Dari Sukajaya Kabupaten Sukabumi Menuju Desa Agrowisata Edukatif

Kamis 24 November 2016, 22:43 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM - Seorang kepala desa (Kades) berusia muda, berupaya meningkatkan perekonomian warganya dengan mengubah lahan tidak produktif di desanya menjadi destinasi agrowisata. Dibantu anggota perlindungan masyarakat (Linmas), pada lahan tersebut, dikembangkan tanaman nanas madu yang kualitasnya diakui lebih baik dibanding di daerah asalnya, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Selain itu, dalam hal pelayanan kesehatan, pria kelahiran 13 Agustus 1985 itu, all out melayani warganya. Jika ada warganya yang sakit, dari mulai masuk rumah sakit hingga kembali ke rumah, dilayani dengan baik. Warga yang sakit tinggal duduk manis.

Ia adalah Kades Sukajaya, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi. Pada Rabu (23/11) sore, pukul 15.00 WIB, sang Kades Deden Gunaefi bertandang ke Kantor Redaksi sukabumiupdate.com, Jalan Kenari No. 20, Kota Sukabumi, dan diterima Danang Hamid:

Berikut petikannya:

Bagaimana ide awalnya menjadikan Desa Sukajaya sebagai destinasi agrowisata?

Kita ingin menjadikan Sukajaya sebagai desa transit, sekaligus pendukung pariwisata di kabupaten, karena lokasinya berbatasan langsung dengan Kota Sukabumi. Potensinya luar biasa, tapi posisi kita ada di dalam. Ketika dilintasi wisatawan luar daerah, saya ingin memberi kesan melalui kelebihan yang dimiliki. Dari situlah muncul ide, untuk menunjukkan kelebihan dan karakter desa kami.

Bahkan, sebelum krsisis moneter tahun 1998, geliat Desa Sukajaya bisa dilihat dari banyaknya villa dibangun, dan artis berlibur setiap akhir pekan. Namun, setelah kemacetan di mana-mana, Sukajaya mulai dilupakan.

Nah, geliat dua puluh tahun lalu itulah yang ingin saya kembalikan. Minimal memberi pilihan kepada warga Sukabumi agar berwisata di daerahnya sendiri. Jadi, jika tidak ada nilai jual, bikin sedih. Sampah berserakan, sampai kini kita sering melihat pengunjung tidak tertib membuang sampah. Di lingkungan sendiri ingin bersih, tapi di tempat lain nggak mau tahu

Persoalan sampah, bagaimana Anda menanganinya?

Ya, ini juga persoalan besar kami. Kita sudah sediakan pyramid tempat sampah, tapi kenyataannya, budaya bersih itu belum dimiliki oleh sebagian besar masyarakat. Ada warga yang sadar pentingnya membuang sampah pada tempatnya, tapi yang lainnya tidak. Miceun runtah ka gawir, itu kan bisa jadi sarang nyamuk, sekarang saja belasan warga kami kena penyakit demam berdarah dengue (DBD). Akhirnya dengan biaya sendiri kita berinisiatif melakukan fogging. Ini tanggung jawab semua.

Seberapa besar tingkat kepercayaan diri Anda mampu memajukan desa?

Saya menjadi Kades sejak Agustus 2013. Bulan bersejarah buat saya, bulan kelahiran sekaligus dipilih menjadi Kades. Jika dipersentase, 98 persen saya percaya bisa memajukan desa. Banyak kemajuan bisa dilihat dan dirasakan warga. Ini bukan ngaku-ngaku, banyak yang menyampaikan tersebut kepada saya. Misalnya, dalam hal keharmonisan lembaga desa, kini lebih baik dan bersinergi. Dulu tidak ada Kades Sukajaya yang merampungkan masa jabatannya.

