Strategi Dirut PDAM Tirta Jaya Mandiri Capai 100 Persen Akses Air Minum

Sabtu 28 April 2018, 01:06 WIB

SUKABUMIUPDATE.com -  Ketersediaan 100 persen akses air minum aman bagi masyarakat Indonesia pada tahun 2019 menjadi target nasional sesuai amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Target ini menjadi tantangan bagi penyelenggara air minum dikarenakan pelayanan akses air minum aman nasional hingga tahun 2016 baru mencapai 71,14 persen. Target tersebut harus dicapai kurang dari satu tahun, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) selaku BUMD penyelenggara Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terus di dorong untuk mendukung pencapaian target akses aman air minum 100 persen pada tahun 2019.

Bagaimana PDAM Tirtajaya Mandiri sebagai BUMD milik Pemerintah Kabupaten Sukabumi berupaya mencapai target pelayanan di Kabupaten Sukabumi yang wilayahanya luas dan kekurangan sumber baku air di beberapa wilayahnya.

Koko Muhamad dari  sukabumiupdate.com mewawancarai H.M.Kamaludin Zen. SH.MM Direktur Utama PDAM Tirta Jaya Mandiri, pria kelahiran Bandung, 10 April 1968 tersebut juga membeberkan soal perubahan status badan usaha PDAM, Berikut petikan wawancaranya .

Berapa jumlah pelanggan dan cakupan wilayah yang dilayani oleh PDAM Tirta Jaya Mandiri saat ini?

Sampai bulan Maret 2018 lalu berjumlah 40.350 sambungan rumah (SR), cakupan pelayanannya baru mencapai 24 kecamatan.

Apakah jumlah tersebut sudah memenuhi jumlah yang ditargetkan?

Target sampai bulan April 2018 itu 41.000 SR, jadi masih ada kekurangan, tapi sebetulnya hal tersebut karena ada pelanggan-pelanggan yang dicabut hampir 1.500 SR di tahun 2017 karena menunggak, karena pelayanan sudah mulai bagus, kami punya daya saing, jadi kita putus, tapi banyak yang sudah melakukan penyambungan kembali. Jadi target sebenarnya sudah tercapai sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

Target Pemerintah memenuhi 100 persen kebutuhan air minum tahun 2019, apa upaya PDAM Tirtajaya Mandiri untuk mencapai target tersebut di Kabupaten Sukabumi?

Pertama, memaksimalkan cakupan pelayanan dengan mengikuti program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), kami sudah ikut dari tahun 2015 sampai tahun 2019, targetnya 12.000 penambahan  SR dari MBR, kami berupaya agar terus mendapatkan program MBR, hal tersebut karena ada komitmen juga dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi dan DPRD nya untuk mengikuti program MBR, untuk mengikuti program MBR juga harus tersedia sumber air bakunya, kalau tidak tersedia tidak bisa ikut. Selain itu kami juga terus mengajukan hibah ke Hongaria, sudah tiga tahun di Cisolok untuk menambah sumber air dan perpipaan, mudah-mudahan ditahun 2018 ini selesai, jadi kami bisa mulai memasarkan. Kemudian kami mengajukan juga ke Pemda dengan Dana Alokasi Khusus (DAK), sudah dapat dua kali, tahun 2017 sebesar 1,6 Milyar dan tahun 2018 sekarang 5,2 Milyar, itu semua pengadaannya melalui lelang oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP), kami hanya menerima kunci. Selain itu kami juga mengajukan bantuan ke APBD Kabupaten, alhamdulillah ada bantuan dari APBD untuk perpipaan dan lain-lain. 

Target 100 persen ketersediaan air minum untuk masyarakat itu agenda dari pemerintah pusat sampai tahun 2019, di seluruh Indonesia sampai saat ini belum ada yang mencapai target tersebut, di Sukabumi sendiri hambatannya pertama, soal investasi. Kedua, daya beli masyarakat pada saat pemasangan sambungan. Ketiga, sumber air, sumber air kita terbatas apalagi untuk daerah-daerah selatan sampai saat ini masih banyak yang belum tersentuh layanan air bersih PDAM. Yang keempat luas wilayah Kabupaten Sukabumi dengan 47 kecamatan, kami baru melayani 24 kecamatan. Kami sudah punya target di Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) sampai 2025, target tersebut di breakdown ke dalam business plan lima tahunan yang berakhir tahun 2020, kemudian di breakdown ke rencana tahunan yaitu RKAP, target berdasarkan kemampuan bukan berdasarkan target nasional. Kalau targetnya berdasarkan target nasional, akhirnya tidak akan mencapai target.

