SUKABUMIUPDATE.com - Hari Anti Korupsi Sedunia dirayakan setiap tanggal 9 Desember. Dalam peringatan ini masyarakat mengingatkan pentingnya mencegah korupsi di lingkungan. Tak hanya berlaku pada orang dewasa saja, memaknai anti korupsi juga bisa dikerjakan sejak anak-anak. Situs Cheat Sheet dan Parenting pun membagikan tips bagi orang tua untuk mengajarkan anak-anaknya mencegah perbuatan korupsi sejak dini.
1. Jujur dalam hal keuangan
Kejujuran soal uang harus diterapkan sejak dini. Misalnya, jika Anda ingin menyuruh anak membeli sesuatu di supermarket, kembalian dari hasil belanjaan harus diberikan lagi pada Anda sebagai orang tua. Ini berguna agar anak mengerti hak dan kewajibannya. Ia bertanggung jawab untuk membeli barang tanpa ada hak atas uang yang bukan miliknya.
2. Selalu tepat waktu
Korupsi tidak melulu soal uang namun bisa berbicara tentang waktu juga. Misalnya, Anda bisa mengajarkan anak untuk selalu hadir dalam suatu kegiatan sesuai dengan waktu dan tidak terlambat. Ini sangat baik untuk anak menghargai waktu. Sehingga saat besar dan bekerja, ia bisa mengerti tentang tanggung jawab kerja tanpa memakan waktu untuk aktivitas di luar pekerjaan yang merugikan perusahaan.
3. Gigih dalam belajar
Korupsi juga berhubungan dengan kegigihan belajar. Dengan kemudahan yang ada, banyak anak memilih jalan pintas dan malas belajar. Misalnya, anak tidak mau belajar dan memilih menyontek untuk mendapatkan nilai yang bagus. Padahal kemudahan ini bisa berdampak pada daya juang anak untuk memecahkan masalah. Ia memilih cara yang mudah padahal tidak benar untuk kepuasan pribadi, yang begitu pula halnya dengan korupsi.
4. Disiplin dalam melakukan apapun
Anak juga bisa diajarkan tentang nilai kedisiplinan. Misalnya, mengikuti segala peraturan yang berlaku di rumah, sekolah, tempat les dan lingkungan sekitar. Kedisiplinan sangat penting karena ini bisa menjadi pedoman bagi dirinya untuk tidak menyimpang khususnya saat sudah besar. Sehingga hal-hal buruk dan merugikan seperti korupsi juga tidak akan berani dilakukan karena melenceng dari kaidah kebenaran.
Sumber: Tempo.co