Menakar Ancaman Gempa dan Tsunami di Sukabumi

Sabtu 06 Oktober 2018, 02:25 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kabupaten Sukabumi berada di wilayah selatan Pulau Jawa, salah satu tempat rawan gempa dan tsunami. Tahun ini saja, tercatat puluhan kali gempa dengan kekuatan guncangan yang beragam. Ratusan rumah dilaporkan rusak berat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi tentu menyadari betul adanya ancaman bencana gempa di daerah yang memiliki luas wilayah daratan seluas 4.162 kilometer persegi, serta wilayah pesisir dan laut dengan panjang 117 kilometer ini.

Lalu sejauh mana BPBD Kabupaten Sukabumi menakar ancaman serta risiko bencana gempa, dan tsunami di Kabupaten Sukabumi. Berikut ini hasil wawancara sukabumiupdate.com bersama Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPDB Kabupaten Sukabumi, Dudung Abdullah.

Apa sebetulnya yang menyebabkan wilayah Kabupaten Sukabumi memiliki ancaman bencana gempa bumi dan tsunami?

Secara teori, ancaman gempa bumi bisa disebabkan secara vulkanik karena aktivitas gunung berapi, serta tektonik yang disebabkan adanya pergerakan lempeng bumi. Dan secara alamiah, di Sukabumi terdapat ancaman-ancaman itu. Termasuk vulkanik, meskipun saat ini dua gunung berapi yang ada yakni Gunung Salak dan Gunung Gede memang tidak menunjukan siklus aktifnya.

Hal lain yang menyebabkan rawan gempa adalah kondisi geologi. Di daratan, terdapat patahan atau sesar yang dinamai Sesar Cimandiri. Pergerakan sesar atau lempeng ini juga jadi pemicu adanya bencana pergerakan tanah seperti yang terjadi di Warungkiara dan Bantargadung.

Dan seperti diketahui, di arah Selatan, wilayah Kabupaten Sukabumi juga berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Pusat pertemuan dua lempeng, yaitu Lempeng Australia dan Eurasia. 

Kedua lempeng ini sewaktu-waktu dapat bergerak aktif.

Wilayah mana saja yang memiliki tingkat risiko paling tinggi untuk bencana gempa bumi?

Kami sudah membuat peta risiko bencana gempa untuk keseluruhan wilayah Kabupaten Sukabumi. Terdapat 140 desa yang memiliki tingkat risiko tinggi, 138 desa risiko gempa sedang, dan 91 desa berisiko rendah.

Risiko yang dimaksud adalah pemetaan wilayah berdasarkan potensi kerugian yang bisa terukur jika terjadi gempa. Risiko bisa berupa adanya korban meninggal, luka-luka, kerusakan, dan lainnya.

Ada 15 desa yang memiliki indeks risiko tertinggi, diantaranya berada di Kecamatan Sukabumi, Cisaat, Cicantayan, dan Gunungguruh.

Berdasarkan data yang ada di BPBD, kapan bencana gempa bumi terparah terakhir kali terjadi di Sukabumi?

BPBD Kabupaten Sukabumi dibentuk pada 2010. Gempa dengan dampak yang luas terakhir kali mengguncang Sukabumi pada 23 Januari 2018 lalu.

Waktu itu kekuatannya mencapai magnitudo 5,1, dan berpusat di Lebak, Banten.  Ribuan bangunan dilaporkan rusak, lebih dari lima ratus unit rusak berat.

Selain gempa, Kabupaten Sukabumi juga disebut rawan tsunami. Apa benar?

Wilayah yang memiliki ancaman-ancaman gempa, dan dekat dengan perairan atau laut tentu memiliki risiko tsunami. Termasuk Sukabumi.

Dengan kondisi geologi adanya pertemuan lempeng di Samudera Hindia, yang berbatasan dengan Pantai Selatan Jawa termasuk Sukabumi, terjadinya bencana tsunami bukan sesuatu hal yang mustahil.

Apa yang bisa memicu terjadinya tsunami?

Tsunami bisa terjadi jika terjadi gempa dengan titik pusat diperairan. Beradasarkan keterangan para pakar, tsunami bisa terjadi tidak melulu dengan gempa yang magnitudonya besar. Di atas 7 SR misalnya.

Skala kekuatan gempa bukan satu-satunya penyebab tsunami. Bencana ini juga bisa terjadi jika ada gempa dengan kekuatan sekitar 5 SR, namun dengan titik pusat gempa yang dangkal, serta durasi yang cukup lama. Dikatakan lama itu, minimal sekitar 20 detik.

Wilayah mana saja yang berisiko terkena tsunami?

Pada intinya seluruh wilayah pantai di Kabupaten Sukabumi bisa terancam tsunami. Namun, ada 9 wilayah kecamatan yang paling berisiko. Itu pun dengan tingkat yang beragam mulai dari rendah hingga tinggi.

Sembilan kecamatan tersebut dimana?

Mulai dari arah barat, Kecamatan Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan, Ciemas, Ciracap, Surade, Cibitung, dan Tegalbuleud.

Bagaimana dengan potensi dampaknya?

Setiap wilayah tentu berbeda-beda. Cisolok dengan konturnya yang berbukit, ada kemungkinan bisa membuat warga sekitar lebih mudah pergi ketinggian menghindari gelombang.

