Apa Mungkin Pilkada Sukabumi Timbulkan Kluster Covid-19? Ini Kata Dinkes

Sabtu 26 September 2020, 23:40 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Komnas Ham dan sejumlah ormas islam meminta Pilkada serentak 2020 ditunda. Mereka khawatir ajang Pilkada akan meningkatkan kasus Covid-19, karena akan banyak kegiatan pengumpulan massa. Di Kabupaten Sukabumi pun demikian, kerumuman masa pendukung calon dalam dua tahapan terakhir Pilkada sulit dihindarkan.

Bagaimana pelaksanaan tahapan Pilkada Kabupaten Sukabumi ditengah pandemi Covid-19? berikut hasil wawancara dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, harun Alrasyid dalam acara live tamu Mang Koko, Sabtu 26 September 2020. 

Aturan mengenai Pilkada di tengah pandemi sangat ketat. Tapi potensi kerumunanan massa tanpa protokol kesehatan sangat tinggi, bagaimana tanggapan Dinkes?

Ini di dalam rangka memperjuangan hak. Hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia untuk mendapatkan kesehatan kemudian hak dasar untuk menyalurkan aspirasi politiknya melalui Pilkada. Tentunya harus dilihat dipilah dan dipisah, sebab ketika kita berbicara hak mengenai kesehatan tentunya adalah hak yang dimiliki oleh setiap individu dan sifatnya menjadi kebutuhan dasar. Memang terlalu jomplang kalau dibandingkan antara hak sehat dengan hak politik, karena hak bisa dilakukan apabila semua warganya sehat. 

Disini ada tiga yang disebut kategori sehat, satu yang disebut dengan sehatul jasad, kedua yang disebut dengan sehatul kolbunya, yang ketiga sehatul akli.

Tentunya kalau dibanding antara hak untuk mendapatkan hidup sehat dengan haknya politik ketika di break down di dalam kehidupan bermasyarakat dan di kehidupan politik tentunya tidak bisa dibanding. Dan tidak bisa dikatakan dua sisi mata uang. 

Cuma antara hak untuk mendapatkan hidup sehat dengan hak untuk mendapatkan politik, tentunya ada pemerintah. Bagaimana pemerintah ini mengupayakan antara hak untuk mendapatkan hidup sehat (terpenuhi), hak orang untuk masuk ke politiknya (terpenuhi) tentunya tugas pemerintah di dalam memfasilitasinya.

Untuk pilkada yang akan dilaksanakan bulan Desember, ini memang menjadi tugas berat kita terutama di dalam pemerintah yang menyangkut di bidang kesehatan. Bagaimana kita babak belurnya, mulai dari munculnya pandemi ini hingga munculnya Covid-19 di Kabupaten Sukabumi sampai sekarang, kemudian ditambah untuk mempersiapkan Pilkada ini. 

Tentunya ini adalah merupakan satu ujian bersama, bagaimana supaya dua hak yang harus dimiliki oleh setiap individu dalam skala umumnya masyarakat tentunya harus bisa terfasilitasi. Dan tentunya mulai daripada proses, pelaksanaan pemilihan sampai perhitungan hingga nanti evaluasi dari hasil pilkada ini semua masyarakat yang mengikuti, semua peserta Pilkada, panitia termasuk penyelenggara harus diyakini dan dipastikan mendapat jaminan kesehatan.

Dinkes tadi menyebutkan cukup kerepotan menanggulangi Covid-19, adakah potensi Pilkada ini akan menambah peningkatan Covid-19

Laju daripada yang terkonfirmasi positif ini pada bulan Agutus cukup tinggi. Cuman memang dibarengi dengan tingginya angka kesembuhan. Dari Maret sampai Juni, yang terkonfirmasi positif ada di angka 42, ketika memasuki Agutus penambahannya dalam satu bulan 65 yang positif. Kemudian yang terkonfirmasi positif perhari ini 159 dengan rincian 14 yang dikarantina, 12 yang diisolasi dan cukup tingginya ini angka kesembuhan kita diangka 129 dan 4 yang meninggal.