Sekarang Anda bisa lihat Puskesmas Pembantu ada di Sukajaya, ini saya baru saja pulang dari rumah sakit, ngurus warga yang terkena DBD. Dalam hal pelayanan kesehatan, kami melayani orang sakit sebaik-baiknya, dari mulai masuk rumah sakit sampai kembali ke rumah, ditangani semua. Warga yang sakit tinggal duduk manis.

Kembali ke soal agrowisata, seperti apa pemetaan dari ide tersebut?

Setiap akhir pekan, desa kita menjadi tujuan olahraga bersepeda. Tujuan mereka cuma satu, menyantap gorengan murah tapi ukurannya besar. Bahkan Setukpa (Sekolah Pembentukan Perwira-red) Polri, menjadikan Sukajaya sebagai track materi latihan lalu lintas. Ditambah sekarang kita memiliki kedai nanas madu, langsung dipetik dari pohonnya.

Kapan realisasinya?

Begini, kelihatannya anggaran desa itu kan seksi, apa pun terjadi di desa di-blow up media. Padahal dana yang masuk itu harus dialokasikan ke banyak bidang, infrastruktur, jalan, kesehatan, dan pendidikan. Bandingkan dengan dinas, misalnya dinas pendidikan, dana yang masuk terfokus pada dinas itu saja. Nah, dengan anggaran yang ada, kita bagi-bagi. Termasuk merealisasikan Sukajaya menjadi desa agrowisata tahun ini. Cukup lama prosesnya, dari mulai menggarap lahan sampai penanaman bibit.

Mengapa memilih nanas madu sebagai komoditas andalan?

Kalau strawberry kan sudah ada di Bogor, apel di Malang. Jadi pilihannya nanas madu, karena tanah Sukajaya cocok untuk tanaman ini, sehingga bisa tumbuh lebih cepat. Masa tanam empat bulan saja, sudah berbuah. Rasanya pun tetap manis meskipun masih mentah.

Bahkan kualitas nanas madu dari Sukajaya, dinilai banyak orang lebih bagus dibanding dari daerah asalnya. Saat ini sudah banyak permintaan bibit dari kita, padahal kita saja mendatangkan bibitnya dari Kabupaten Subang.

Bagaimana dengan pengelolaannya, apakah dengan BUMDes?

Awalnya, beberapa anggota Linmas tidak memiliki pekerjaan tetap. Jadi, daripada bekerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu, saya serahkan pengelolaan kebun nanas ini ke mereka. Dengan mengelola agrowisata ini, alhamdulillah mereka kini memiliki penghasilan. Mereka juga melakukan pekerjaannya dengan serius, setiap hari kebun dibersihkan dari sampah dedaunan dan gulma. Pokoknya kalau akang datang ke sana, lihat deh! Kebunnya rapi.

Bagaimana peran dan keterlibatan warga?

Sekarang, baru sebatas melibatkan anggota Linmas, namun warga Sukajaya sudah mulai melirik daya pikat nanas madu ini. Tahun depan insha Allah lebih besar lagi.

Berapa luas lahan yang dikelola dan sejauh mana dampaknya bagi kesejahteraan warga?

Saya tidak muluk-muluk bicara soal pencapaian kesejahteraan warga. Terpenting bagaimana mengembalikan geliat perekenomian Sukajaya seperti 20 tahun lalu. Syukur-syukur bisa lebih cepat. Jadi, gerakan perkenomiannya, setelah berjalan, otomatis kesejahteraan meningkat.

Saat ini, luas kebun baru lima ribu meter persegi. Dulu ditanami suji tapi tidak berlanjut, sampai pernah jadi lahan tidak produktif. Tapi sekarang ditanami sekitar dua ribu pohon nanas madu, dari awalnya hanya 100 pohon.

Pernah studi banding kemana saja?

Tidak pernah. Saya kepala desa, bukan anggota legislatif.

Dengan menjadikan Sukajaya sebagai desa agrowisata, apakah Anda memproyeksikan Sukajaya sebagai percontohan?

