Wawancara Khusus Nadia Silva, Sarjana Kedokteran Termuda dari Sukabumi

Sabtu 02 Maret 2019, 01:11 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Muda, cantik dan beprestasi. Begitulah gambaran mojang asal Sukabumi ini. Namanya Nadia Silva. Gadis kelahiran Sukabumi, 7 Maret 2000 ini menjadi lulusan termuda Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (Unisba) tahun akademik 2018-2019 dengan IPK 3,44. 

Anak kedua dari empat bersaudara pasangan Sudirman (50 tahun) dan Ani Andriani (40 tahun), warga Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi ini menyandang gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) diusia yang baru menginjak 18 tahun, 11 bulan, 6 hari dan 6 menit. Prosesi wisuda Nadia berlangsung pada tanggal 23 Februari 2019 lalu di kampus Unisba.

sukabumiupdate.com berkesempatan berbincang dengan Nadia meskipun melalui saluran telepon. Dikarenakan ia sekarang masih tinggal di Bandung dan belum kembali ke Sukabumi dalam waktu dekat ini. Warga Sukabumi pastinya menunggu dan berharap suatu saat nanti, Nadia bisa kembali ke Sukabumi sebagai dokter professional yang siap mengabdi dan membantu masyarakat Sukabumi. Mari simak tanya jawab kami dengan Nadia berikut ini.

Nadia bisa lulus secepat itu, belum lagi jurusan kedokteran yang Nadia ambil kan tergolong jurusan kuliah yang lumayan berat dan menantang, gimana tuh?

Sebenernya dari pas zaman sekolah SMP dan SMA itu aku ikutan program akselerasi. SMP dan SMA saya lulus program akselerasi. Lulus SMA umur 15 tahun, setelah lulus, aku langsung mendaftar ke Unisba di tahun 2015 dan mengambil Program Studi Kedokteran.

Ketika lulus dalam waktu secepat itu, bagaimana perasaanya?

Aku sangat bersyukur dan bangga. Karena tidak semua orang bisa seperti ini. Banyak tantangan juga ketika masa kuliah, masalah adaptasi karena kan aku umurnya paling muda, sedangkan aku sudah harus memikirkan tentang perkuliahan pada saat itu. Tapi alhamdulillah, sekarang sudah lulus dan kedua orang tua aku pun sama bahagia dan bangga, teman-teman aku juga dan pacar aku kebetulan lulus bareng juga.

Nadia tadi bilang ikut program akselerasi pas zaman SMP dan SMA itu, bisa diceritakan masa-masa itu?

Dari TK sampai SMA, banyak banget waktu yang aku habisin hanya untuk belajar. Sedangkan untuk bermain, aku enggak terlalu mempunyai waktu. Sejak SMP dan SMA itu kan aku di asrama, waktunya dihabiskan buat belajar dan tidur istirahat saja. Pukul 04.00 WIB subuh sudah harus bangun dan belajar sampai pukul 21.00 WIB.

Rasanya jadi siswi program akselerasi gimana sih?

Ya terkadang aku ngerasa dikucilkan gara-gara jadi siswi akselerasi. Seolah-olah orang lain lihatnya aku tuh diistimewakan. Awalnya berat, tapi setelah menjelang akhir sekolah atau pas SMA aku udah biasa dan tidak terlalu memperdulikan hal-hal seperti itu. Aku fokus belajar dan menggapai cita-cita aku aja.

Nadia dulu sekolah di Sukabumi di mana aja?

Aku tahun 2004 masuk jadi siswi di TK Dewi Sartika 1, Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi. Umur aku baru empat tahun saat itu dan aku cuman menyelesaikan TK selama satu tahun saja. Setelah itu, aku lanjut masuk ke SDN Bongas, Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi di tahun 2005 saat aku berumur lima tahun. Nah kalau SD waktu tempuhnya normal sampai enam tahun, dari tahun 2005 sampai 2011 lulusnya.

Pas usia aku 11 tahun, aku masuk SMP dan aku berhasil lulus melalui program akselerasi di SMP Islam As-Syafiiyah Sukabumi dengan hanya menempuh pendidikan selama dua tahun. Lalu, di SMA Islam As-Syafi'iyah Sukabumi, aku juga lulus lagi di program akselerasi dengan hanya menempuh pendidikan selama dua tahun juga.

Ada yang dikangenin enggak dari Sukabumi?

Aku kangen suasana di Sukabumi, terutama jajanan favorit aku tuh di wilayah Dago Kota Sukabumi. Tempat itu banyak berbagai sajian jajanan. Tau enggak, ketika masa libur kuliah, aku suka nyempetin pulang ke Sukabumi buat jajan di sana aja. Paling kangen jajan piscok cakra, itu enak banget. Hehe.

Kenapa Nadia ingin jadi dokter?

Dari kecil memang pengen jadi dokter. Aku termotivasi sama ibu aku yang juga seorang bidan. Alhamdulillah, sekarang tahapan menuju cita-cita aku sudah terwujud dengan menjadi Sarjana Kedokteran ini.

Berarti jadi dokternya masih lama dong?

Saat ini aku lagi menjalani program pendidikan profesi spesialis obgyn atau koas di beberapa rumah sakit di wilayah Jawa Barat seperti Sukabumi, Bandung dan Garut. Di wilayah Sukabumi yakni di RSUD R Syamsudin SH (Bunut), lalu di wilayah Bandung yakni di RS Al-Ikhsan, RS Al-Islam, RS Muhammdiyah dan RS Salamun. Dan untuk di wilayah Garut di RS dr Slamet.