Dan 4 yang meninggal juga bukan murni Covid-19, memang positif sih positif tapi dengan komorbidnya dengan penyakit penyertanya yang sangat berat. 

Ketika dilihat daripada penyelidikan epidemiologi memang cukup terkendali. Tujuan dari pencegahan Covid-19 ini adalah membangun bagaimana pencegahan dari hulu ke hulir. Tentunya ada hal-hal yang harus diperhatikan di dalam penyelenggaran pilkada ini tentunya dengan menerapan protokol kesehatan. 

Apa Pilkada bisa menimbulkan kluster Covid-19?

Saya nyatakan iya, bisa menimbulkan kluster baru. Sebab peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Sukabumi adalah rata-rata masyarakat Kabupaten Sukabumi yang bekerja di daerah yang masuk zona merah. Walaupun misalnya (pasien positif Covid-19) dirawat disana kemudian tidak pulang ke Kabupaten Sukabumi tapi kenapa laju terkonfirmasi positif Covid-19 meningkat karena by name by adress masuk ke kita. Bisa dibayangkan ketika pilkada otomatis itu diharuskan ataupun diwajibkan warga (yang bekerja di luar daerah) harus pulang untuk melaksanakan hak pilhnya. Itu yang harus kita sikapi.

Yang kedua saya sebagai penyelenggara pemerintah di bidang kesehatan, saya tidak berbicara apakah nanti bisa menimbulkan kluster. Tapi yang akan saya tekankan disini bagaimana proses di dalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19, baik sebelum terjadi bencana ini maupun sesudah. Apalagi dengan ada kegiatan ini kita akan berjuang keras untuk memberi pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Bola19 Januari 2025, 10:00 WIB

Jadwal Pertandingan Bola Minggu 19 Januari 2025: BRI Liga 1 hingga Premier League

Mulai dari laga-laga Premier League, Serie A, La Liga, hingga BRI Liga 1, berikut rangkuman Jadwal Pertandingan Bola Minggu 19 Januari 2025.
Jadwal Pertandingan Bola Minggu 19 Januari 2025: BRI Liga 1 hingga Premier League. Foto: Streaming Aplikasi Vidio
Mobil19 Januari 2025, 09:12 WIB

Travel Gelap Menjamur, Operasi Penertiban Angkutan Liar di Sukabumi

mendorong masyarakat yang ingin menggunakan kendaraan pribadi sebagai sarana usaha agar melengkapinya dengan badan hukum, seperti koperasi atau bentuk legalitas lainnya
Operasi penertiban angkutan liar, travel atau taksi gelap di Kabupaten Sukabumi (Sumber: su/ibnu)
Sehat19 Januari 2025, 09:00 WIB

Cara Efektif Mengatasi Alergi, dr. Zaidul Akbar Ungkap dengan Membersihkan Usus

dr. Zaidul Akbar memberikan cara untuk mengatasi alergi dengan membersihkan usus.
dr. Zaidul Akbar memberikan cara untuk mengatasi alergi dengan membersihkan usus. (Sumber : Youtube/@dr.Zaidul Akbar Official)
Life19 Januari 2025, 08:00 WIB

7 Ciri Orang yang Suka Menghakimi Secara Halus dan Cara Menghadapinya

Berikut Sederet Ciri Orang yang Suka Menghakimi Secara Halus dan Cara Menghadapinya.
Ilustrasi. Cara Menghadapi Orang yang Suka Menghakimi Secara Halus. (Sumber : Freepik/@yanalya)
Food & Travel19 Januari 2025, 07:00 WIB

3 Resep Smoothies Buah untuk Sarapan Sehat di Pagi Hari, Cocok Buat Diet!

Smoothie populer di kalangan orang yang mencari gaya hidup sehat karena bisa menjadi cara enak untuk mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran.
Ilustrasi. Minuman Smoothies Buah, Sarapan Sehat di Pagi Hari untuk Diet. (Sumber : Freepik/@rorozoa)
Science19 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 Januari 2025, Sedia Payung Sebelum Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025. (Sumber : Freepik.com/@pvproductions)
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).