SUKABUMIUPDATE.com - Dea Amellinda (22 tahun), perempuan muda berprestasi dari Sukabumi yang akan mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia, melalui perjuangannya bersama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Mercu Buana (UMB), dalam kompetisi lomba paduan suara tingkat internasional, yang akan digelar di Spittal An Der Drau, Austria pada bulan Juli mendatang.
Gadis cantik berhijab kelahiran Jakarta, 12 Desember 1996 ini, telah mengikuti berbagai kompetisi lomba paduan suara, baik ditingkat nasional maupun internasional bersama dengan PSM UMB sejak tahun 2015 hingga sekarang.
Anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Hidayat (45 tahun) dan Ellinda (45 tahun), warga Kampung Cibodas RT 13/05, Desa Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, sedang berjuang dan berusaha mewujudkan mimpi untuk bernyanyi bersama teman-temannya di PSM UMB, sebagai perwakilan dari Indonesia dan menjadi salah satu dari 10 peserta terpilih di seluruh dunia dalam kompetisi paduan suara Internasional, yaitu gelaran 56th International Competition of Choral Singing 2019, yang akan diselenggarakan di Castle of Porcia Spittal an der Drau – Carinthia – Austria, pada tanggal 4 - 7 Juli 2019 mendatang.
sukabumiupdate.com berkesempatan berbincang dengan Dea melalui saluran telepon, dikarenakan Dea saat ini masih sibuk dengan persiapannya bersama PSM UMB untuk lomba tersebut.
Mudah-mudahan Dea bisa kita undang secara langsung ke sukabumiupdate.com di kesempatan selanjutnya. Mari simak tanya jawab kami dengan Dea berikut ini.
1. Dea, bagaimana perasaannya bisa menjadi wakil dari Indonesia untuk mengikuti lomba tersebut?
Alhamdulillah, seneng banget dan bangga, bisa menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia dan bisa menjadi salah satu dari 10 peserta terpilih di seluruh dunia dalam kompetisi paduan suara Internasional.
2. Bagaimana sih prosesnya sampai bisa mengikuti lomba itu, pasti persaingannya ketat dong saat proses seleksi?
Kita terpilih ke Spittal itu awalnya mengirimkan CV dan berkas-berkas gitu ke pihak panitia di sana, sebetulnya di lomba kali ini dari indonesia juga ada beberapa yang mengirimkan CV nya ke Spittal sana, mungkin ada sekira tiga PSM dari Indonesia yang ikut audisi yang digelar awal bulan Januari sampai akhir Januari 2019 kemarin.
Alhamdulillah, yang terpilih adalah PSM UMB dan lolos audisi ke Spittal tahun 2019 ini. Dan kita menjadi salah satu dari 10 peserta terpilih di seluruh dunia dalam kompetisi paduan suara Internasional ini. Keseluruhan peserta negara yang ikut lomba yakni ada dari Indonesia, Filipina, Amerika, Latvia, Slovenia, Jerman, Afrika Selatan, Spanyol, Republik Ceko, dan Herzegovina.
3. Persiapannya bagaimana? Adakah tantangan atau hambatannya?
Kita sudah mulai latihan dari pertengahan Februari 2019, ini waktu nya sebentar banget, karena biasanya untuk lomba internasional itu, kita persiapannya bisa sampai setengah bulan, lomba kali ini kita bener-bener dikejar waktu sampai Juli nanti.
Lomba di Spittal ini jadi lomba yang sangat sulit yang pernah kita ikuti. Hanya satu dari setiap negara saja yang terpilih untuk menjadi peserta, biaya yang dibutuhkan juga lumayan banyak, seperti untuk akomodasi, makan dan segala macamnya yang kita butuhkan lumayan banyak juga. Kalau untuk penginapan di sana sebetulnya sudah ditanggung sama pihak panitianya, jadi kita tinggal membutuhkan dana dan biaya yang lainnya aja. Hasil kalkulasi sudah kita lakukan dan kita membutuhkan dana kurang lebih Rp 1 Miliyar untuk semuanya itu.
Untuk lomba kali ini merupakan perlombaan paduan suara tingkat internasional bertaraf Grade A, jadi memang sangat sulit dan lomba ini juga sangat fantastis. Kita nanti sembilan hari di sana, berangkat 1 Juli 2019 dan gelarannya dimulai 7-8 Juli 2019.