Beda halnya dengan wilayah yang landai, yang permukaannya rendah. Misalnya Palabuhanratu dan Tegalbuleud. Tentu itu lebih berisiko terdampak.

Bagaimana upaya mitigasi bencana, khususnya gempa dan tsunami, yang sudah dilakukan?

Kami berupaya terus menerus mensosialikan terkait hal ini. Agar masyarakat lebih sadar, bahwa kita itu tinggal di wilayah rawan gempa dan tsunami.

Untuk tsunami, tentunya ada beberapa upaya untuk meminimalisir terjadinya risiko bencana yang tinggi. Misalnya dengan sosialisasi jalur evakuasi, pemasangan rambu, dan pemangan alat peringatan dini tsunami atau Tsunami Early Warning System.

Sistem peringatan dini tsunami ini kami bangun di tiga kecamatan yakni di Tegalbuleud, Ciracap, dan Palabuhanratu. Pada dasarnya, pengendalian ada di Pusdalops BPBD. Ketika ada perisitwa atau informasi dari BMKG, kami informasi melalui frekwensi.

Peringatan dini ke masyarakat jika terjadi potensi tsunami akan tersampaikan melalui sirine pengeras suara.

Dengan adanya fakta bahwa Sukabumi adalah wilayah rawan gempa dan tsunami, menurut anda, apa yang harus dipahami dan dilakukan masyarakat?

Pada dasarnya, informasi potensi bencana disampaikan bukan untuk menakut-nakuti atau membuat kepanikan. Sikapi kenyataan ini dengan cara yang bijak.

Kita harus waspada. Selalu tingkatkan kewaspadaan untuk meminimalisir risiko jika bencana benar-benar terjadi. Pelajari cara-cara penyelamatan diri, misalnya ketika terjadi gempa atau tsunami, yang materinya bisa didapat dari sumber resmi melalui internet.

Dan jangan lupa, mari kita selalu berdoa agar tidak terjadi bencana.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:35 WIB

Asep Jafar-Andreas: Bersama Wujudkan Sukabumi Maju, Berbudaya, dan Berkah

Asep Jafar-Andreas siap wujudkan Sukabumi maju dan berkah! Dengan kolaborasi lintas sektoral, tata kelola prima, dan komitmen pro-rakyat, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk masa depan Sukabumi.
Asep Jafar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan  Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Musik22 November 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes yang Viral di TikTok

Berikut Lirik Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes, cocok untuk playlist musik hari ini!
Official Video Lirik Lagu Thats The Dream Shawn Mendes. Foto: YouTube/Shawn Mendes
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:56 WIB

Iyos-Zainul: Komitmen Nyata untuk Sukabumi yang Lebih Baik, Bukan Sekadar Janji!

Iyos-Zainul hadir dengan komitmen nyata! Dari gizi balita, pasar murah, hingga 10 ribu lapangan kerja, mereka tawarkan solusi untuk Sukabumi yang sejahtera, agamis, dan inovatif. Yuk, kenali visi mereka!
Iyos-Zainul: Bersama Wujudkan Sukabumi yang Lebih Baik! Dari bantuan gizi hingga peluang kerja, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk Sukabumi. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:44 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Kata Kedua Paslon soal Isu Perikanan, Cold Storage Jadi Sorotan

Kata kedua Paslon soal isu perikanan dan kelautan dalam Debat Terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Suasana debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 membahas isu kelautan dan perikanan. (Sumber : YouTube Sukabumiupdate)
Sukabumi22 November 2024, 15:46 WIB

Sukabumi dalam Lingkaran Setan Judi Online

Sadbor merupakan fenomena gunung es kasus judi online di Sukabumi.
Foto ilustrasi tentang kasus judi online di Sukabumi. | Foto: SU
Food & Travel22 November 2024, 15:30 WIB

Curug Dengdeng, Surga Air Terjun Tersembunyi di Garut Selatan

Air Terjun Dengdeng adalah sebuah objek wisata alam tersembunyi yang terletak di bagian selatan Kota Intan, Garut.
Curug Dengdeng Garut Selatan. Foto: IG/curugdengdeng_grt
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:16 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Asep Japar-Andreas Sampaikan Kunci Wujudkan Sukabumi Mubarakah

Paslon nomor urut 2, Asep Japar-Andreas paparkan komitmen dan kunci dalam mewujudkan Kabupaten Sukabumi Mubarakah.
Paslon nomor urut 1 Asep Japar-Andreas saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:13 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Iyos-Zainul Sebut Solusi Masyarakat Sejahtera Tak Cukup Melanjutkan

Paslon Iyos-Zainul berkomitmen mengelola seluruh potensi demi mewujudkan Sukabumi yang Agamis, Sejahtera, Inovatif dan Kolaboratif.
Paslon nomor urut 1 Iyos-Zainul saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Inspirasi22 November 2024, 15:00 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:55 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Asep Japar - Andreas: Visi Misi

Ajang adu gagasan pasangan calon ini disiarkan secara langsung oleh stasiun tv nasional atau bisa diakses melalui kanal youtube sukabumiupdate.com.
Paslon 02 pilkada kabupaten sukabumi 2024, Asep Japar - Andreas (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)