Insyaallah, program koas akan selesai tahun 2021 mendatang. Setelah selesai menjalani program koas, baru dapat gelar dokter dan langsung ditugasin di daerah terpencil gitu oleh negara. Setelah itu aku bisa internship di rumah sakit Sukabumi dan membuka praktek di sana. 

Kenapa ingin balik ke Sukabumi?

Kalau menurut aku, untuk di wilayah Sukabumi itu masih banyak kekurangan dokter-dokter ahli yang menangani permasalahan kesehatan di daerah terpencil, terutama untuk penanganan persalinan. Selama ini hanya ditangani oleh bidan-bidan saja, aku rasa akan lebih baik jika bisa ditangani profesional dokter nantinya. Aku juga berharap bisa membantu banyak pihak dan bisa kembali ke Sukabumi dengan membawa ilmu yang bermanfaat untuk masyarakat Sukabumi di bidang kesehatan ini.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi23 Februari 2025, 23:20 WIB

Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki Tegas Komitmen Dukung Program Pusat dan Jabar

Ayep Zaki menegaskan bahwa Kota Sukabumi dibawah kepemimpinan dirinya akan mengikuti program-program yang telah dicanangkan pemerintah pusat dan provinsi.
Foto bareng di sela-sela kegiatan retret di Magelang, Walikota Sukabumi Ayep Zaki dan Bupati Sukabumi Asep Japar | Foto : Istimewa
Bola23 Februari 2025, 21:46 WIB

Gagal Bawa U-20 ke Piala Dunia, Erick Thohir Pecat Indra Sjafri

PSSI memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas Indonesia U-20.
Jelang laga Timnas Indonesia U-24 vs Uzbekistan di babak 16 Asian Games, pelatih Indra Sjafri telah menyiapkan taktik khusus (Sumber : dok.pssi)
Sukabumi23 Februari 2025, 21:28 WIB

Api Merembet dari Hawu, Rumah Panggung di Purabaya Sukabumi Ludes Terbakar

Rumah panggung milik Adsiah (65 tahun) warga Kampung Cipari RT 006/01, Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, ludes terbakar
Rumah panggung milik Adsiah (65 tahun) warga Kampung Cipari RT 006/01, Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, ludes terbakar pada Minggu (23/2/2025) | Foto : P2BK Purabaya
Sukabumi23 Februari 2025, 21:03 WIB

Wabup Andreas Gelar Open House, Komitmen Kerja untuk Semua Warga Sukabumi

Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, menggelar acara open house di kediamannya di Kampung Pasir Reungit, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu, Minggu (23/2/2025)
Ribuan warga menghadiri open house Wakil Bupati Sukabumi Andreas di kediamannya di Cidahu, Minggu (23/2/2025) | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi23 Februari 2025, 21:00 WIB

SPI Sukabumi Temukan 3 Lahan Eks HGU Dikuasai Segelintir Orang, Minta GTRA Bertindak

DPC SPI Sukabumi menyoroti berbagai masalah ketimpangan kepemilikan tanah dan konflik agraria yang terjadi di Kabupaten Sukabumi.
Ketimpangan kepemilikan tanah dan konflik agraria yang terjadi di Kabupaten Sukabumi. | Foto : Ilustrasi kebun pIxabay
Life23 Februari 2025, 20:00 WIB

6 Hal Kritis di Usia 20-30 Tahun yang Harus Dihadapi Generasi Muda

Generasi muda di usia 20-30 tahun menghadapi banyak tantangan dan peluang yang akan membentuk masa depan mereka.
Ilustrasi. Hal Kritis di Usia 20-30 Tahun yang Harus Dihadapi Generasi Muda (Sumber : Pexels/AndreaPiacquadio)
Sukabumi23 Februari 2025, 19:51 WIB

Wabup Sukabumi Antar Almarhum Dedi Damhudi ke Peristirahatan Terakhir, Sebut Kehilangan Sosok Kakak

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Sukabumi, Dedi Damhudi, telah meninggal dunia pada Minggu (23/2/2025) dini hari.
Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, saat berdoa di peristirahan terakhir almarhum Dedi Damhudi | Foto : Ibnu Sanubari
Life23 Februari 2025, 19:00 WIB

4 Cerita Mitos Curug Seribu di Bogor yang Menambah Daya Tarik Wisatawan

Disclaimer: meskipun cerita-cerita mistis ini menambah daya tarik Curug Seribu, penting untuk selalu berhati-hati dan menghormati tempat tersebut saat berkunjung.
Curug Seribu 100 Meter, Wisata Air Terjun Tertinggi di Bogor Jawa Barat. Foto: IG/@ferdinandpatar/@pesonaairterjunindonesia
Bola23 Februari 2025, 18:00 WIB

Link Live Streaming Malut United vs PSS Sleman di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming Malut United vs PSS Sleman akan berlangsung di Stadion Kie Raha, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 19.00 WIB.
Malut United vs PSS Sleman (Sumber : Vidio)
Musik23 Februari 2025, 17:00 WIB

Lewat Lagu Tawamu, Keisya Levronka Dedikasikan Karyanya untuk Sang Adik Tercinta

Segmen awal Official Music Video ini menyebutkan bahwa Lagu Tawamu didedikasikan oleh Keisya untuk sang adik, Lexi VallenoHavlenda yang mengalami musibah jatuh dari lantai 6.
Official Music Video Tawamu dari Keisya Levronka. Foto: YouTube/@KeisyaLevronkaChannel