunga sakit dan kemudian singgah lagi pada bunga sehat.
Atau bisa juga terbawa melalui alat-alat pertanian, aliran air, dan alat-alat transportasi.
Cara Pengendalian Penyakit Darah
Untuk mencegah penyebaran penyakit darah ini para petani disarankan untuk selalu menggunakan bibit tanaman pisang yang bebas penyakit termasuk penyakit darah.
Hal tersebut bertujuan guna menjaga keluar masuknya penyakit ke daerah baru.
Kemudian, membungkus segera jantung pisang setelah keluar dengan kantong plastik, kertas ataupun bahan lain, yang bertujuan mencegah serangga penular/pembawa penyakit menularkan penyakit darah ke tanaman pisang lain atau daerah baru.
Jangan menunggu hingga jantung pisang mekar lalu baru dibungkus. Potong sesegera mungkin jantung pisang begitu sisir buah terakhir sudah selesai keluar.
Jika tanaman pisang terlanjur terjangkit penyakit ini, segera hancurkan dan musnahkan tanaman sakit dan tanaman pisang yang ada di sekelilingnya.
Selanjutnya perhatikan sisa-sisa tanaman sakit yang telah dihancurkan tersebut agar tidak tumbuh kembali.
Petani juga harus selalu menjaga kebersihan alat-alat pertanian mereka terutama alat pertanian yang digunakan menghancurkan tanaman pisang yang terinfeksi.