SUKABUMIUPDATE.com - Di era digital seperti saat ini, masyarakat dapat dengan mudah mengakses beragam informasi yang beredar di media sosial. Namun harus menjadi perhatian, sebab informasi tersebut ada yang benar dan ada juga yang merupakan kabar bohong atau hoax.
Cek dan verifikasi menjadi wajib dilakukan, karena apabila informasi hoax tersebut langsung dibagikan, maka bisa saja membawa dampak yang tidak baik di masyarakat. Lalu apa saja yang bisa dilakukan untuk menangkal informasi hoax tersebut? Berikut hasil diskusi dengan Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni dalam acara Tamu Mang Koko Edisi 31 Oktober 2020 di kantor redaksi sukabumiupdate.com.
Apa definisi hoax?
Dalam salah satu referensi buku yang saya baca, hoax adalah berita yang dibelokkan atau menyesatkan, meski tidak sepenuhnya salah. Jadi ada berita yang fakta tetapi dibaurkan dengan yang fiksi. Kemudian ada kandungan kritik dan kandungan kebencian di dalamnya. Tapi ada beberapa pihak juga menyampaikan bahwa hoax itu berita bohong, peristiwa yang dihadirkan berlebihan, ada bagian-bagian yang dihilangkan, dan ada teks yang tidak sesuai dengan gambar.
Bagaimana kita bisa mengenali antara informasi hoax dan informasi yang benar?
Kita mesti melihat sumber yang menyampaikan. Sumber informasi yang menyampaikan berita itu dari mana, apakah kredibel sumbernya. Lalu kontennya apa, kira-kira kontennya bernada sensitif atau tidak. Kalau menurut kita ada tendensi khusus dan tujuan tertentu, misal menyerang pihak tertentu, nah perlu kita verifikasi dulu sebelum kita sebarkan kepada pihak yang lain.
Bagaimana cara paling mudah untuk memverifikasi suatu informasi?
Kalau memverifikasi ya kita cek dulu ini siapa yang menulis, memposting, memproduksi, dan menyebarluaskan. Kemudian isi beritanya apa dan kalau kita bertemu dengan pihak yang memproduksi konten tersebut, kita konfirmasi dan klarifikasi.
Apa yang menyebabkan orang mudah termakan hoax?
Terkadang di beberapa situs itu kan ada clickbait. Jadi situs tersebut menampilkan dulu berita yang lain dan memang menarik untuk dibaca. Kemudian di sana ada tautan untuk menuju konten berita berikutnya, nah di situ disampaikan berita hoax-nya. Memang ada juga jaringan yang memproduksi berita-berita hoax dengan tujuan tertentu.
Apa tujuan seseorang atau kelompok memproduksi informasi hoax?
Tujuannya ya ketika masyarakat banyak membaca kan otomatis dia banyak dilihat, kemudian iklan masuk. Ujung-ujungnya faktor ekonomi. Kemudian ada juga masalah politik dan tujuan lain seperti membuat keresahan di masyarakat.
Memang ada masyarakat yang belum mengerti informasi tersebut benar atau tidak, karena ketidakpahaman itu masyarakat langsung membagikan. Namun ada juga masyarakat dan memang dari kelompok pihak yang memproduksi berita hoax itu, kemudian memviralkan berita tersebut ke kelompok lain yang bisa menjadi jejaring mereka. Nanti dia akan meminta tanggapan dari pengamat yang memang perwakilan mereka. Dan itu sudah tersistem.
Simak diskusi lengkapnya di Tamu Mang Koko Edisi 31 Oktober 2020.
Ingat pesan ibu:
Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.