SUKABUMIUPDATE.com - Piala dunia telah usai, namun kemeriahanya masih terasa di Kampung Sungapan RW 02, Desa Kadudampit, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Seperti diketahui, kampung tersebut merupakan juara pertama perlombaan Kampung Piala Dunia yang diselenggarakan oleh salah satu televisi swasta.
Kampung ini mendapat hadiah Rp 100 juta.
Bermodalkan kreativitas dan niat yang sungguh-sungguh, sebuah gang yang berlokasi tepat di samping Balai Desa Kadudampit disulap menjadi artistik penuh warna dan berhiaskan ornamen piala dunia, juga yang paling menarik perhatian, adalah lukisan para pesepakbola dunia, mulai dari Cristiano Ronaldo, Mohamed Salah, Paul Pogba, hingga pesepakbola legendaris Diego Maradona.
Dibalik warna-warni kampung Piala Dunia, ada Fredy Derista yang merupakan koordinator pemuda sekaligus panitia penghias Kampung Piala Dunia Sungapan. Bagimana awal mulanya kampung Sungapan ini dijadikan kampung piala dunia ini. Berikut wawancara wartawan sukabumiupdate.com Herlan Heryadie dengan Fredy Derista.
Dari mana muncul ide membuat sebuah kampung piala dunia?
Awalnya dari keinginan para pemuda untuk ikut membangun masjid. Waktu itu memang lagi ramai mau ada piala dunia kan. Ternyata kebetulan Transmedia mengadakan lomba menghias kampung piala dunia. Kita coba-coba ikut serta waktu itu, siapa tahu bisa menang.
Makan waktu berapa lama untuk menghias kampung piala dunia ini?
Hampir sebulan lebih sebelumnya kita mempersiapkan ini semua. Kita cari-cari informasi dulu, terus kita konsep mau seperti apa. Setelah itu langsung kita hias.
Berapa biaya yang dikeluarkan untuk menghias kampung piala dunia ini dan darimana sumber pembiayaannya?
Kurang lebih sekitar Rp10 juta lah. Itu untuk modal awal menghiasnya saja. Kalau diakumulasikan dengan yang lain-lain, itu bisa lebih dari Rp 10 juta. Itu sumbernya dari swadaya masyarakat. Mau itu pemuda, ibu-ibu, pokoknya semua warga ikut patungan menghias kampung.
Begitu diumumkan Kampung Sungapan menjadi juara pertama menghias kampung piala dunia, bagaimana respon dari warga?
Rasanya campur aduk. Bahagia, bangga, terharu, bahkan ada yang histeris begitu pengumuman juara. Soalnya waktu malam pengumuman juara, semua warga nonton bareng. Langsung bersorak kegirangan pas diumumkan Kampung Sungapan yang jadi juara. Kita sama sekali tidak pernah menyangka bisa jadi juara.
Apa yang didapat setelah Kampung Sungapan dinobatkan sebagai juara?
Kita dapat hadiah berupa uang sebesar Rp 100 juta. Kita mengharapkan Pak Chairul Tanjung yang memberikan langsung hadiah itu kesini, ke Kampung Sungapan supaya beliau tahu dan bisa melihat langsung.
Uang Rp 100 juta itu akan digunakan untuk apa?
Dari niat awal, kan kita mau bangun masjid. Dan denganh hasil ini, semuanya akan disumbangkan ke masjid. Lebih tepatnya direnovasi, dibikin dua tingkat. Karena kondisi sekarang masjid seringkali tak bisa menampung jemaah saat salat Jumat.
Siapa sosok yang paling berpengaruh dibalik semua kreasi kampung piala dunia ini?
Semua pemuda di Kampung Sungapan ikut terlibat. Bahkan semua masyarakat Kampung Sungapan ikut terlibat. Namun, kalau kreator lukisan-lukisan ini secara khusus ditangani Kang Dedi, Kang Bayu, Kang Gusroni, Kang Dadan dan yang lainnya.
Bagaimana harapan kedepan dari warga setelah kreasinya diakui dan menjadi juara?
Ini memotivasi kami untuk semakin kreatif dan inovatif. Bahkan mungkin, kalau ada perlombaan seperti ini lagi, kita menjadi lebih percaya diri untuk ikut berpartisipasi.