Bukan begitu. Saya tidak berniat menjadikan desa kami sebagai percontohan. Hanya ada keinginan, cukup dengan memberi kesan kepada para wisatawan, kemudian program ini bisa dijadikan role model, untuk desa-desa lain.

Apa harapan Anda untuk Desa Sukajaya?

Harapan dan mimpi tentu banyak, salah satunya menjadikan Sukajaya sebagai desa edukatif. Kemudian, kita ingin status jalan kita menjadi jalan provinsi, infrastruktur lain diperbaiki, persoalan macet dituntaskan, agar mobilitas manusia dari dan ke Sukabumi tidak terkendala. Sehingga, jika kita memiliki destinasi wisata bernilai lebih dan berkarakter, siapa pun tidak akan berpikir panjang untuk mengunjunginya. Target awal kita memang masyarakat lokal, untuk apa jauh-jauh mengunjungi tempat lain, da di urang oge aya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Science22 November 2024, 11:13 WIB

14 Kecamatan di Sukabumi Waspada! BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Banjir

BMKG memprakirakan intensitas curah hujan di sebagian besar wilayah Jawa Barat pada dasarian atau sepuluh hari ketiga November 2024 berkategori menengah hingga tinggi.
Ilustrasi. Motor terseret banjir di Gang Peda Pasar kawasan Ahmad Yani Kota Sukabumi, 5 November 2024. (Sumber: istimewa)
Sukabumi22 November 2024, 11:02 WIB

Warga Jampangtengah Sukabumi Dibacok OTK hingga Luka Parah di Kepala dan Dagu

Seorang pria di Jampangtengah Sukabumi mengalami luka parah di kepala dan dagu usai dibacok sajam oleh orang tak dikenal (OTK).
Ilustrasi. Seorang pria warga Jampangtengah Sukabumi dibacok OTK hingga luka parah. (Sumber Foto: Istockphoto/ Zoka74)
Inspirasi22 November 2024, 11:00 WIB

Sarjana dengan IPK 3,00 Cari Kerja? Cek Info Loker Jawa Barat Berikut!

Lulusan S1 masih nganggur? Berikut Info Loker Jawa Barat untuk Anda!
Ilustrasi. Karyawan Tetap. Info Loker Jawa Barat Lulusan Sarjana dengan IPK 3,00 (Sumber : Freepik/@katemangostar)
Sehat22 November 2024, 10:46 WIB

Tips Menjaga Kebugaran Tubuh di Musim Penghujan

Musim penghujan memang membawa udara sejuk dan nyaman, namun juga dapat menjadi tantangan bagi kebugaran tubuh. Artikel ini memberikan beberapa tips untuk tetap aktif meski cuaca tidak mendukung.
Menjaga Kebugaran Tubuh di Musim Penghujan (Sumber : Freepik/@pvproductions)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 10:15 WIB

Ustaz Totong Ungkap Alasan Dukung Ayep Zaki-Bobby di Pilkada Kota Sukabumi: Insyaallah Menang

Dalam berbagai kesempatan Ustaz Totong menyampaikan alasannya mendukung Ayep Zaki-Bobby Maulana di Pilkada Kota Sukabumi 2024.
Mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Totong Suparman. (Sumber : Istimewa)
Sehat22 November 2024, 10:00 WIB

7 Khasiat Belimbing untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Maag

Belimbing memang menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Buah yang satu ini memiliki rasa yang segar dan kandungan nutrisi yang cukup lengkap.
Ilustrasi - Belimbing, selain enak ternyata memiliki sejumlah manfaat kesehatan. | (Sumber : Pixabay.com/sarangib)
Internasional22 November 2024, 09:57 WIB

Prabowo Perpanjang Kunjungan Luar Negeri, Setelah dari Inggris ke Uni Emirat Arab

Awalnya, Inggris menjadi negara terakhir dalam rangkaian kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto yang dilakukan sejak 8 November 2024.
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri KTT G20 yang berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, 18 November 2024. (Sumber : Setneg RI)
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)