Sakti Alamsyah: Macet di Sukabumi Adalah Bom Waktu

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM - Kemacetan parah jalur nasional di wilayah Kabupaten Sukabumi utara menjadi permasalah serius yang harus dibenahi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi yang baru Marwan Hamami dan Adjo Sardjono. Kemacetan ini sudah menganggu banyak sendi kehidupan, dan berpotensi menjadi bom waktu permasalahan sosial dan ekonomi yang bisa meledak kapan saja.

 

Fenomena ini menjadi sorotan khusus Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi DR Sakti Alamsyah M.Pd ketika menerima Fit NW dari sukabumiupdate.com di ruang kerjanya, Senin (01/08). Berikut petikan wawancaranya;

 

SU: Apa alasan Anda menyoroti kemacetan menjadi permasalahan penting yang harus disegera diselesaikan

Sakti Alamsyah: Menurut saya kemacetan memang menjadi permasalahan setiap kota maupun kabupaten di Indonesia. Namun jika terus dibiarkan akan menimbulkan dampak sosial dan ekonomi lebih besar, dan berpotensi menganggu seluruh program pemerintah. Mulai dari pembangunan, kesejahteraan, peningkatan sumberdaya, pengembangan kawasan dan banyak program lainnya, termasuk di Kabupaten Sukabumi.

Sukabumi menuju Ciawi, Bogor saat ini menjadi momok karena kemacetan hampir berlangsung setiap hari, dari pagi hingga malam. Dengan waktu tempuh yang tidak menentu, sehingga merugikan banyak pihak. Kemacetan sudah terjadi di pintu masuk Sukabumi, Cicurug, Parungkuda, Cibadak, Cisaat hingga Sukaraja dan Sukalarang. Ini yang harus segera dicarikan solusi karena akan menimbulkan kepanikan sosial yang akhirnya kontraproduktif bagi pembangunan

 

Dibiarkan? Maksud Anda selama ini kemacetan di Sukabumi tidak pernah diperhatikan atau ada upaya dari pihak terkait untuk dicarikan solusinya?

Selain mengurai kemacetan dengan menerjunkan petugas, baik polisi maupun Dishub saya tidak melihat ada tindakan atau upaya luar biasa yang dilakukan pemerintah daerah untuk mencarikan solusi. Sepuluh tahun terakhir hampir tidak ada pembangunan jalan alternatif baru di wilayah Utara yang selama ini menjadi wilayah paling parah terjadi kemacetan, tidak ada usaha untuk menegakkan aturan dan terkait amdal lalin pada celukan pabrik yang menjadi salah satu penyebab kemacetan, begitu pula dengan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ikut menyumbang penyebab kemacetan parah di wilayah Utara Sukabumi.

 

Menurut anda keberadaan pabrik dan pasar menjadi penyebab kemacetan selain tidak adanya pembangunan jalan alternatif baru? Lalu apa yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah saat ini?

Pemerintah daerah harus merelalisasikan kawasan industri terpusat, seperti Bekasi, Karawang, dan Tanggerang yang saya anggap mampu menata ruang kawasan sehingga tidak menimbulkan banyak titik kemacetan. Jika kawasan industri terpusat anggaplah di Ciambar sesuai rencana tata ruang daerah, maka penataannya akan lebih mudah. Inikan tidak, di tata ruang diatur tapi pada kenyataannya tersebar hampir di luar kawasan.

Selain itu penerapan aturan terkait analisis dampak lingkungan juga tidak berjalan, sebagai contoh celukan Pabrik tidak dapat dimanfaatkan oleh angkutan umum tetapi oleh PKL, sehingga angkutan umum lebih banyak ngetem di sebagian badan jalan, seharusnya pemda juga mulai berani memberlakukan pembatasan karyawan pabrik menggunakan motor, semua wajib naik kendaraan umum atau menyediakan angkutan khusus karyawan yang pengelolaannya dapat bekerjasama dengan para pengusaha dan sopir angkutan umum, karena kemacetan di Sukabumi terjadi saat jam masuk dan keluar karyawan pabrik karena jumlah pengguna motor yang sangat luar biasa.

Penataan angkutan umum harus dimulai dengan penataan jumlah angkutan, penertiban terminal bayangan, penataan trayek dan yang tidak kalah penting soal uji kelayakan berkala atas angkutan umum, karena tidak mungkin masyarakat akan beralih menjadi pengguna angkutan umum jika mereka tidak mendapatkan kenyamanan dan ketepatan. Penataan pasar juga hampir tidak pernah dilakukan secara terus menerus.

Selanjutnya, pemda juga harus mulai melakukan penataan angkutan barang, sebagai contoh angkutan Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) harus terus dimaksimalkan melalui kereta angkutan barang atau jam operasinya diatur tegas dengan jalur baku.  

 

Tadi menyebutkan soal pembangunan jalan jalan alternatif yang nyaris tidak terjadi dalam 10 tahun terakhir. Apakah hal ini menyumbang soal kemacetan di utara Sukabumi dan apa solusinya?

Banyak kajian menyebutkan jumlah kendaraan yang tidak berimbang dengan ruas jalan menjadi penyebab kemacetan dan itu terjadi di sini. Kita terlambat 10 tahun dalam membanggun ruas jalan baru hingga akhirnya seluruh jalan di kawasan utara dipenuhi oleh kendaraan dan macet. Solusinya pemda harus membangun jalan baru, atau meningkatkan jalan jalan desa menjadi jalan kabupaten sehingga bisa dilintasi dengan nyaman oleh kendaraan , menyambung dari utara ke barat timur dan selatan dan akhirnya mengurangi beban jalan nasional. (*)

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)