4. Harapannya tentang perlombaan tersebut?
Dengan latihan yang cukup singkat untuk lomba kali ini, mudah-mudahan PSM kami bisa memberikan dan menampilkan yang terbaik.
Mudah-mudahan kita dapat mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia di kancah internasional, melawan 10 negara lainnya. Semoga kita mendapatkan hasil yang terbaik, kita bisa mendapatkan juara di sana dan masuk ke Grand Champion juga nantinya.
5. Sebelumnya Dea mengikuti lomba paduan suara di mana saja dan sudah mendapatkan prestasi apa saja?
1. National Folklore Festival 9th FE UI 2015
2. Busan Choral Festival and Competition 2015, Korea Selatan
3. Lomba Paduan Suara Universitas Airlangga 2015, Surabaya
4. 1st Lanna International Choir Competition 2016, at Chiang Mai Thailand
5. Lomba Nasional 6th SDG NCF 2017 UNDIP, Semarang
6. Lomba Nasional Festival Paduan Suara XXV ITB 2017, Bandung
7. Tokyo International Choir Competition in HARUMI, Jepang 2018
8. National Choir Competition Universitas Gajah Mada 2018
6. Pengalaman Dea selama di UKM PSM UMB ini seperti apa?
Awalnya aku gak tahu kalau di Kampus UMB ada UKM PSM, saat itu pas masih jadi mahasiswa baru, ada demo UKM PSM gitu tampil dan ternyata mereka bagus banget. Aku lihat PSM UMB juga menyebutkan berbagai prestasi-prestasinya yang sudah diraih baik tingkat nasional maupun internasional. Itu yang aku kagumin dari PSM ini.
Terus aku ikut audisi masuk PSM, audisinya lumayan susah, pokoknya gak gampang buat mahasiswa baru untuk masuk terus ikut PSM. Waktu itu aku audisi dari sekian ratus calon anggota yang mau ikut PSM, aku kan angkatan 2014, waktu itu yang keterima cuman 50 orang. Rasanya senang banget dan bangga, aku bisa mengalahkan ratusan mahasiswa lainnya yang daftar ke PSM UMB.
7. Dea kan sekarang mau lulus kuliah juga, ceritain dong pengalaman selama kuliah di Universitas Mercu Buana?
Sangat menyenangkan, sangat bangga juga bisa kuliah di sini, di sini segala bentuk apresiasi untuk mahasiswanya misal mahasiswa berprestasi dalam tingkat akademik maupun non-akademik disama ratakan.
Jadi pihak kampus memberikan apresiasi kepada kita dan juga fasilitas untuk mahasiswa yang gemar di bidang atau bakatnya. Selama kuliah juga bisa bertemu dengan teman-teman dari berbagai daerah, yang datang ke sini jauh-jauh misalnya ada yang dari daerah Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Jawa Barat, Pulau Jawa, banyak banget dan sangat beragam.
Selama kuliah sih, aku selalu dibawa enjoy aja, santai tapi pasti, tidak terlalu dibawa tegang, semua yang dijalankan harus dengan hati yang senang, kalau kita ngejalanin dengan setengah hati atau gak yakin, itu gak akan tercapai semuanya.
8. Kenapa Dea tertarik untuk bergabung dengan PSM, apa karena memang hobi bernyanyi dari dulu atau bagaimana?
Alasan aku mengikuti PSM itu karna memang sudah hobi bernyanyi dari kecil dan pengen banget ikut paduan suara. Nah, kebetulan di UMB salah satu UKM yang sudah memiliki banyak prestasi adalah PSMnya.
Sebenarnya dari SD, SMP, SMA gak pernah ikut paduan suara karna memang di sekolah hanya ekskul kesenian saja yang ada pada saat itu. Kalau paduan suara paling pada saat upacara dan hari-hari besar lain nya tidak seperti sekarang. Aku gak pernah ikut kursus apalagi sekolah musik atau vokal seriosa.
9. Pesan Dea untuk warga Sukabumi?
Untuk temen-temen PSM di seluruh indonesia dan juga khususnya warga Sukabumi, jangan lupa dukukng kami untuk lomba ke Spittal Austria Juli nanti. Mohon doanya semua, kita akan terus berjuang agar hasil yang kita harapkan adalah hasil yang terbaik dan hadiah yang paling indah dari Allah SWT.