Apa saja rencana pengembangan bidang usaha PDAM Tirta Jaya Mandiri?

Aktivitas utama (core business) PDAM itu hanya pelayanan air ke pelanggan, yang lainnya sekunder. Kami tetap mengutamakan penambahan layanan kepada masyarakat, terutama MBR, kami punya target tahun 2018 itu 45.000 SR, jadi ada penambahan 5.000 pelanggan tahun ini. Insya Allah tercapai. Selain aktivitas utama tersebut, kami juga punya produk Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) akan coba kita pasarkan, mudah-mudahan di tahun ini sudah launching, saat ini tinggal menunggu sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) kalau merk sudah dari Kemenkumham, merk nya Marqua.  

Saat ini masih ada keluhan-keluhan dari pelanggan PDAM terutama di Media Sosial, bagaimana sistem penanganannya?

Keluhan ada, tapi sebetulnya tidak semua, menurut hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Kantor Akuntan Publik (KAP) hanya nol sekian persen. Tapi, dengan media sosial sekarang bisa langsung kelihatan dimana-mana. Kami berupaya menangani sehari itu selesai, tetapi kalau yang sifatnya besar seperti kemarin di Cidahu penanganannya sampai dua hari. Kami punya tim menangani kebocoran yang siap sewaktu-waktu untuk membantu cabang selama 24 jam sehari bahkan delapan hari dalam seminggu.

Menurut PP No. 54 Tahun 2017 tentang BUMD, perusahaan daerah yang sudah ada dapat diubah menjadi Perumda atau Perusahaan Perseroan Daerah, PDAM Tirtajaya Mandiri sendiri lebih relevan menjadi apa?

Sesuai peraturan perundang-undangan, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) itu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang seluruh modalnya dimiliki satu daerah dan tidak terbagi atas saham. Sedangkan Perusahaan perseroan Daerah merupakan BUMD yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruhnya atau paling sedikit 51 persen (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh 1 (satu) Daerah. Setelah konsultasi dengan bagian hukum juga dengan DPRD akhirnya sepakat untuk diubah menjadi Perumda karena sahamnya 100 persen milik Pemda Kabupaten Sukabumi, jadi itu sudah di ketok palu bulan ini harusnya sudah mulai menjadi Perumda. Jadi di Jawa Barat itu baru ada tiga PDAM yang berubah, pertama PDAM Cianjur, PDAM Cirebon, ketiga PDAM Sukabumi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sehat22 November 2024, 10:46 WIB

Tips Menjaga Kebugaran Tubuh di Musim Penghujan

Musim penghujan memang membawa udara sejuk dan nyaman, namun juga dapat menjadi tantangan bagi kebugaran tubuh. Artikel ini memberikan beberapa tips untuk tetap aktif meski cuaca tidak mendukung.
Menjaga Kebugaran Tubuh di Musim Penghujan (Sumber : Freepik/@pvproductions)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 10:15 WIB

Ustaz Totong Ungkap Alasan Dukung Ayep Zaki-Bobby di Pilkada Kota Sukabumi: Insyaallah Menang

Dalam berbagai kesempatan Ustaz Totong menyampaikan alasannya mendukung Ayep Zaki-Bobby Maulana di Pilkada Kota Sukabumi 2024.
Mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Totong Suparman. (Sumber : Istimewa)
Sehat22 November 2024, 10:00 WIB

7 Khasiat Belimbing untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Maag

Belimbing memang menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Buah yang satu ini memiliki rasa yang segar dan kandungan nutrisi yang cukup lengkap.
Ilustrasi - Belimbing, selain enak ternyata memiliki sejumlah manfaat kesehatan. | (Sumber : Pixabay.com/sarangib)
Internasional22 November 2024, 09:57 WIB

Prabowo Perpanjang Kunjungan Luar Negeri, Setelah dari Inggris ke Uni Emirat Arab

Awalnya, Inggris menjadi negara terakhir dalam rangkaian kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto yang dilakukan sejak 8 November 2024.
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri KTT G20 yang berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, 18 November 2024. (Sumber : Setneg RI)
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)