Lewat Aplikasi Pointtrash Warga Sukabumi Bisa Tukar Sampah Jadi Rupiah

Rabu 14 April 2021, 13:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Star up pendatang baru siap meramaikan khazanah jagad maya. Kali ini adalah Pointtrash. Aplikasi buatan pituin Sukabumi ini siap mengubah sampah non organik rumah tangga menjadi pundi-pundi rupiah. Tak hanya itu, di aplikasi ini, point sampah yang dikumpulkan juga bisa ditukar langsung menjadi pulsa atau kuota internet handphone hingga token listrik rumahan.  

Bertempat di Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Senin (12/4/2021) lalu, Pointtrash menggelar presentasi aplikasi yang akan di boomingkan dalam waktu dekat. CEO Pointtrash Rangga Harya Wira Bumi menuturkan, aplikasi ini sudah bisa digunakan untuk kalangan umum. Caranya, user atau pengguna tinggal melakukan download dan registrasi pada playstore di hp android.

Baca Juga :

Pointtrash, Aplikasi dari Sukabumi yang Bisa Beli Sampah Anda

"Prinsipnya, kami ingin mengedukasi masyarakat secara luas untuk melakukan pemilahan sampah non organik di lingkungan terdekatnya. Di aplikasi ini, sampah yang dikumpulkan bisa ditukar dengan nilai rupiah dalam bentuk GoPay, Shopee dan gerbang pembayaran lainnya," jelasnya saat presentasi di jajaran pejabat kebersihan DLH Kabupaten Sukabumi

Dalam aplikasi ini, pengguna hanya tinggal menentukan posisinya sebagai user atau mitra. User, disini hanya bersifat penerima manfaat dari penukaran sampah yang dimilikinya menjadi nilai rupiah yang ditawarkan. Sementara, mitra Pointtrash bertugas sebagai penjemput sampah yang dikumpulkan oleh tiap-tiap user di suatu wilayah. Ada skema bagi hasil yang ditentukan manajemen untuk mitra yang bertugas di lapangan. 

"Target kami membentuk lima orang mitra per desa di Kabupaten Sukabumi. Bayangkan saja jika jumlah itu dikali dengan sekian ratus desa yang ada. Kami secara tidak langsung membantu pemerintah untuk mencetak lapangan kerja baru sambil mengedukasi lingkungan," bebernya.

Alumni SMAN I Parungkuda itu menyatakan, sampah yang bisa ditukar menjadi rupiah itu terdiri dari minyak jelantah, botol bekas, kertas atau dus bekas. Bahkan peralatan elektronik serta peralatan berbahan alumunium seperti panci bekas pun bisa ditukar. "Nanti kita gunakan sistem poin dari jumlah kiloan yang ditukar oleh pengguna. Jadi ini sangat praktis. Pengguna hanya tinggal menunggu jemputan mitra kami di rumah. Dan di situ langsung bertransaksi," katanya. 

Pointtrash beber dia, tak hanya mengajak kalangan ibu rumah tangga dan khalayak luas untuk terlibat aktif. Pelajar atau mahasiswa pun bisa. Dari sampah, dia berharap adik-adik pelajar tak melulu mengisi kuota handphone dari uang pemberian orang tua. 

"Saya mengajak pelajar menjadi pribadi mandiri dari sekedar mengumpulkan sampah. Kalau ibu-ibu sudah jelas. Di aplikasi ini, pengeluaran token listrik bisa dikurangi dari jatah belanja bulanan," selorohnya. 

Chief Operation Pointtrash Sigit Wegantara menambahkan, selain sampah dari sektor rumah tangga, sampah non organik yang dihasilkan perusahaan atau company juga bisa disalurkan melalui aplikasinya. Beberapa perusahaan di Kota dan Kabupaten Sukabumi bahkan sudah mulai bekerjasama. Tak hanya itu, ke depan, penyelenggara event berskala kecil hingga besar juga bisa menggunakan Pointtrash sebagai alternatif membuang sampah sisa-sisa acara. 

"Paling tidak, (penyelenggara) yang hajatan saja sudah bisa berpikir untuk membuang sampahnya secara efektif dan praktis. Aplikasi kami sangat lengkap dan memikirkan skema pembuangan sampah secara luas," tandasnya. 

Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan DLH Kabupaten Sukabumi, Denis Eriska sangat menyambut baik aplikasi ini. Dinas kata dia, bahkan siap mendorong kalangan usahawan yang tergabung dalam APINDO atau PHRI untuk mulai memikirkan pemilahan sampah secara besar-besaran. Sebab, volume sampah tiap waktu bukan malah berkurang. Selain sampah rumah tangga, sampah yang dihasilkan perusahaan-perusahaan dan industri pariwisata, menyumbang volume sampah yang dibuang ke TPSA. 

"Aplikasi ini harus secepatnya melesat dan kami tidak akan tinggal diam. Ini sangat membantu kinerja kami di segala keterbatasan yang ada," ungkapnya.

Persoalan sampah di Kabupaten Sukabumi memang masih tertinggal jauh dibanding wilayah lain. Armada truk yang dimiliki, hanya mampu mengcover 31 dari 47 kecamatan yang ada. "Bayangkan saja, truk yang kami miliki hanya 51 unit. Itu pun kalau jalan semua. Di Tangerang dengan luas wilayah dan jumlah kecamatan yang tidak seberapa, truknya saja 200an lebih," akunya pasrah. 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Life22 Februari 2025, 09:01 WIB

Cara Menanamkan Kebiasaan Puasa pada Anak Sejak Dini: Trik Sukses Agar Mereka Bersemangat

Mengajarkan anak untuk berpuasa sejak dini adalah salah satu cara yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai spiritual dan kedisiplinan.
Ilustrasi Mengajarkan Kebiasaan Puasa Pada Anak Sedari Dini (Sumber : Freepik)
Bola22 Februari 2025, 09:00 WIB

Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: Tantangan Pangeran Biru Raih 3 Poin!

Persib vs Madura akan tersaji malam ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
Persib vs Madura akan tersaji malam ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : X@persib/@MaduraUnitedFC).
Inspirasi22 Februari 2025, 08:00 WIB

Info Loker Lulusan D3 Semua Jurusan, Penempatan di Area Jabodetabek

Loker D3 Semua Jurusan ini tersedia untuk mengisi posisi Manufacturing Apprentice dan dibuka hingga 21 April 2025 mendatang.
Info Loker Lulusan D3 Semua Jurusan, Penempatan di Area Jabodetabek (Sumber : Freepik/@pressfoto)
Food & Travel22 Februari 2025, 07:00 WIB

Resep Mie Leor Bumbu Kacang, Menu Takjil yang Banyak Dijual di Bulan Puasa

Menu Mie Leor bahkan banyak dijual di bulan puasa sebagai makanan takjil.
Resep Mie Leor Bumbu Kacang, Menu Takjil yang Banyak Dijual di Bulan Puasa. Foto: IG/@TeniSondari
Science22 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 Februari 2025, Sedia Payung Saat Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 22 Februari 2025.
Ilustrasi. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 22 Februari 2025. | Foto: Pixabay
Food & Travel22 Februari 2025, 05:30 WIB

Serunya Wisata Rafting Sambil Menikmati Keindahan Alam di Caldera Adventure Cikidang Sukabumi

Selain resort dan rafting, Caldera Adventure Cikidang Sukabumi juga menawarkan berbagai aktivitas outdoor.
Keseruan berwisata arung jeram atau rafting di Sungai Citarik Sukabumi bersama Caldera Adventure. (Sumber Foto: Dok. Caldera Adventure)
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat21 Februari 2025, 21:00 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tanda-tandanya biasanya tidak kentara, namun terkadang, Anda dapat melihat gejala Kolesterol tinggi pada kulit.
Ilustrasi cara mengatasi gejala kolesterol tinggi pada kulit (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 20:48 WIB

Aksi Indonesia Gelap di Sukabumi, Mahasiswa Kritisi Efisiensi Anggaran hingga MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Rojab Asyari menilai semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa cukup realistis dan sesuai dengan keadaan di masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap di Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD, Jumat (21/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi21 Februari 2025, 20:18 WIB

Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya adaptasi teknologi, termasuk AI, bagi media lokal
LMC Talk