SUKABUMIUPDATE.com - Microsoft resmi mengumumkan akan menghentikan dan tidak lagi mendukung aplikasi web browser Internet Explorer. Browser jadul berumur seperempat abad ini akan 'dimatikan' pada 15 Juni 2022 mendatang.
"Kami mengumumkan bahwa masa depan Internet Explorer pada Windows 10 akan dilanjutkan Microsoft Edge," demikian pengumuman resmi Microsoft di postingan blog-nya.
Microsoft Edge tidak hanya memberikan pengalaman penjelajahan yang lebih cepat, aman dan modern daripada Internet Explorer, tetapi juga mampu mengatasi masalah utama Internet Explorer yaitu kompatibilitas mengakses segala situs web dan berbagai aplikasi.
Berbagai platform sosial media diramaikan dengan kabar berakhirnya 'masa bakti' Internet Explorer ini. Di Twitter contohnya, banyak netizen yang mengolok-olok aplikasi besutan Microsoft tersebut.
Baca Juga :
"RIP Internet Explorer. Saya tidak pernah menggunakannya, tapi setelah mati, kami tidak bisa lagi mengolok-oloknya," tulis seorang pengguna Twitter dengan nama akun Arcader UwU.
"Saya masih ingat memori indah itu, ketika saya memilih mengunduh Chrome di setiap ada update sistem Windows yang baru," kata pengguna Twitter dengan nama akun Hrishikesh Pardeshi.
"Browser itu mungkin tampak tua dan ketinggalan zaman, tetapi dulu semua orang membutuhkannya. RIP Internet Explorer 1995-2022," kata seorang pengguna Twitter dengan nama akun TheCool_ColdMan yang membela Internet Explorer.
Kiprah Internet Explorer di jagat persaingan aplikasi web browser mengalami pasang surut. Meski sempat mendominasi dalam beberapa momen, tetapi Internet Explorer perlahan ditinggalkan oleh para pengguna Windows, apalagi setelah kemunculan Chrome buatan Google.
Meski demikian, sejumlah orang masih ingat bahwa Internet Explorer dulu memang diciptakan untuk membunuh Netscape Navigator (aplikasi web browser buatan Netscape Corporation, red)
Sebelum menghilang pada tahun 2003 silam, Netscape sempat mendominasi pasar aplikasi web browser sampai akhir 1990-an. Lalu kalah bersaing dengan kemunculan Internet Explorer.
Baca Juga :
Kehancuran Netscape sempat digugat ke pengadilan oleh Netscape Corporation yang pada saat itu getol mengkampanyekan anti-monopoli Microsoft. Pengadilan menilai keputusan Microsoft membundling (satu paket dengan sistem operasi, red) Internet Explorer dengan sistem operasi Windows merupakan praktek bisnis monopoli dan ilegal.
Namun, keputusan pengadilan menyelamatkan Netscape sudah terlambat. Internet Explorer terlanjur menjadi aplikasi web browser dominan dan Netscape tak terselamatkan pada saat itu.
Internet Explorer memang akan mati, tetapi Microsoft mengatakan Windows akan ditemani Microsoft Edge hingga 2029 saja.
Karena menurut Microsoft, persaingan di industri aplikasi web browser sangatlah kejam, dinamikanya bisa berubah dengan sangat cepat. Siapa yang lebih kreatif dan inovatif lah yang akan bertahan.
Chrome, browser buatan Google hingga saat ini menguasai 65 persen pasar aplikasi web browser. Sedangkan Safari buatan Apple berada di urutan kedua dengan 19 persen pangsa pasar, menurut data yang diambil pada April 2021.
Selain itu, Mozilla Firefox dan Microsoft Edge berada di posisi ketiga dan keempat, dengan 3,59 persen dan 3,39 persen menguasai pasar aplikasi web browser.